Pengukuran dan Pengolahan Data Fisik

telah dikuasai seacara fisik lebih dari 20 tahun dan diakui oleh masyarakat dan prosedur pemberian hak diberikan atas pendaftaran tanah negara. Pelaksanaan pendaftran tanah pada Kantor Pertanahan sesuai dengan prosedur dalam PMNAKBPN No.3 Tahun 1997, mempunyai tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pengukuran dan Pengolahan Data Fisik

Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penelitian data fisik meliputi kegiatan pengukuran dan pemetaan yang menyangkut pembuatan peta dasar pendaftaran, penetapan batas bidang tanah, pengukuran dan pemetaan bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran, pembuatan daftrar tanah serta membuat surat ukur tanah. Pelaksanakan pengukuran dan pengolahan data fisik untuk tanah pertanian tidak lebih dari 2 hektar dan tanah non pertanian tidak lebih dari 2.000m2 pada Kantor Pertanahan KabupatenKota Pasal 3 PMNAKBPN No.3 Tahun1999, sedangkan untuk bidang yang lebih luas adalah wewenang Kanwil BPN atau BPN Pusat. Pelaksanaan pengukuran dan pengolahan data pisik ini pada pendaftran tanah secara sporadik merupakan tanggungjawab Kepala Kantor Pertanahan, dalam hal ini pelaksanaannya dilakukan oleh Seksi Bagian Pengukuran dan Pemetaan Pasal 77 PMNAKBPN No.3 Tahun 1997. Pengukuran dan pemetaan dilaksanakan sesuai dengan data fisik yang sebelumnya telah telah dipasang tanda batas dan ditetapkan batas-batasnya melalui asas kontradiksi delimitasi dihadiri dan disetujui oleh pemilik tanah yang letaknya berbatasan langsung dengan bidang tanah yang dimaksud. Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008 Pengukuran dan pemetaan bidang tanah kebun salak yang akan didaftar, pelaksanaann pengukuran dan pengolahan data fisik bidang tanahnya tidak serumit pengukuran bidang tanah untuk peruntukan lainnya, seperti pendapat dari Adi Rambe sebagai berikut: “Sebenarnya untuk pengukuran dan pengolahan data pisik bidang tanah kebun salak milik rakyat tidak begitu sukar dibandingkan dengan peruntukan lainnya, karena biasanya tiap pemilik kebun salak sudah membuat tanda batas tradisional yang diakui oleh masyarakat yaitu dinamakan Balobo merupakan tanda batas berupa dahan pohon salak kering yang diletakkan disekeliling area kebun salak seseorang dan pada sudut-sudut kebun tersebut biasanya ditanam tanaman sikkam yang segali gus sebagai batas. “ 1 Setelah data fisik sudah terkumpul dengan lengkap kemudian oleh Kantor Pertanahan akan diolah kemudian dibuatkan Gambar ukurnya. Gambar ukur ini berisi antara lain: batas tanah, bangunan dan objek lain hasil pengukuran lengkap dengan angka-angka ukurannya, dan juga informasi mengenai letak tanah serta tanda tangan persetujuan pemilik tanah yang berbatasan langsung. Kemudian bidang tanah yang sudah diukur dan dipetakan dalam peta pendaftaran akan dibuatkan surat ukur untuk keperluan pendaftaran haknya.

2. Pengumpulan dan Penelitian Data Yuridis