Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 merupakan tujuan umum menggambarkan seperangkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus dicapai oleh peserta dalam suatu program atau jenis Diklat tertentu. Sehubungan dengan uraian tersebut, maka lingkup kompetensi Diklat mencakup: 1. Ranah kognitif Cognitive Domain, yaitu penampilan yang ditujukkan peserta dalam perubahan peningkatan pengetahuan dan intelektual. 2. Ranah sikap Affective Domain, yaitu penampilan yang ditunjukkan peserta dalam perubahan minat, sikap, dan nilai-nilai. 3. Ranah ketrampilan Psychomotoric Domain, yaitu penampilan yang ditunjukkan peserta baik yang bersifat intelektual maupun bersifat laku atau gerak yang dikuasai dan dilakukan dengan tepat sesuai kecepatan tertentu. Kemudian, perancangan program dan kurikulum pada Diklat adalah berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi Competency Based Curriculum adalah seperangkat rencana dan peraturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai peserta, penilaian, kegiatan pembelajaran, dan pemberdayaan sumber daya Diklat dalam pengembangan kurikulum Diklat.

2.3.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan Pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Notoadmodjo, 2003:28. Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 Pandangan lainnya, dikemukakan oleh Walker 1980:265, ia menyatakan bahwa: Training and development is a human resource management and the principal vehicle for developing skills and abilities of employees other than trough job assisgment. It is an important means of influecing management values, attitudes, and practices in human resources management.” Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa Pengembangan dan Pelatihan adalah pengelolaan sumber daya manusia dan sarana untuk pengembangan ketrampilan dan kemampuan pegawai lebih baik daripada melalui tugas-tugas pekerjaan. Hal itu penting untuk mempengaruhi pengelolaan nilai-nilai, sikap-sikap, dan praktek dalam sumber daya manusia. Selanjutnya, Jucius 1979:221, memberikan definisi Pendidikan dan Pelatihan sebagai berikut: The term ‘training” is used here to indicate any process by which the attitudes, skills and abilities of employees to performance a spesific job are increased. This task may be contrasted with that of increasing the knowledge, understanding, or attitudes of employees, so that they are better adjusted to their working environment. The term “education” is used here to denote the latter task. Makna pernyataan Jucius tersebut adalah bahwa terminologi Pelatihan disini digunakan untuk mengindikasikan segala proses yang mana sikap, ketrampilan, dan kemampuan pegawai dikembangkan dalam upaya mengerjakan tugas tertentu. Tugas-tugas dimaksud dapat dibedakan dengan tugas meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan sikap-sikap pegawai. Sehingga mereka dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 lingkungan pekerjaan mereka. Terminologi Pendidikan digunakan untuk menunjukkan tugas-tugas berikutnya. Masih tentang pengertian Pendidikan dan Pelatihan, pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Nasution 2000:71, dimana ia membedakan Pendidikan dan Pelatihan sebagai berikut: Pendidikan adalah suatu proses, teknis dan metode belajar mengajar dengan maksud mentransfer suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelatihan adalah suatu proses belajar mengajar dengan mempergunakan teknik dan metode tertentu, guna meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kerja seseorang karyawan atau sekelompok orang. Kemudian, Pattanayak 2002:143, mendefinisikan Pelatihan sebagai berikut: Training maybe define as a plan programme designed to improve performance and to bring about measurable changes in knowledges, skills, attitude and social behaviour of employees of doing a particular job. Menurut Pattanayak bahwa Pelatihan didefinisikan sebagai suatu program perencanaan yang didisain untuk memperbaiki kinerja dan untuk membawa perubahan- perubahan yang terukur dalam pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku sosial pada karyawan dalam melakukan pekerjaan tertentu. Sementara itu, tentang Pengembangan dan Pelatihan, Mondy dan Noe dalam “Human Resource Management” 2005:202, mendefinisikan Pengembangan dan Pelatihan sebagai sebagai usaha berkelanjutan yang didisain untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja organisasi, dimana Pelatihan adalah kegiatan-kegiatan Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 yang didesain untuk memberi kesempatan bagi peserta untuk mempelajari pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan bagi pekerjaan-pekerjaan mereka pada masa sekarang, sedangkan Pengembangan adalah proses pembelajaran yang berlangsung melampaui pekerjaan-pekerjaan saat ini dan memiliki fokus waktu yang lebih panjang. Dalam pandangan Mondy dan Noe tersebut, Pendidikan adalah merupakan bagian dari kegiatan pengembangan pegawai. Selanjutnya secara lebih khusus, menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan dimaknai sebagai: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan agama.” Sejalan dengan pandangan tersebut, dan dihubungkan dengan Pegawai Negeri Sipil, menurut ketentuan pasal 1, Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000, tentang Pendidikan dan Latihan Jabatan PNS, disebutkan bahwa Pendidikan dan Latihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan jabatannya. Sementara itu, pengertian Pelatihan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 01KepM. Pan12001 adalah: proses pembelajaran yang lebih menekankan pada praktek daripada teori yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan menggunakan pendekatan pelatihan untuk orang dan bertujuan untuk meningkatkan dalam satu atau beberapa jenis ketrampilan tertentu. Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 Dapat penulis tambahkan, bahwa menurut Pedoman Penyusunan Program Diklat Tahun 2008, dikatakan bahwa pelaksanaan Diklat diarahkan untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Daerah melalui peningkatan kompetensi aparatur sehingga menjadi daya ungkit bagi perubahan perilaku dan kinerja aparatur Pemerintah. Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa Pendidikan lebih bersifat umum dan untuk kebutuhan seseorang, merupakan suatu proses belajar mengajar dengan serangkaian kegiatan yang berlangsung relatif lama dan diselenggarakan dengan pendekatan yang formal bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dengan mentransfer sejumlah teori sebagai landasan dalam bersikap dan bertindak, yang dapat berguna baik untuk masa sekarang maupun yang akan datang. Sementara itu, Pelatihan lebih bersifat khusus, merupakan proses belajar mengajar yang bertujuan untuk pengembangan keterampilan atau kemampuan kerja individu atau sekelompok orang, yang sudah bekerja pada suatu organisasi tertentu, agar lebih menjadi efisien, efektif. Pelatihan juga dimaksudkan untuk peningkatan produktivitas kerja pegawai, yang bersifat lebih terarah dan lebih menekankan pada praktek, dan pada akhirnya, individu tersebut diharapkan mampu melakukan pekerjaannya dengan lebih optimal dan berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, maka secara sederhana dapat dikatakan bahwa Pendidikan dan Pelatihan adalah segala aktivitas belajar mengajar yang dilakukan secara sadar, menggunakan teori dan praktek, dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi individu serta sekelompok orang, dengan terjadinya perubahan yang optimal dari segi ketrampilan, Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 pengetahuan, dan sikap dengan menggunakan metode belajar tertentu, dilaksanakan baik didalam maupun diluar sekolah dimana proses tersebut merupakan proses yang berkesinambungan dan berlangsung terus-menerus. Jadi secara keseluruhan, dapat kita lihat bahwa Pendidikan dan Pelatihan pada prinsipnya sama-sama merupakan proses belajar-mengajar, dengan menggunakan metode tertentu, serta bertujuan untuk peningkatan kompetensi pegawai, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kinerja dan kualitas pelayanan pada suatu organisasi. Sedangkan perbedaannya dimana Pendidikan lebih luas daya jangkaunya dan lebih lama dalam prosesnya yaitu bahkan berlangsung terus-menerus, dalam arti seumur hidup, sementara Pelatihan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan Pendidikan. Tetapi meskipun terdapat perbedaan antara kedua istilah tersebut, dalam kenyataanya, baik Pendidikan maupun Pelatihan, memiliki orientasi masa depan yaitu untuk mencapai tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien serta peningkatan produktivitas, kinerja dan kualitas pelayanan oleh suatu organisasi dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pengetahuan dan perbaikan sikap.

2.3.2. Tujuan dan Manfaat Pendidikan dan Pelatihan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

4 60 134

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Kabanjahe)

2 34 102

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (BKN) Medan

5 40 129

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Kasus di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kabupaten Aceh Selatan)

4 63 134

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ( DIKLAT) PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DI BIDANG PELAYANAN PADA BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBER

0 6 6

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ( DIKLAT) PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DI BIDANG PELAYANAN PADA BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBER

0 7 6

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL, DITINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

0 1 13

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

0 0 21

PENGARUH PENDIDIKAN - PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BANTEN

0 1 271