Faktor Anggapan Masyarakat Diperlukan Biaya Yang Mahal Untuk Melaksanakan Pendaftaran Tanah

Dari kedua tabel tersebut diatas dan bila dihubungkan dengan tingkat pemahaman terhadap fungsi dan kegunaan sertifikat, ternyata responden yang latar belakang pendidikannya perguruan tinggi yaitu 9 responden dan 1 responden pendidikannya SMA memahami fungsi dan kegunaan sertifikat, tetapi pada responden yang kurang memahami fungsi dan kegunaan sertifikat yaitu sebanyak 35 responden dengan latar belakang pendidikan SMP 12 orang dan SMA sebanyak 23 orang tidak kelihatan perbedaan yang signifikan terhadap pemahaman fungsi dan kegunaan sertifikat, umumnya mereka mengetahui bahwa sertifikat diproses di Kantor Pertanahan tetapi tidak memahami fungsi dan kegunaan sertifikat dan kurang memahami perbedaan sertifikat hak atas tanah dengan SK Camat, dan 5 responden dengan latar belakang pendidikan SD tidak memahami fungsi dan kegunaan sertifikat hak atas tanah. Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan tingkat pendidikan berpengaruh pada keinginan untuk mendaftarkan tanahnya. Responden dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi, mengerti fungsi dan kegunaan sertifikat, sedangkan responden dengan tingkat SD, SMP dan SMA umumnya mendapat informasi tentang pendaftaran tanah dari media elektonik, hal ini dilatarbelakangi informasi yang didapat kurang tuntas atau tidak mengikuti informasi yang ada, sementara penyuluhan yang dilakukan oleh instansi terkait sangat jarang sekali.

2. Faktor Anggapan Masyarakat Diperlukan Biaya Yang Mahal Untuk Melaksanakan Pendaftaran Tanah

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian di lapangan pelaksanaan pendaftaran tanah tidak berjalan, selain karena pengaruh kurang mendapat informasi yang akurat Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 tentang pendaftaran tanah, ternyata tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya dan juga dipengaruhi oleh anggapan bahwa untuk melaksanakan pendaftaran tanah membutuhkan biaya yang besar, seperti tergambar dari tabel sebagai berikut: Tabel 7. Tanggapan Responden Terhadap Biaya Pendaftaran Tanah n = 50 No Tanggapan Responden Jumlah Persentase 1 Biaya Pendaftaran Mahal 47 94 2 Biaya Pendaftaran Tidak Mahal 3 6 3 Lain-lain Jumlah 50 100 Sumber : Diolah Dari Data Primer Tahun 2008 Berdasarkan tabel 7 diatas, 94 responden mengatakan bahwa biaya pendaftaran tanah mahal, dan 6 menyatakan tidak mahal. Jadi dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden beranggapan bahwa biaya untuk melaksanakan pendaftaran adalah mahal. Pandangan sebagian besar masyarakat terhadap biaya untuk penerbitan sertifikat hak atas tanah lama dan mahal karena selama ini tidak ada kepastian yang dapat dimengerti masyarakat. Ketidak pastian besarnya biaya untuk pendaftaran tanah. Ali Achmad Chomzah berpendapat bahwa : Yang menjadikan permasalahan sekarang ini dalam pendaftaran tanah adalah: a. Berapa berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penerbitan sertifikat. b. Berapa rupiah yang diperlukan untuk biaya peneribitan sertifikat. Menurut pangamatan saya yang diharapkan masyarakat adalah kepastian mengenai jangka waktu dan kepastian mengenai biaya yang harus dibayar Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 masyarakat kepada Kantor Pertanahan setempat di dalam menyelesaikan permohonan sertifikat hak atas tanah. Karena ketidakpastian mengenai biaya permohonan penerbitan sertifikat ini, sehingga menimbulkan kesan bahwa pengurusan sertifikat memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang lama. 1 Berdasarkan pendapat diatas, penyebab kurangnya minat masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya adalah ketidakpastian jumlah biaya yang yang akan dikeluarkan masyrakat dalam penerbitan sertifikat mulai dari saat pengajuan permohonan pendaftran sampai pada terbitnya sertifikat. Tarif biaya dan pelayanan yang resmi ada, tetapi tidak termasuk biaya transportasi petugas, makin jauh lokasi tanah maka biaya transportasi akan semakin besar, dan Kantor Pertanahan tidak bisa menetapkan biaya manimum atau biaya maksimum yang akan dikeluarkan oleh pemohon dalam proses persertifikatan suatu bidang tanah. Besarnya biaya dikeluarkan pemohon dalam pendaftaran tanah untuk pertama kali sebenarnya tergantung pada letak tanah, luas tanah dan nilai jual objek pajak tanah tersebut. 2 . Ada beberapa komponen biaya resmi yang harus dikeluarkan pemohon yaitu: Biaya tarif pelayanan, pengukuran dan pemetaan yang masuk dalam Penghasilan Negara Bukan Pajak yang disetor ke Kas Negara, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, semua komponen tersebut harus dikeluarkan pemohon. Seperti komponen biaya tarif Pengukuran dan Pemetaan serta Pengemabalian batas bidang tanah adalah sebagai berikut : 1 Ali Achmad Chomzah, Op.cit. Halaman 128 2 Lihat Pasal 6 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 8. Penerapan Tarif Pengukuran Dan Pemetaan Serta Pengembalian Batas Bidang Tanah Di Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan No Gradasi Luas m2 Sistematis Rp Sporadis Rp Rekontruksi Peta Topografi Rp 1 1 - 500 58.700 78.200 117.400 2 501 - 1000 93.600 124.800 187.300 3 1001 - 1500 124.600 166.200 249.300 4 1501 - 2000 153.700 204.900 307.400 5 2001 - 2500 181.400 241.800 362.800 6 2501 - 3000 208.200 273.600 416.400 7 3001 - 3500 243.300 312.400 468.600 8 3501 - 4000 259.800 346.500 519.700 9 4001 - 4500 284.900 379.900 569.900 10 4501 - 5000 309.700 412.900 619.400 11 5001 - 5500 334.100 445.400 668.200 12 5501 - 6000 358.200 477.600 716.400 13 6001 - 6500 382.100 509.400 764.200 14 6501 - 7000 405.700 541.100 811.500 15 7001 - 7500 429.200 572.300 858.200 16 7501 - 8000 452.500 603.300 905.000 17 8001 - 8500 475.600 634.200 951.300 18 8501 - 9000 498.600 664.900 997.300 19 9001 - 9500 521.500 695.300 1.043.000 20 9501 - 10.000 5.44.200 725.600 1.088.500 21 10.001 - 20.000 982.200 1.309.600 1.964.500 22 20.001 - 40.000 1.814.400 2.418.900 3.628.900 23 40.001 - 60.000 2.621.400 3.495.200 5.242.900 24 60.001 - 80.0000 3.405.900 4.554.800 6.381.800 25 80.001 - 100.000 4.202.100 5.602.900 8.404.300 Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008 Selain pengenaan tarif pengukuran dan pemetaan, biaya resmi lainnya yang harus dikeluarkan pemohon adalah biaya Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Pantia A Tim Peneliti yaitu sebagai berikut: Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 9.Tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah Oleh Panitia ATim Peneliti Tanah Pada Kantor Pertanahan Di KabupatenKota Di Sumatera Utara Luas Sporadis Massal No Perkotaan Rp Pedesaan Rp Perkotaan Rp Pedesaan Rp 1 Non Pertanian sd 600 m2 600sd 7.500 m2 7.500 m2 300.000 450.000 900.000 150.000 225.000 450.000 60.000 90.000 180.000 30.000 45.000 90.000 2 Tanah Pertanian 2000 m 2 ha – 5 ha 5 ha 300.000 450.000 900.000 150.000 225.000 450.000 60.000 90.000 180.000 30.000 45.000 90.000 Keterangan : Tarif Pemeriksaan tanah dalam bentuk laporan Konstatasi 50 dari tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia A Tim Peneliti tanah Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008 Kemudian ditambah lagi biaya Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan BPHTB sebesar 5 dari Nilai Objek setelah dikurangi Nilai Objek Pajak Tidak Kena Pajak NOPTKP 1 dan biaya untuk melaksanakan pengumuman yang akan dilaksnakan selama 60 hari untuk pendaftaran tanah secara sporadik. Apabila dilihat secara garis besar, biaya - biaya yang akan dikeluarkan oleh 1 Lihat Pasal 5 dan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 masyarakat dalam pendaftaran tanah secara sporadik individual, maka biaya yang akan dikeluarkan pemohon dalam pendaftaran tanah adalah sebagai berikut: 1. Tarif Pengukuran dan Pemetaan Serta Pengembalian Batas Bidang Tanah 2. Tarif Pelayanan Pemeriksaan oleh Panitia A 3. Biaya Pelaksanaan Pengumuman 4. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 5. Uang Pemasukan Dalam Pemberian Hak Atas Tanah Negara sesuai dengan Pasal 3 dan Pasal 4 PMNAKBPN No. 4 Tahun 1998 Besarnya biaya yang akan dikeluarkan pemohon menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya, hal ini terbukti berdasarkan tabel 7 , dari 50 responden, 47 responden menyatakan biaya mahal, dan berdasarkan tabel 3 dari 8.192 hektar total luas kebun salak di Kecamatan Angkola Barat baru 250 hektar atau 3,1 persen yang sudah terdaftar. Berdasarkan wawancara dengan responden yang sudah mendaftarkan tanah kebun salaknya secara sporadik individual bahwa,” Pengurusan sertifikat hak atas tanah dengan permohonan sendiri diperlukan biaya Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000, yaitu jumlah biaya mulai dari urusan surat keterangan dari Kepala Desa sampai urusan ke Kantor Pertanahan sampai terbitnya sertifikat.” 1 Bila dibandingkan dengan biaya dikeluarkan masyarakat yang mendaftarkan tanahnya secara Prona, maka dapat dilihat berdasarkan wawancara dengan salah 1 Sunber Wawancara dengan Muhammad Rifai Hutasuhut, Anggota Masyarakat di desa Lobulayan Sigordang, 19 April 2008 Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 seorang responden sebagai berikut, “ Biaya yang dikeluarkan pada waktu pendaftaran tanah kebun salak kami dengan Prona sekitar Rp 750.000 – Rp 1.500.000.” 1 Berdasarkan wawancara tersebut diatas, ada perbedaan yang besar biaya yang dikeluarakan pemohon antara pendaftaran secara individual dengan pendaftran melalui Prona , walaupun sebenarnya pendaftaran secara Prona hampir seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah terutama untuk masyarakat ekonomi lemah Sebagai contoh biaya resmi yang akan dikeluarkan pemohon adalah sebagai berikut: Tanah kebun salak luasnya 2,5 hektar Nilai objek tanah Rp 50.000.000 lima puluh juta rupiah Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPOPTKP adalah Rp 30.000.000 tiga puluh juta rupiah Maka pengeluaran resmi yang akan dikeluarkan pemohon adalah sebagai berikut: BPHTB = 5 x Rp 20.000.000, - = Rp 1.000.000,- Tarif Pengukuran = Rp 2.418.900,- Tarif Pemetaan = Rp 3.628.900,- Tarif Pelayanan = Rp 225.000,- Uang Pemasukan Pada Negara = 2 x 20.000.000,- = Rp 400.000,- Total pengeluaran resmi yang dibayar pemohon adalah sebesar Rp 7.672.800,- Berdasarkan perhitungan tersebut di atas terlihat bahwa biaya pendaftaran resmi yang harus dikeluarkan pemohon cukup besar dan sangat memberatkan masyarakat 1 Sumber Wawancara dengan Basar Siregar, Anggota Masyarakat Desa Sialogo, 19 April 2008 Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 untuk melaksanakan pendaftran tanah. Kemudian jumlah pengeluaran tersebut belum ditambah dengan biaya pelaksanaan pengumuman selama 60 enam puluh hari. Disamping biaya resmi yang dikeluarkan pemohon, ternyata masih ada biaya lain yang harus dibayar oleh pemohon, seperti pemohon minta surat keterangan penguasaan fisik tanah tanpa alas hak dari kepala desa setempat, yang kadang kepala desa tersebut tidak malu-malu lagi untuk mematok batas minimalnya, seperti terungkap dari wawancara dengan Mawardi Hutasuhut: “ Dalam proses pengurusan sertifikat ke Kantor Pertanahan apabila pemohon membutuhkan surat keterangan dari Kepala Desa, maka biasanya biayanya minimal Rp. 300.000,- tiga ratus ribu rupiah dimana tergantung dari luas tanah yang akan disertifikatkan.” 1

3. Faktor Anggapan Diperlukan Waktu Yang Lama Dalam Pengurusan Sertifikat