Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009
Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Menurut Sugiyono 2006:183, pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut: Tabel 2. Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,000-0,199 0,200-0,399
0,400-0,599 0,600-0,799
0,800-1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat kuat
Sumber: Sugiyono 2006:183 Kemudian, Sarwono 2006:107 menyatakan juga, bahwa signifikansi hubungan
variabel bebas dan variabel terikat dapat dianalisis dengan ketentuan: a.
Jika probabilitas 0,05 hubungan kedua variabel signifikan. b.
Jika probabilitas 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan. Jadi, berdasarkan ketentuan tersebut, setelah dilakukan pengolahan data dengan
program SPSS, akan diketahui ada tidaknya hubungan antara variabel Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Diklat PIM Tk. IV dengan Kompetensi PNS di
Bidang Pelayanan Publik, serta kuat lemahnya hubungan dimaksud.
3.7.4. Mencari Nilai Koefisien Determinasi
Pengolahan data dengan SPSS dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi untuk melihat besar hubungan antara variabel bebas yaitu Pendidikan dan Pelatihan
Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009
Kepemimpinan Tingkat IV Diklat PIM Tk. IV terhadap Kompetensi PNS di Bidang Pelayanan Publik sebagai variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam hal ini adalah:
KD = r² x 100 Dimana: KD = Koefisien Determinasi
r² = r square R. Keseluruhan penggunaan rumus-rumus di atas, dapat dilakukan pengolahan datanya
dengan SPSS versi 15 Windows, sehingga data dapat diolah dengan lebih cepat dan akurat.
3.7.5. Melakukan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana Uji t
Tujuan dilakukan uji koefisien korelasi sederhana uji t adalah untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk melakukan uji
signifikansi dilakukan pengujian dengan menggunakan uji 2 sisi dengan tingkat signifikansi a = 5 . Sebagaimana yang dikatakan Priyatno 2008:57 bahwa tingkat signifikansi berarti
dalam hal ini kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar, sebanyak-banyaknya 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering
digunakan dalam penelitian. Setelah ditetapkan tingkat signifikansi yang menjadi standar, maka ditentukan nilai t hitung dengan rumus:
t hitung = r √ n-2
√1-r²
Dimana: r = Koefisien korelasi sederhana
Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009
n = Jumlah data atau kasus Selanjutnya ditentukan nilai t tabel, yaitu tabel distribusi t dicari pada a =
5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-2. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, maka untuk
melihat apakah hubungan kedua variabel dimaksud signifikan atau tidak, dapat diketahui jika nilai t hitung dari t tabel, maka hubungan kedua variabel signifikan.
Kemudian, untuk data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap pimpinan peserta Diklat yang dipilih berdasarkan Purposive sampling, dikumpulkan, dan dijadikan
data pendukung untuk mempertajam analisis.
Marly Helena Ak : Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Di Bidang Pelayanan Publik Studi Pada Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Tahun 2008 Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini penulis akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 20 April s.d. 1 Juni
2009. Hasil penelitian dan analisis disajikan sebagai berikut:
4.1. Gambaran Umum Kabupaten Aceh Tamiang
Hasil penelitian tentang gambaran umum Kabupaten Aceh Tamiang yang penulis tampilkan, adalah merupakan deskripsi ringkas dan padat tentang Kabupaten Aceh
Tamiang secara umum, yaitu meliputi: gambaran umum wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Kedudukan, Tugas
dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten, dan Situasi Kepegawaian pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
4.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang
Kabupaten Aceh Tamiang terletak pada posisi: 03 û53’18,1” Lintang Utara sampai
dengan 04 û32’56,76” Lintang Utara dan 97û43’41,51” Bujur Timur sampai dengan
98 û14’45,41” Bujur Timur.
Kabupaten Aceh Tamiang mempunyai luas wilayah 1.939,72 Km2 yang sebagian besar terdiri dari wilayah perbukitan. Karang Baru merupakan ibukota Kabupaten Aceh