Upaya Eksternal Yang Dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan

pemeliharaan data dalam pelaksanaan pendaftaran tanah berkelanjutan. Jadi total pembagian PNBP pada suatu kantor pertanahan faktor pembaginya akan semakin banyak sehingga pos-pos pembagian tiap kebutuhan akan semakin kecil.

B. Upaya Eksternal Yang Dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan

Hambatan pelaksanaan pendaftaran tanah secara sporadik yang bersifat eksternal yaitu hambatan yang berasal masyarakat pemegang hak atas tanah karena masyarakat kurang memahami fungsi dan kegunaan sertifikat dan hambatan menyangkut biaya pendaftaran tanah yang dianggap mahal, akibatnya kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya sangat rendah sehingga menyebabkan pelaksanaan pendaftaran tanah tidak berjalan dengan baik. Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan telah melakukan beberapa upaya yang ditujukan langsung kepada masyarakat dan upaya dengan berkordinasi dengan Instansi Pemerintah lain yang dianggap dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya hambatan tersebut, seperti terungkap dari wawancara dengan informan, “ Sebenarnya masalah utama agar pelaksanaan pendaftaran tanah berjalan dengan baik, yaitu masyarakat kurang memahami fungsi dan kegunaan sertifikat, kurang mengetahui prosedur pendaftaran tanah dan masyarakat kurang mengetahui hak dan kewajibannya sebagai pemohon, untuk itu perlu diadakan penyuluhan yang terencana dan terpadu.” 1 1 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yunan Nasutioan, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selata, 23 April 2008. Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penyuluhan yang terpadu dan berkesinambungan sangat perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanaan pendaftaran tanah, karena selama ini sebagian besar masyarakat kurang mendapat informasi tentang pendaftaran tanah, lebih-lebih menyangkut hak dan kewajiban masyarakat sebagai pemohon pendaftaran tanah. Umumnya masyarakat hanya mengetahui keawajibannya saja terutama menyangkut biaya, sedangkan hak mendapatkan informasi akurat terutama informasi tentang keringanan – keringanan yang ada dan akan diberikan dalam pendaftaran tanah sangat minim. Dalam berapa peraturan pelaksanaan pendaftaran tanah ada beberapa pasal yang dianggap dapat meringankan biaya dalam pendaftaran tanah walaupun keringanan tersebut tergantung keadaan dari pemohon, seperti: 1. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Tanah Dan Bangunan, yaitu: Objek-objek yang tidak dikenakan BPHTB adalah objek yang diperoleh: d. Orang pribadi atau badan karena konversi dan perubuatan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama. e. Karena wakaf f. karena warisan g. untuk digunakan untuk kepentingan ibadah. 2. Pasal 7 ayat 1 tentang Nilai Perolehan Objek Tidak Kena Pajak NJOPTKP sebesar Rp 30.000.000,- tiga puluh juta rupiah. 3. Pasal 21 PP No. 46 Tahun 2002 tentang Keringanan Pembebanan Uang Pemasukan Pada Negara, yaitu : Badan Keagamaan, Badan Sosial, Masyarakat Miskin atau Masyarakat Tidak Mampu dibebaskan dari Tarif Pelayanan Pendaftaran Tanah Untuk Pertama kali: 1. Pengenaan Uang Pemasukan Dalam Rangka Penetapan Hak Atas Tanah dapat dikenakan sebesar Rp. 0,00 nol rupiah terhadap : a. Pemberian Hak Milik atas tanah : 1 Tanah Negara dalam rangka Proyek Operasional Nasional AgrariaPertanahan PRONA, Proyek Operasional Nasional AgrariaPertanahan Daerah Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 PRONADA, Proyek Hak Daerah Transmigrasi, Redistribusi dan Konsolidasi tanah; 2 Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai yang berasal dari Obyek PRONA, PRONADA, PRONA Swadaya, Proyek Hak Daerah Transmigrasi dan Konsolidasi tanah yang masih tercatat atas nama bekas pemegang semula yang diterbitkan sebelum Peraturan Pemerintah ini; 3 Yang telah dibeli atau dibebaskan haknya dari Lembaga TertinggiTinggi Negara, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah PropinsiKabupaten KotaDesa; atau. b. Pemberian Hak Guna Usaha yang berasal dari Hak Milik yang telah dibebaskan c. Pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah : 1 Yang telah diperoleh atau dibebaskan haknya dari Lembaga TertinggiTinggi Negara, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah PropinsiKabupatenKota; 2 Hak Milik yang telah dibebaskan atau kepunyaan pemohon sendiri, atau 3 Obyek P3MB dan Prk. 5. d. Pemberian Hak Pakai atas tanah : 1 Yang telah diperoleh atau dibebaskan haknya dari Lembaga TertinggiTinggi Negara, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah PropinsiKabupatenKota; 2 Hak Milik yang telah dibebaskan atau kepunyaan pemohon sendiri; 3 Hak Pakai dengan jangka waktu yang tidak ditentukan selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu kepada Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perwakilan Negara Asing, Perwakilan Lembaga Internasional yang diakui Pemerintah, Badan KeagamaanSosial sesuai ketentuan yang berlaku; atau e.. Pemberian Hak Pengelolaaan. Kepada Pegawai Negeri maupun anggota 2 TNIPOLRI, termasuk jandaduda mereka, anggota masyarakat golongan ekonomi lemahtidak mampu, yayasanperkumpulan yang bergerak di bidang keagamaan dan sosial ditetapkan Uang Pemasukan Kepada Negara Negara sebesar 50 lima puluh persen dan untuk Pensiunan, anggota Veteran serta jandanya sebesar 10 sepuluh persen dari nilai Uang Pemasukan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut diatas, dalam pelaksanaan pendaftaran tanah ternyata banyak keringanan-keringanan yang diberikan, sebagai mana pendapat dari informan, “ Sebenarnya kalau masyarakat sadar untuk mendaftarkan tanahnya, banyak faktor-faktor yang dapat meringankan biaya pendaftaran tanah misalnya, jarang masyarakat mempunyai satu bidang tanah kebun salak lebih dari 2 hektar, dan Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 sebagian besar diperoleh dari warisan, bila didaftarkan maka BPHTB dan PNBP tidak dikenakan.” 1 Untuk menanggulangi hambatan tersebut Kantor Pertanahan telah melakukan beberapa langkah, seperti terungkap dari wawancara dengan informan, “ Langkah yang akan kita lakukan, selain usulan alokasi penambahan pegawai bidang penyuluhan, juga kita akan berkordinasi dengan PPAT dan Instansi Pemerintah lain, seperti Kantor Pelayanan Pajak, nantinya akan ada kerja sama untuk mengadakan penyuluhan pendaftaran tanah dan menyangkut BPHTB, kemudian juga dengan Dinas Kehutanan menyangkut informasi tanah yang termasuk atau diluar kawasan hutan register.” 2 . Jadi kesimpulannya upaya yang dilaklukan oleh Kantor pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan untuk menanggulangi kendala tersebut selain upaya internal yaitu menyangkut anggaran dan kekuarangan tenaga pelaksana, juga upaya eksternal yaitu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya dengan mengadakan penyuluhan yang terpadu dan berkesinambungan dimana pelaksanaannya nantinya akan berkordinasi selain dengan PPAT Tapanuli Selatan, juga berkordinasi dengan Instansi Pemerintah lainnya. 1 Wawancara dengan Bapak M Yunan Nasution, Kedpala Kantor Pertanahan, Kabupaten tapanuli Selatan, 24 April 2008. 2 Wawancara dengan Bapak M Yunan Nasution, Kepala kanotr Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan, 24 april 2008 Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian dari hasil penelitian dan berdasarkan analisis yang