Dari uraian mengenai Objek Hak Tanggungan sebagaimana hak tersebut diatas, dapat diketahui bahwa hak tanggungan hanya dapat dibebankan atas tanah
dan benda – benda yang berkaitan dengan tanah.
C. Sertifikat Hak Tanggungan Dan Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan
Sertifikat Hak Tanggungan mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan
berlaku sebagai pengganti grosse acte hypothek sepanjang mengenai hak atas tanah.
25
1. Hak atas tanah tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku wajib di
daftar dalam daftar umum. Dua unsur mutlak yang harus dimiliki suatu hak atas tanah untuk dapat
dijadikan jaminan hutang ialah :
Unsur ini berkaitan dengan kedudukan diutamakan atau preference yang diberikan kepada Kreditur pemegang hak tanggungan terhadapa Kreditur
lainnya. Untuk itu harus ada catatan mengenai hak tanggungan tersebut pada buku tanah dan Sertifikat Hak Tanggungan yang dibebaninya sehingga setiap
orang dapat mengetahuinya atau asas publisitas. 2.
Hak tersebut menurut sifatnya harus dipindahtangankan. Sehingga apabila diperlukan dapat segera dijual untuk membayar hutang
yang dijamin pelunasannya. Kedua syarat tersebut secara tersirat dapat ditemukan dalam penjelasan umum angka lima Undang – Undang Hak
Tanggungan dan kemudian dipertegas dalam penjelasan Pasal 4 ayat 1
25
Ibid. h. 8.
Universitas Sumatera Utara
Undang–Undang Hak Tanggungan. Sehubungan dengan persyaratan tersebut, yang dapat dijadikan objek Hak Tanggungan adalah sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 4 Undang – Undang Hak Tanggungan yang dihubungkan dengan : a.
Hak milik b.
Hak Guna Usaha c.
Hak Guna Bangunan d.
Hak Pakai Atas Tanah Negara yang menurut ketentuan yang berlaku wajib di daftarkan dan menurut sifatnya dapat dipindahtangankan
e. Rumah Susun dan Hak milik Satuan Rumah Susun yang didirikan diatas
tanah hak pakai atas tanah negara Apabila diperjanjikan, Sertifikat hak atas tanah yang telah dibubuhi
catatan pembebanan Hak Tanggungan dikembalikan kepada pemegang hak atas tanah. Sertifikat Hak Tanggungan diserahkan kepada Pemegang Hak
Tanggungan. Didalam pembuatan sertifikat Hak Tanggungan, maka perlu diketahui juga tentang hak atas tanah.Hak atas tanah yang berupa hak milik, hak
guna usaha, hak guna bangunan yang dapat dijadikan Objek Hak Tanggungan ini ialah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pokok Agraria yang
menyatakan bahwa yang dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan adalah hak milik, hak guna usaha dan hak guna bangunan Pasal 25,
33, 39 UUPA. Kebutuhan praktek menghendaki agar hak pakai juga dapat dibebani
dengan hak jaminan atas tanah. Kebutuhan itu ternyata telah dipenuhi Undang – Undang Hak Tanggungan. Akan tetapi hanya Hak Pakai atas tanah negara saja
Universitas Sumatera Utara
yang dapat dibebani dengan hak tanggungan, sedangkan hak pakai atas tanah hak milik masih akan diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Sertifikat Hak tanggungan terdiri atas salinan buku – buku Hak Tanggungan dan salinan Akta Pemberian Hak Tanggungan yang keduanya
dibuat oleh Kepala Kantor Pertanahan dan dijilid jadi satu dalam sampul dokumen.
26
”Yang menerbitkan Sertifikat Hak Tanggungan ialah oleh Kantor Pertanahan, dengan cara menggunakan Irah – Irah dengan kata – kata : ”Demi
Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.” Penerbitan Sertifikat Hak Tanggungan yang diatur dalam Pasal 14
yaitu :
27
Dan juga fungsi Sertifikat Hak Tanggungan ialah menjadikan bukti Hak Tangggungan dan menjadi landasan kekuatan Titel Eksekutorial Executoriale
kracht. Tugas Kantor Pertanahan juga untuk mengembalikan sertifikat tanah yang
berisi catatan Pemberian Hak Tanggungan kepada pemegang hak tanah dan memberikan sertifikat Hak Tanggungan kepada Kreditur.
Dalam Pembahasan sertifikat Hak Tanggungan, maka dijelaskan tentang surat kuasa yang membebankan Hak tanggungan.Surat kuasa yang
membebankan Hak tanggungan wajib dibuat dengan Akta Notaris atau Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah dan memenuhi persyaratan:
1. Tidak memuat kuasa untuk melakukan perbuatan hukum lain yang
membebankan Hak Tanggungan.
26
Boedi Harsono, Op. Cit. h. 447.
27
M.Yahya Harahap, Op. Cit. h. 191.
Universitas Sumatera Utara
2. Tidak memuat kuasa substitusi
3. Mencantumkan secara jelas Objek Hak Tanggungan, jumlah utang dan
nama serta identitas krediturnya, nama dan identitas Debitur apabila Debitur bukan pemberian Hak Tanggungan.
28
Surat Kuasa untuk Membebankan Hak Tanggungan tidak dapat ditarik kembali atau tidak berakhir oleh sebab apapun juga kecuali karena kuasa tersebut
telah dilaksanakan atau karena telah dilaksanakan atau karena telah habis jangka waktunya. Surat kuasa yang membebankan Hak Tanggungan mengenai Hak atas
tanah yang sudah terdaftar wajib diikuti dengan pembuatan akta pemberian Hak Tanggungan selambat – lambatnya 1 satu bulan sesudah diberikan. Dan Surat
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan mengenai Hak Tanggungan mengenai hak atas tanah yang belum terdaftar wajib diikuti dengan pembuatan Akta
Pemberian Hak Tanggungan selambat – lambatnya 3 tiga bulan sesudah diberikan. Ketentuan ini tidak berlaku dalam hal Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan diberikan untuk menjamin kredit tertentu yang ditetapkan dalam peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Surat kuasa membebankan Hak Tanggungan yang tidak diikuti dengan pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan dalam waktu yang ditentukan atau
waktu yang ditentukan menurut ketentuan yang batal demi hukum.
28
Mahkamah Agung RI, Op. Cit. h. 91.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PELELANGAN YANG DILAKUKAN SECARA PROSEDURAL
A. Pengertian, Fungsi Dan Klasifikasi Lelang
1. Pengertian Lelang
Pengertian lelang di Indonesia dapat ditemukan dalam pasal 1 Vendu Reglement yang saat ini masih berlaku. Menurut pasal tersebut lelang adalah
setiap penjualan barang di muka umum dengan cara penawaran harga naik – naik, turun – turun, dan atau tertulis melaui usaha mengumpulkan para peminat
atau peserta lelang yang dipimpin oleh pejabat lelang atau Vendemeester. Pengertian lelang yang lain adalah pada penjualan barang di muka umum,
dengan penawaran harga secara lisan atau dengan penawaran harga secara tertulis, yang didahului dengan pengumuman lelang berdasarkan Perundang –
Undangan yang berlaku,
29
Pelelangan merupakan tahap akhir daripada Eksekusi yang dilakukan oleh PUPN. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pelelangan menurut
Pendapat beberapa Orang sarjana antara lain : oleh karena itu pembelian barang dan pemborongan
pekerjaan secara lelang seperti pada mekanisme APBN yang sering disebut dengan ” L.elang Tender ”.
Menurut Prof. Polderman : Lelang adalah alat untuk mengadakan perjanjian atau persetujuan yang menguntungkan bagi bagi si penjual dengan
cara menghimpun para peminat sementara dari MTG Maulenberg, seorang ahli lelang Negera Belanda dari Departement of Marketing and Market Research
29
Varia Peradilan No. 127 Tahun 1996, April 1996, h. 28.
Universitas Sumatera Utara