tanah, tanah dan rumah tersebut, akan menerima benda yang dibelinya itu bebas dari semua beban, dan hipotik yang tidak terbayar dengan hasil
lelang akan diperhitungkan agar dicoret oleh Ketua Pengadilan Negeri atau Kepala PUPN.
31
b. Cara penawarannya dengan harga khusus dengan harga semakin naik atau
semakin turun, atau secara tertulis tanpa memberi prioritas pada pihak manapun.
c. Pihak pembeli tidak dapat ditunjuk sebelumnya.
d. Memenuhi unsur publisitas.
e. Dipimpin oleh juru lelangPejabat lelang yang diangkat oleh Menteri
Keuangan.
32
2. Fungsi Lelang
Sesuai dengan pengertian lelang tersebut di atas maka Lelang mempunyai
2 fungsi, yaitu Fungsi Privat dan Fungsi Publik.
Fungsi Privat terjadi karena lelang merupakan institusi pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli, maka lelang berfungsi memperlancar arus
lalu lintas perdagangan barang. Maka fungsi publik adalah : a.
Penanganan aset yang dimiliki atau dikuasi Negara untuk meningkatkan Efisiensi dan tertib administrasi dan pengelolaaannya.
b. Memberikan pelayanan penjualan barang yang bersifat cepat, aman, tertib
dan mewujudkan harga yang wajar. c.
Mengumpulkan penerimaan Negara dalam bentuk Bea Lelang.
31
Varia peradilan, No. 46 Tahun 1989, Juli 1989, h. 124.
32
Retnowulan Sutantio,dkk,Pustaka Peradilan Perdata Tertulis,Jakarta, Mahkamah Agung RI dan The Asia Foundation, 1994. h. 3.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi Publik lelang yang pertama berkaitan dengan kedudukan lelang dalam kerangka sistem Hukum Indonesia. Lelang sebagai sarana penjualan
barang, diperlukan guna melangkapi sistem hukum yang telah dibuat terlebih dahulu BW,HIR,Rbg. Penjualan barang secara lelang dirasakan sebagai
alternatif yang tepat karena yang diperlukan adalah suatu sistem penjualan yang subur harus menguntungkan dan objektif, juga harus memenuhi rasa keadilan,
keamanan, kecepatan, dan diharapkan dapat mewujudkan harga wajar serta menjamin adanya kepastian hukum.
33
Fungsi publik lelang yang kedua terutama berhubungan dengan tindak lanjut dari barang – barang Negara yang dihapus atau tidak dimanfaatkan lagi
dari pengelolaan atau penguasaan Negara yang karena sesuatu hal ingin dijual termasuk barang yang dikuasai Negara, asset BUMN atau BUMD, barang –
barang yang tidak bertuan, barang temuan, dan sebagainya. Adil bila barang – barang yang dibeli dari uang rakyat yang dikumpulkan oleh Negara dalam
bentuk pajak, retribusi, dan lain – lain dijual kembali kepada rakyat dengan cara penjualan yang terbuka, objektif, kompetitif, dan cepat serta aman. Untuk
menjamin terciptanya penjualan yang adil, maka ditetapkanlah lelang sebagai sarana penjualan barang – barang Negara tersebut terakhir dengan Keputusan
Presiden No. 16 tahun 1994. Fungsi publik yang ketiga berkenan dengan penerimaan Negara berupa
Bea Lelang yang dikenakan kepada penjual dan pembeli atas harga pokok lelang. Disamping itu lelang menghasilkan penerimaan Negara berupa uang miskin yang
33
Ibid, h 4.
Universitas Sumatera Utara
dibebankan kepada pembeli lelang dan menjadi bagian dari penerimaan dana sosial Departemen Sosial.
3. Klasifikasi Lelang