dibebankan kepada pembeli lelang dan menjadi bagian dari penerimaan dana sosial Departemen Sosial.
3. Klasifikasi Lelang
Pasal 1 angka 2 dan 3 Keputusan Menteri Keuangan No. 450KMK 012002, sebagaimana diubah dengan Peraturan Meneri Keuangan No. 40PMK
07 2006 mengklasifikasikan lelang menjadi :
a. Lelang Eksekusi
Jenis lelang ini merupakan penjualan umum untuk melaksanakan atau mengeksekusi putusan atau penetapan Pengadilan atau dokumen yang
dipersamakan dengan Putusan Pengadilan, seperti hipotik, Hak Tanggungan atau Jaminan fidusia.
Jenis atau bentuk lelang inilah yang dimaksud dalam Pasal 200 ayat 1 HIR Pasal 215 RBG:
1 Penjualan di muka umum barang milik Tergugat yang disita Pengadilan
Negeri. 2
Penjualan dilakukan Pengadilan Negeri melalui perantaraan Kantor Lelang.
Khusus lelang sitaan berdasarkan Putusan Pengadilan, disebut ”Lelang Eksekusi”. Termasuk juga ke dalamnya dokumen yang disamakan dengan
Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, seperti Sertifikat Hak Tanggungan dan jaminan fidusia. Setiap penjualan umum yang dilakukan
Pengadilan Negeri, disebut lelang eksekusi.
Universitas Sumatera Utara
Syarat pokok yang melekat pada lelang eksekusi berdasarkan Pasal 200 ayat 1 HIRRBG, eksekusi didahului dengan sitaan eksekusi executoriale
beslag,executory seizure. Dengan demikian, penjualan itu dilakukan terhadap barang tergugat yang telah diletakkan di bawah penyitaan executoriale beslag,
leggen op, to take seizure. b.
Lelang Non eksekusi Jenis lelang ini merupakan penjualan umum di luar pelaksanaan Putusan atau
Penetapan Pengadilan yang terdiri dari : 1
Lelang barang milikdikuasai negara 2
Lelang sukarela atas barang milik swasta. Sehubungan dengan klasifikasi di atas, yang akan dibicarakan dalam
uraian lelang berikut ini, diarahkan pada bentuk Lelang Eksekusi.
34
Mengingat Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 2006 maupun Peraturan Menteri Keuangan No 96PMK.062007 tidak diatur mengenai prosedur
penjualan terhadap bongkaran, maka dalam proses penjualannya melalui lelang tidak diperlukan surat persetujuan penjualan dari pengelola barang sepanjang
barang tersebut bukan kategori rekonstruksipembangunan kembali, melainkan renovasirehabilitasi. Untuk mendukung hal tersebut pemohon lelang harus
melampirkan fotokopi DIPA yang memuat alokasi dana untuk renovasi rehabilitasi tersebut.
34
M. Yahya Harahap, Op. Cit. h. 116.
Universitas Sumatera Utara
B. Tata Cara Penawaran Lelang Serta Pembayarannya