Selanjutnya pula karena Pasal 11 ayat 1 huruf e menentukan bahwa di dalam akta pemberian hak tanggungan wajib dicantumkan uraian yang jelas mengenai
objek hak tanggungan. Ketentuan ini tidak mungkin dilakukan apabila objek hak tanggungan belum ada dan belum diketahui ciri – cirinya. Kata – Kata “uraian
yang jelas mengenai objek hak tanggungan” dalam Pasal 11 ayat 1 huruf e menunjukkan bahwa objek hak tanggungan harus secara spesifik dapat diuraikan
dalam akta pemberian hak tanggungan yang bersangkutan.
15. Hak Tanggungan Wajib di daftarkan
Terhadap hak tanggungan berlaku asas publisitas atau asas keterbukaan. Hal ini diatur dalam Pasal 13 Undang – Undang Hak Tanggungan yang
menyatakan bahwa pemberian hak tanggungan wajib didaftarkan pada kantor pertanahan. Pendaftaran pemberian Hak tanggungan yang merupakan syarat
mutlak untuk akhirnya Hak Tanggungan tersebut dan mengikat terhadap pihak ketiga.
16. Hak Tanggungan dapat diberikan dengan disertai dengan janji – janji tertentu.
Menurut Pasal 11 Undang – Undang Hak Tanggungan ayat 2 Hak tanggungan dapat diberikan dengan disertai janji – janji tertentu. Janji – janji
tersebut dicantumkan dalam akta pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan. Janji – janji yang disebutkan dalam Pasal 11 ayat 2 Undang –
Undang Hak Tanggungan itu bersifat fakutatif dan tidak limitatif. Bersifat fakultatif karena janji – janji itu boleh dicantumkan atau tidak dicantumkan. Baik
sebagian maupun seluruhnya. Bersifat tidak limitatif karena dapat pula
Universitas Sumatera Utara
diperjanjikan janji – janji selain dari janji – janji yang telah disebutkan dalam
Pasal 11 ayat 2 Undang – Undang Hak Tanggungan. 17. Objek Hak Tanggungan tidak boleh diperjanjikan untuk dimiliki
sendiri oleh Pemegang Hak Tanggungan bila Debitur cedera janji
Menurut Pasal 12 Undang – Undang Hak Tanggungan, janji yang memberikan kewenangan kepada pemegang hak tanggungan untuk memiliki
Objek Hak Tanggungan apabila Debitur cedera janji, adalah batal demi hukum. Dalam kedudukannya yang lemah dan sangat membutuhkan uang atau kredit,
Debitur bisa saja terpaksa menerima janji dengan persyaratan yang berat dan merugikan baginya. Atas dasar pertimbangan itulah, pencantuman janji yang
demikian itu dilarang. Dari uraian mengenai ciri – ciri dan asas – asas hak tanggungan tersebut
diatas, jelaslah bahwa Undang – Undang Hak Tanggungan berusaha untuk berikan perlindungan yang seimbang antara Debitur pemberi hak tanggungan
dan Kreditur pemegang hak tanggungan. Dan diketahui juga bahwa hapusnya hak tanggungan karena :
a. Hapusnya hutang yang dijamin, sebagai konsekuensi sifat accessoir
Hak Tanggungan. b.
Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh Kreditur pemegangnya yang dibuktikan dengan pernyataan tertulis mengenai di lepaskannya Hak
Tanggungan yang bersangkutan yang bersangkutan kepada pemberi Hak Tanggungan.
Universitas Sumatera Utara
c. Pembersihan Hak Tanggungan yang bersangkutan berdasarkan
penetapan peringkat oleh Ketua Pengadilan Negeri atas permohonan pembeli tanah yang dijadikan jaminan.
d. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan.
Hapusnya Hak Tanggungan karena hapusnya Hak atas tanah yang dijadikan jaminan, tidak menyebabkan hapusnya piutang kreditur tetap ada,
tetapi tidak lagi mendapat jaminan secara preferent.
17
B. Objek Hak Tanggungan