d. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Berdasarkan Alat Bukti Hak Atas Tanah
Pelaksanaan Pendaftaran tanah berdasarkan alat bukti hak lama atau baru dilaksanakan menurut kriteria dari alas hak atas tanah, yaitu pengakuan hak dapat
berupa: penegasan hak, pengakuan hak dan pemberian hak.
1. Penegasan Hak
Pada dasarnya UUPA tetap mengakui hak-hak atas tanah yang telah dipunyai sebelum berlakunya UUPA, namun hak-hak tersebut harus disesuaikan dengan hak-
hak atas tanah yang terdapat dalam UUPA, hal ini dapat dilaksanakan dengan ketentuan konversi yang sesuai dengan ketentuan UUPA. Cara memasukkan dan
menyesuaikan hak-hak atas tanah yang lama ke dalam hak-hak atas tanah yang diakui dalam UUPA dinamakan konversi.
1
Menurut ketentuan Pasal 88 ayat 1 sub a, PNMA K.BPN Nomor 3 Tahun 1997, hak atas bidang tanah yang alat bukti lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76
ayat 1 dan alat bukti tertulis tidak lengkap tetapi ada keterangan saksi oleh Kepala Kantor Pertanahan ditegaskan konversinya menjadi hak milik.
Jadi penegasan diperlukan dalam pelaksanaan pendaftaran tanah sesuai dengan alas hak yang ada apabila alat bukti tertulis lengkap atau kurang lengkap sesuai
dengan ketentuan Pasal 76 ayat 1 setelah dilakukan analisa data pisik data yuridis maka konversinya ditegaskan menjadi hak milik.
1
. Efendi Perangin-Angin, Hukum Agraria di Indonesia Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi Hukum, CV.Rajawali, Jakarta, 1989, hal. 145
Edy Anwar Ritonga : Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Sporadik Pada Areal Perkebunan Salak Milik..., 2008 USU e-Repository © 2008
2. Pengakuan Hak
Pengakuan hak diberikan atas penguasaan tanah negara yang telah dikuasai secara fisik 20 dua puluh tahun atau lebih secara berturut-turut walaupun alat bukti
tidak ada, sebagaimana dijelaskan pada Pasal 8 ayat 1 sub.b jo pasal 76 ayat 3 Peraturan Menteri AgrariaKepala BPN No. 3 Tahun 1997 dikatakan penguasaan
secara fisik selama 20 tahun atau lebih akan diakui apabila penguasaan tersebut dilaksanakan dengan itikad baik.
Chadidjah Dalimunthe mengatakan sehubungan dengan pengakuan hak: Hak-hak atas tanahnya tidak ada bukti kepemilikan, tetapi dibuktikan dengan
penguasaan fisiknya secara nyata selama 20 tahun berturut-turut, untuk pengakuan hak ini tidak diperlukan surat keputusan pengakuan. Pengakuan hak sebagimana
disebutkan pada Pasal 7 PMA No. 6 Tahun 1972 jo PP No. 10 Tahun 1961 dan PMDN No. 5 Tahun 1972, pengakuan hak ini baru berlaku setelah didaftarkan di
Kantor Pertanahan.
1
Pengakuan hak dalam pelaksanaan pendaftaran tanah sehubungan dengan alat
bukti hak atas tanah akan dilakukan terhadap tanah yang tidak mempunyai alat bukti tetapi telah dikuasai secara fisik minimal 20 tahun, serta ada pengakuan dari
masyarakat dibuktikan dengan surat keterangan penguasaan secara fisik dari kepala desaLurah. Hal ini mencerminkan perhatian dan perlindungan terhadap tanah
anggota masyarakat yang kepemilikannya hanya didasarkan penguasaan secara fisik.
3. Pemberian Hak