sebagai suatu Putusan perdata yang dilakukan penggugat ialah perbuatan wanprestasi bukan perbuatan melawan hukum.
Demikian catatan Penulis
E. Tanggapan
Penggunaan Pasal 1365 KUHPerdata sebagai dasar gugatan dan juga sebagai dasar Keputusan Pengadilan terhadap perkara perdata yang diajukan di
muka Pengadilan, bilamana dipikirkan dengan kritis dan mendalam akan mengandung banyak pertanyaan yuridis yang sulit dijawab.
49
Pada Asasnya putusan Hakim telah mempunyai kekuatan mutlak dan harus dilaksanakan
karena putusan yang dijatuhkan harus berdasarkan pertimbangan yang jelas dan cukup.
50
Maka Dengan itu, didalam putusan Hakim tidak selalu mengabulkan gugatan yang seluruhnya dapat juga gugatan dikabulkan untuk sebahagian.
Karena itu gugatan dikabulkan untuk sebahagian saja, gugatan selebihnya ditolak atau dinyatakan tidak dapat diterima.
51
49
Varia Peradilan No.61 tahun 1990, Oktober 1990, h.144.
Oleh sebab itu maka dalam isi putusan maka Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat seluruhnya dan menghukum
Penggugat membayar ongkos perkara. Isi Putusan itu berpedoman dengan melihat dari gugatan yang dilakukan pihak Penggugat seharusnya menggugat
perkara tersebut dengan wanprestasi, bukan karena dengan perbuatan melawan hukum yang dilakukan, dan tidak mencampurkannya kedalam perbuatan
melawan hukum. Perbuatan yang dilakukan Penggugat ialah wanprestasi. Unsur wanprestasi yang dilakukan Penggugat ialah melanggar Undang – Undang yang
50
M.Yahya Harahap,Hukum Acara Perdata, Jakarta,Sinar Grafika, 2005. h. 797.
51
Retnowulan Sutanto dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek, Bandung, Alumni, 1980.h. 96.
Universitas Sumatera Utara
berlaku dan merugikan Tergugat Sehingga di dalam putusan ini dinyatakan bersalah karena Penggugat berusaha untuk melakukan penjualan sendiri atas aset
tersebut kecuali ada diperjanjikan dalam akte pengikatan, ternyata hal tersebut tidak dapat dibuktikan oleh Penggugat, di samping itu juga Tergugat sudah
memberi peringatan kepada Penggugat akan outstanding kredit Penggugat, dengan peringatan apabila tidak diselesaikan oleh Penggugat maka akan
dilakukan penjualan agunan secara lelang. Dan lelang dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar sesuai dengan aturan yang berhubungan dengan PP No. 33
Tahun 2006, PERMENKEU No. 40 PMK 072006 Tentang Petunjuk Pelaksanakan Lelang dan Undang – Undang No. 4 Tahun 1996 Tentang Undang
– Undang Hak Tanggungan. Penggugat juga telah melakukan perbuatan wanprestasi karena Penggugat
tidak dapat memenuhi pembayaran kewajibannya sebagaimana telah diperjanjikan, sehingga kredit tersebut macet, sehingga dengan berat hati
Tergugat menjalankan haknya sebagaimana yang telah diberikan oleh Undang – Undang untuk memperoleh pembayaran dari pelelangan umum jaminan status a
quo. Dengan tidak dipenuhi perjanjian yang dilakukan Penggugat maka Penggugat telah melakukan ingkar janji. Karena perjanjian adalah suatu
peristiwa dimana seorang telah berjanji kepada orang lain untuk melakukan sesuatu hal yang telah disepakati kedua belah pihak.
52
52
Subekti, Hukum Perjanjian,Cetakan VI,Jakarta,Intermasa, 1979, h.1.
Karena apabila seseorang dirugikan karena perbuatan orang lain, sedangkan diantara mereka itu tidak
terdapat sesuatu perjanjian, maka berdasarkan Undang – Undang juga timbul
Universitas Sumatera Utara
atau terjadi hubungan hukum antara orang tersebut yang menimbulkan kerugian.
53
Bahwa oleh karena dalil – dalil untuk mengajukan gugatan ini tidak berdasar hukum, maka petitum gugatan pun menjadi tidak berdasar hukum dan
oleh karenanya gugatan Penggugat ditolak. Maka perbuatan yang dilakukan pihak Penggugat ialah perbuatan
wanprestasi, karena pihak Penggugat tidak memenuhi kewajiban yang telah ditentukan dalam perjanjian, baik karena perjanjian yang timbul karena
perjanjian maupun karena Undang - Undang. Wanprestasi yang dilakukan karena adanya kelalaian Penggugat tidak melakukan apa yang disanggupi yang akan
dilakukan, sehingga terhadap kelalaian yang dilakukan Penggugat, maka diancam beberapa sanksi yaitu membayar kerugian yang diderita Tergugat dan
membayar biaya perkara.
54
Apabila Penggugat tidak membayar hutangnya, walaupun telah ada keputusan Pengadilan yang menghukumnya supaya melunasi hutangnya, atau
karena tidak mampu untuk membayar seluruh hutangnya, maka semua harta bendanya disita untuk dijual dan hasil penjualannya di bagi – bagikan kepada
Tergugat.
53
A.Z Nasution,Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar,Cetakan Kedua, Jakarta,Diadit Media, 2002. h. 77.
54
Endang Purwaningsih, Hukum Bisnis, Bogor,2010,Ghalia Indonesia. h. 266.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian Bab-Bab terdahulu dalam penulisan skripsi ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Peralihan hak kepada pembeli lelang atas objek agunan yang diperoleh
melalui lelang baru sempurna setelah dilakukan balik nama pada Kantor Pendaftaran yang bersangkutan, dan dalam hal ada hak tanggungan yang
membebani tanah atau rumah yang akan dilelang, maka Badan Pertanahan Nasional BPN berkewajiban meroya mencoret nama yang
tertera pada sertifikat tanah tersebut dan menggantinya menjadi nama pembeli pemenang lelang.
2. Kewenangan Pejabat Lelang terhadap suatu barang agunan apabila
debitur cidera janji, maka Pejabat Lelang dapat melakukan penjualan Objek Hak Tanggungan melalui pelelangan umum. Suatu pelelangan
yang dilaksanakan tidak sesuai dengan ketentuan atau peraturan lelang yang berlaku saat ini, maka terhadap pelelangan tersebut, dapat dikatakan
tidak berkekuatan hukum melalui proses gugatan yang diajukan kepada Pengadilan Negeri.
3. Dalam penjualan objek agunan secara lelang maka aset atau sertifikat
pemberi hak tanggungan yang sudah diagunkan tidak diperkenankan dijual sendiri oleh pemberi Hak Tanggungan sepanjang tidak
diperjanjikan dalam Akte Pengikatan, dan apabila Pemberi Hak
Universitas Sumatera Utara