Biografi Muhammad Quraish Shihab

A. Biografi Muhammad Quraish Shihab

Dalam dunia Tafsir al-Qur` an di Indonesia, disiplin ilmu ini t idak t erlepas dari salah sat u nama ulama yang sangat populer ini. Karena kiprah ulama kreat if ini, t idak hanya berkonsent rasi dalam bidang Taf sir al-Quran saj a, akan t et api dalam berbagai bidang yang lain. Di ant ara kiprahnya

dalam kancah dunia ilmu ant ara lain adalah produkt if di dalam mengarang buku. Buku-buku yang beliau karang adalah buku dengan j udul yang sangat menarik dan dapat dipahami isinya oleh masyarakat pada umumnya. Dengan gaya bahasa yang lugas dan sederhana, pengarang kenamaan "Taf sir al - Misbãh" ini, berhasil menyampaikan da'wahnya kepada masyarakat dengan berbagai macam met ode. Baik di dalam kelas, f orum diskusi, pengaj ian, acara-acara di t elevisi at au karya-karyanya dalam bent uk t ulisan yang hampir keseluruhan dari karya-karyanya menj adi "Best Sel l er” .

Terlahir di t engah keluarga yang harmonis, beliau diberi nama: Muhammad Quraish Shihab. Muhammad Quraish Shihab t erlahir di sebuah daerah bernama Rappang, Sulawesi Selat an pada t anggal 16 Pebruari, t ahun

1944. 1 Ia berasal dari keluarga ket urunan Arab t erpelaj ar. Ayahnya, Abdurrahman Shihab (1905-1986) adalah t amat an Jami’ at ul Khair, Jakart a.

Jami’ at ul Khair adalah sebuah lembaga pendidikan Islam t ert ua di Indonesia yang ikut melet akkan f ondasi modernisme Islam di Indonesia. Jalinan kerj asama lembaga pendidikan ini dengan pusat -pusat keilmuan Islam di Timur Tengah, baik Hadramaut , Haramayn maupun Kairo, membawanya

1 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al -Qur` an, (Bandung: Mizan, 1993), cet . ke-5, h. 6.

pada posisi pent ing dalam gerakan Islam di Indonesia. Lembaga inilah mengundang guru-guru dari kawasan Timur Tengah unt uk mengaj ar. Diant aranya-yang kemudian sangat berpengaruh t erhadap perkembangan Islam di negeri ini-adalah Syekh Ahmad Syurkat i, ulama asal Sudan Af rika Ut ara, pendiri al-Irsyad sebuah organisasi sosial keagamaan yang memiliki

banyak pengaruh di kalangan ket urunan arab di Indonesia. 2 Dari lat ar belakang keluarga dan pendidikan yang dilal ui oleh Quraish Shihab it u, t elah

menj adikannya seorang yang mempunyai kaj ian yang mendalam dan menonj ol dalam bidang t afsir di Indonesia 3 .

Demikian j uga Howard M. Federspiel yang menyat akan: dengan lat ar belakang keluarganya t ersebut t elah menj adikan ia t erdidik lebih baik dibandingkan dengan hampir semua pengarang lainnya yang t erdapat dalam "Popul ar Indonesian Lit erat ure of t he Quran 4 ."

Ayah Muhammad Quraish Shihab j uga masuk dalam j aj aran pej abat akademis yang menj adi st ickhol der berdirinya sebuah kampus yang

dikhususkan sebagai t empat nya menimba ilmu bagi muslim Indonesia. 5 Abdurrahman Shihab pernah menj abat rekt or IAIN (Inst it ut Agama Islam

Negeri) Alauddin, Makassar, perguruan t inggi Islam yang mendorong t umbuhnya Islam moderat di Indonesia. Ia j uga salah seorang penggagas berdirinya UMI (Universit as Muslim Indonesia), universit as t erkemuka di Makassar. Mengenang ayahnya, Muhammad Quraish Shihab menut urkan, “ beliau adalah pecint a ilmu. Walau sibuk berdagang, beliau selalu menyempat kan diri unt uk berdakwah dan mengaj ar. Bahkan beliau j uga

2 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, (selanj ut nya t ert ulis Taf sir Yang Membumi) Maj alah Êaqaf ah, Jakart a Vol. 1. No. 3. 2003. h. 82.

3 Zainun Kamal, Prof . Dr. H. M. Qurai sh Shihab, M.A. Pemikirannya dalam bidang Taf sir dan Teol ogi. Seminar Sehari: Pemikiran Prof . Dr . H.M. Qurai sh Shihab, M.A.. Ikat an

Mahasiswa Muhammadiyah, Ciput at -Jakart a. Aula Fat ahillah, 28 Sept ember 1996. h. 3. 4 Howard M. Federspiel, Kaj ian al -Quran di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1996), h.

295 5 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 83.

mengaj ar di masj id. Sebagian hart anya benar-benar dipergunakan unt uk kepent ingan ilmu. Beliau menyumbangkan buku-buku bacaan dan

membiayai lembaga-lembaga pendidikan Islam di wilayah Sulawesi” . 6 Hamdani Anwar, dalam maj alah "Mimbar Agama" menulis t ent ang

" background" dari keluarga Muhammad Quraish Shihab: Muhammad Quraish Shihab adalah put ra kelima dari dua belas

bersaudara. Ayahnya Abdurrahman Shihab seorang wiraswast awan dan ulama yang cukup populer di kawasan Sulawesi Selat an. Ayahnya seorang mubaligh yang sej ak mudanya t elah sering kali berdakwah dan mengaj arkan ilmu-ilmu keagamaan. Dalam suasana yang bernuansa agamis inilah Muhammad Qurais Shihab t umbuh dan berkembang. Tak pelak lagi keharmonisan keluarga yang demikian dan bimbingan orang t ua yang selal u diberikan t elah membekas dan berpengaruh besar bagi pribadi dan perkembangan akademisnya pada

kemudian hari. 7

Ayah Muhammad Quraish Shihab j uga dikenal sebagai ahli t af sir, keahlian yang mensyarat kan kemampuan yang memadai dalam bahasa Arab. Muhammad Quraish Shihab sendiri mengaku bahwa dorongan unt uk memperdalam st udi al-Qur` an, t erut ama t afsir, dat ang dari ayahnya. Ayahnya senant iasa menj adi mot ivasi bagi Muhammad Quraish Shihab unt uk melanj ut kan pendidikan lebih lanj ut . Muhammad Quraish Shihab bercerit a, “ sej ak kecil, kira-kira sej ak umur 6-7 t ahun saya sudah harus ikut mendengar ayah mengaj ar al-Qur` an. Pada saat -saat sepert i it u, selain menyuruh mengaj i ayah j uga menj elaskan secara sepint as kisah-kisah dalam al-Qur` an. Dari sinilah benih kecint aan kepada st udi al-Qur` an mulai t umbuh” . 8

Set elah menyelesaikan pendidikan dasarnya (dahulu namanya Sekolah Rakyat ) di Uj ung Pandang, Muhammad Quraish Shihab kemudian

6 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 83. 7 Hamdani Anwar, Mimbar Agama dan Budaya (selanj ut nya t ert ulis Mimbar Agama)

vol. xix, no. 2, 2002, h. 170. 8 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 83.

melanj ut kan st udi ke Pondok Pesant ren Dãr al-Èadîê al-Faqîhiyyah, yang t erlet ak di kot a Malang, Jawa Timur. Di kot a yang sej uk ini, ia nyant ri

selama kurang lebih dua t ahun. 9 Pada t ahun 1958, dalam usia 14 t ahun, Muhammad Quraish Shihab

berangkat ke Kairo, Mesir. Keinginan unt uk belaj ar ke Kairo ini t erlaksana at as bant uan beasiswa dari pemerint ah daerah Sulawesi (wakt u it u wilayah

Sulawesi belum di bagi menj adi Sulawesi Ut ara dan Selat an). 10 Meruj uk sebuah karyanya dengan j udul "Membumikan al-Quran",

Muhammad Quraish Shihab menulis t ent ang ot obiografinya, beliau menulis:

Dengan bekal ilmu yang berhasil diserap ket ika st udi di Malang, Muhammad Quraish Shihab dit erima di kelas II pada t ingkat Êanawiyyah al-Azhar. Set elah selesai pada t ingkat t ersebut , ia berminat unt uk melaj ut kan st udi di Universit as al-Azhar di kot a t ersebut . Jurusan yang dipilihnya adalah Taf sir Èadîs pada Fakult as Ushuluddin, sesuai dengan kecint aannya t erhadap bidang ini yang t elah t ert anam sej ak masa kecilnya, sebagai akibat langsung dari pendidikan yang dit erima dan kebanggaan t erhadap sang ayah yang

ahli t afsir. 11

Mengenai hal ini, Muhammad Quraish Shihab menulis sebagai berikut : “ Seringkali beliau mengaj ak anak-anaknya duduk bersama. Pada saat -saat yang sepert i inilah beliau menyampaikan pet uah-pet uah keagamaannya. Banyak dari pet uah it u –yang kemudian saya ket ahui sebagai ayat -ayat al- Qur` an at au Nabi, sahabat , at au pakar-pakar al-Qur` an- yang hingga det ik

ini masih t erngiang di t elinga saya. 12 Dalam sej arah pendidikan Muhammad Quraish Shihab, Hamdani

Anwar menyert akan ket erangan dalam t ulisannya bahwa:

9 Hamdani Anwar, Mimbar Agama, h. 170 10 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 82. 11 Hamdani Anwar, Mimbar Agama, h. 170

12 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan al -Qur` an Fungsi Dan Peran Wahyu Dal am Kehidupan Masyarakat , (Bandung: Mizan, 1993), h. 14.

Ternyat a j urusan yang dipilih it u memerlukan persyarat an yang cukup ket at , dan pada saat it u Muhammad Quraish Shihab dinilai belum memenuhi syarat -syarat yang t elah dit et apkan. Karenaya, ia rela dan bersedia mengulang sat u t ahun lagi demi mendapat kan kesempat an melanj ut kan st udinya di j urusan t afsir, meski pada saat yang sama j urusan-j urusan lainnya pada f akult as l ain sudah membuka lebar- lebar unt uknya. St udinya pada j urusan t af sir dan hadis ini dapat dit empuh dengan lancar, dan pada t ahun 1967, ia berhasil meraih

gelar Lc (set ingkat dengan s 1). 13

Muhammad Quraish Shihab di Mesir t idak banyak melibat kan diri dalam akt ivit as kemahasiswaan. Walaupun demikian, ia sangat akt if

memperluas pergaulannya, t erut ama dengan mahasiswa-mahasiswa dari negara-negara lain. Mengenai kegiat annya ini Muhammad Quraish Shihab mengat akan, “ dengan bergaul dengan mahasiswa asing, ada dua manf aat yang dapat diambil. Pert ama, dapat memperluas wawasan, t erut ama mengenai kebudayaan bangsa-bangsa lain. Dan kedua, memperlancar

bahasa Arab” . 14 Dalam proses belaj arnya di Mesir, Arif Subhan j uga menulis t ent ang

kesan yang diungkapkan Muhammad Quraish Shihab, seput ar kebiasaan para mahasiswa di Negara yang t erkenal dengan bangunan Pyramid dan Spinksnya sebagai salah sat u dari t uj uh keaj aiban dunia t ersebut :

Belaj ar di Mesir, sangat menekankan aspek hapalan. Hal ini j uga dialami oleh Muhammad Quraish Shihab. Ia mengakui bahwa j ika j awaban uj ian t idak persis dengan cat at an, nilainya akan kurang. Fenomena belaj ar di Mesir, dalam pengamat an Muhammad Quraish Shihab, cukup unik. Pada musim uj ian, banyak orang yang belaj ar sambil berj alan-j alan. Suat u fenomena unik yang t ak dit emukan di Indonesia. Selain harus memahami t eks yang sedang dipelaj ari, mereka j uga harus menghapal nya. Malam hari membaca dan memahami t eks, dan siang harinya menghafalnya. "Hal yang sama j uga saya lakukan. Biasanya, set elah shalat subuh saya memahami t eks, selanj ut nya berusaha menghaf alnya sambil berj alan-j alan” ,

13 Hamdani Anwar, Mimbar Agama, h. 170 14 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 83.

kat anya. Soal haf alan ini, Muhammad Quraish Shihab sangat mengagumi kuat nya hafalan orang-orang Mesir, khususnya dosen- dosen al-Azhar. Dalam pandangan Muhammad Quraish Shihab, belaj ar dengan cara menghaf al semacam it u bernilai posit if , meskipun banyak mendapat krit ik dari para ahli pendidikan modern. Bahkan. menurut dia, nilai posit if ini akan bert ambah j ika kemampuan haf alan it u dibarengi dengan kemampuan analisis. Masalahnya adalah

bagaimana menggabungkan kedua hal ini. 15

Kemudian Muhammad Quraish Shihab segera mendaft arkan diri unt uk melanj ut kan pendidikannya pada fakult as yang sama, dan pada t ahun 1969, ia berhasil meraih gelar MA (S2) unt uk spesialisasi bidang t af sir al-Qur` an.

Tesis yang diaj ukannya sebagai penut up st udi berj udul al -I` j az al -Tasyrî` i l i al -Qur ` an al -Karîm. 16

Tent ang alasannya dalam menulis j udul t esis al -I` j az al -Tasyrî` i l i al - Qur ` an al -Karîm t ersebut , Quraish Shihab t ent u saj a memiliki alasan yang

khusus. Berangkat dari analisanya t ent ang realit a dalam masyarakat , yang menurut nya kurang dapat memahami perbedaan ant ara Mu'j izat dengan yang hanya merupakan keist imewaan. Oleh sebab it u, Qurais Shihab merasa perlu unt uk memberikan sebuah sumbangsih lit erat ure yang dapat meluruskan f enomena rancu t ersebut . Arif Subhan menulis dalam art ikelnya:

Pilihannya unt uk menulis t esis mengenai mu` j izat al-Qur` an ini bukan sesuat u yang kebet ulan, t et api memang didasarkan pada hasil bacaan Muhammad Quraish Shihab t erhadap realit as masyarakat Muslim yang diamat inya. Menurut dia, gagasan t ent ang mu` j izat al- Qur` an di kalangan masyarakat Muslim t elah berkembang sedemikian rupa sehingga sudah t idak j elas lagi mana yang mu` j izat dan mana yang hanya merupakan keist imewaan. Mu` j izat dan keist imewaan, menurut Muhammad Quraish Shihab merupakan dua hal yang berbeda. Tet api, keduanya masih sering di campur adukkan, bahkan

oleh kalangan ahli t afsir sekalipun. 17

15 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 83. 16 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al -Qur` an, h. 6. 17 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 84.

Dalam t uj uannya unt uk meluruskan pemahaman yang rancu dikalangan masyarakat dan para ahli t afsir t ersebut , Quraish Shibab menj elaskan poin-poin yang menj adi bahasan ut amanya. Sepert i yang dit uliskan oleh Arif Subhan:

Muhammad Quraish Shihab menj umpai kenyat aan bahwa t erlal u banyak sisi yang dianggap sebagai mu` j izat oleh kaum Muslim, j ika dianalisis lebih j auh t ernyat a t idak bisa disebut mu` j izat . Sebab, apa yang dianggap sebagai mu` j izat it u sebenarnya lahir dari subyekt ifit as kaum Muslim semat a-mat a. Muhammad Quraish Shihab menunj uk beberapa ilust rasi. Pert ama, dalam kit ab manãhil al-Irf ãn,

karangan Imam al-Zarqãni, dikat akan bahwa al-Qur` an it u mu` j izat dari sisi memenuhi semua kebut uhan manusia. Pernyat aan al-Zarqãni ini, merupakan hasil subyekt if it as sebagai Muslim. Sebab, pernyat aan sepert i ini past i akan dit olak oleh kalangan non-Muslim. Kedua, dalam beberapa kit ab t afsir dikat akan bahwa al-Qur` an it u mu` j izat karena mampu menyent uh hat i pembacanya. Pernyat aan ini j uga perlu dipersoalkan, karena banyak pembaca al-Qur` an, bahkan kaum Muslim sendiri t ernyat a t idak t ersent uh hat inya. Kemudian dit emukan j uga pernyat aan bahwa al-Qur` an it mu` j izat dari segi bahasa. Memang, bahasa al-Qur` an it u mengandung sast ra yang t inggi. Tet api ini hanya berlaku bagi bangsa Arab yang memahami bahasa Arab. Kaum Muslim bukan Arab yang t idak paham bahasa Arab, sepert i bangsa Indonesia, j elas t idak akan t ahu kandungan sast ra al-Qur` an. Ket iga, ada sement ara kaum Muslim yang masih beranggapan bahwa karena al -Qur` an it u mu` j izat , maka ia mampu melakukan segala sesuat u di luar hukum kausalit as. Sepert i dij adikan j imat , dipakai mengusir anj ing dan sebagainya. Pemahan-pemahan sepert i it ulah

yang ingin diluruskan. 18

Dalam pandangan Muhammad Quraish Shihab sej umlah pernyat aan it u memang t ak dapat dipungkiri. Tet api, segera harus dikat akan bahwa hal -hal semacam it u bukanlah mu` j izat , melainkan keist imewaan al-Qur` an. Hal ini didasarkan pada pengert ian mu` j izat it u sendiri. Menurut Muhammad Quraish Shihab, mu` j izat it u dit uj ukan kepada kaum Muslim yang memang sudah percaya. Mu` j izat merupakan bukt i yang membungkam lawan. Sebab

18 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 84.

t uj uan mu` j izat adalah mengant arkan orang menj adi percaya. Mu` j izat al- Qur` an pada masa modern sekarang, ialah para pakar al-Qur` an mampu menggali dari al-Qur` an pet unj uk-pet unj uk yang bisa menj adi alt ernat if

guna memecahkan problem masyarakat . 19 Hal ini sebenarnya sekaligus menj adi t ant angan bagi kaum Muslim, t erut ama t ert uj u kepada kalangan

cemdekiawan. Jadi, mereka harus mampu merespon problemat ika masyarakat modern sekaligus memberikan solusinya berdasarkan pet unj uk-

pet unj uk dari al-Qur` an. Di sinilah j uga l et ak pent ingnya ilmu-ilmu al- Qur` an it u.

Mu` j izat al-Qur` an harus mampu membungkam lawan dan membuat mereka percaya. Dari pendapat nya ini dapat disimpulkan bahwa konsep mu` j izat merupakan sesuat u yang berkembang dan t erus berkembang. Sesuat u yang dulu merupakan mu` j izat , sekarang dalam wakt u dan kont eks yang berbeda hanya menj adi keist imewaan al-Qur` an. Muhammad Quraish Shihab menunj uk bahasa al-Qur` an sebagai salah sat u cont ohnya. Gagasan mu` j izat semacam it u, menurut Muhammad Quraish Shihab sej alan dengan

klaim universalit as al-Qur` an. 20 Dengan kemampuannya dalam mempert ahankan sebuah t esis dengan

j udul al -I` j az al -Tasyrî` i l i al -Qur ` an al -Karîm, Qurais Shihab pulang ke t anah air dengan menyandang gelar M. A. Set elah menamat kan st udinya pada j enj ang pasca sarj ana di Universit as al-Azhar Cairo, Muhammad Quraish Shihab memulai debut nya dalam lingkungan kampus, yang kemudian merambah pada kancah polit ik, bahkan memasuki bidang penelit ian lapangan di mana t empat ia dit ugaskan. Muhammad Quraish Shihab menj elaskan:

Set elah menyelesaikan st udi pada t ingkat mast er, Muhammad Quraish Shihab mulai menit i karir dengan t ugas-t ugas yang diembannya, baik

19 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 84. 20 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 84.

it u di lingkungan kampus, sebagai pej abat t inggi dalam pemerint ahan, maupun sebagai akt if is dari berbagai organisasi kemasyarakat an. Masing-masing it u t elah memberikan andil yang cukup besar bagi pribadinya. Karirnya di dunia kampus dimulai sej ak t ahun 1969, yait u pada saat ia kembali dari Kairo dengan gelar MA. Pada mulanya, ia diangkat sebagai dosen pengasuh mat eri t af sir dan ` ulum al-Qur` an pada IAIN Alauddin Uj ungpandang. Kemudian ia dipercaya unt uk menj abat sebagai Wakil Rekt or Bidang Akademis dan Kemahasiswaan. Selain it u, pimpinan IAIN t empat nya berdedikasi j uga mengangkat nya sebagai Koordinat or Perguruan Tinggi Agama Islam Swast a (KOPERTAIS) Wilayah VII Indonesia Bagian Timur, maupun di luar kampus sepert i Pembant u Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam pembinaan ment al. Selama di Uj ung Pandang

ini, dia j uga sempat melakukan berbagai penelit ian; ant ara lain, penelit ian dengan t ema “ Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di

Indonesia Timur” 1975 dan “ Masalah Waqaf Sulawesi Selat an” 1978. 21

Tidak st agnan pada akt ivit as padat nya, t ernyat a Muhammad Qurais Shihab masih menyimpan animo besar yang sangat ingin ia wuj udkan, yait u melanj ut kan kuliahnya ke j enj ang yang lebih t inggi lagi. Walaupun sudah menduduki sej umlah j abat an, semangat Muhammad Quraish Shihab unt uk melanj ut kan pendidikannya t et ap t inggi. “ Ayah selalu berpesan agar saya berhasil mencapai gelar dokt or” , kat anya. Pesan it u, selalu t erngiang- ngiang. Oleh karena it u, ket ika kesempat an unt uk melanj ut kan st udi it u dat ang, t epat nya pada t ahun 1980, Muhammad Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanj ut kan pendidikannya di almamat ernya yang lama, Universit as al-Azhar. Pada t ahun 1982, dengan disert asi berj udul Naìmu al - Íurar l i al -Biqã’ i, Tahkîk wa Dirãsah” dia berhasil meraih gelar dokt or dalam ilmu-ilmu Al-Qur’ an dengan yudisium summa cum l aude, disert asi penghargaan t ingkat 1 ( mumt ãz ma’ a mart abat al -syaraf al -` ül a). Muhammad Quraish Shihab merupakan orang pert ama di Asia Tenggara yang

21 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al -Qur` an, h. 6.

meraih gelar dokt or dalam ilmu-ilmu Al-Qur` an dari Universit as al-Azhar Kairo. 22 Dalam disert asinya it u, Muhammad Quraish Shihab memilih unt uk

membahas masalah korelasi ant ar ayat -ayat dan surat -surat al-Qur` an sebagai f okus penelit ian. Sebagai kasus dia mengambil kit ab Naìm al -Íurar f î

Tanãsub al -Ayãt wa al -Suwar karangan seorang muf asir kenamaan yang t ergolong kont roversial, yait u Ibrãhim Ibn Umar al-Biqã` i. “ Saya t ert arik dengan t okoh ini karena ia hampir t erbunuh gara-gara kit ab t afsirnya it u” , kat anya. Al-Biqã` i j uga dinilai oleh banyak pakar sebagai ahli t af sir yang

berhasil menyusun suat u karya yang sempurna dalam masalah perurut an, at au korelasi ant ar ayat dan surat -surat al-Qur` an. Sement ara ahli bahkan

menilai bahwa kit ab t afsirnya it u merupakan ensiklopedi dalam bidang keserasian ayat -ayat dan surat -surat al-Qur` an. 23

Menurut Muhammad Quraish Shihab, masal ah korelasi ant ara ayat - ayat al-Qur` an ini layak mendapat perhat ian khusus. Menurut dia, set idak-

t idaknya ini dilat arbelakangi oleh dua hal. 24 Pert ama, salah sat u isu t ent ang al-Qur` an yang sering t erdengar sumbang, sepert i dikemukakan sement ara

orent alis, adalah sist emat ika perurut an ayat -ayat dan surat -surat nya “ sangat kacau” . Ia berpindah dari sat u uraian ke sat u uraian lain, walaupun uraian pert ama belum t unt as. Sedangkan uraian berikut nya sering t idak mempunyai kait an dengan uraian t erdahulu. Kedua, t erj adinya penafsiran al-Qur` an yang bersifat parsial. Implikasi dari model penaf siran sepert i ini, sepert i t erlihat dalam sej arah Islam, t elah melahirkan konflik, khususnya dalam bidang t eologi, yang cenderung t idak berkesudahan. Sebagai cont oh, Muhammad Quraish Shihab menunj uk pert ent angan yang t erj adi ant ara golongan Sunni dan Mu` t azilah. Kedua golongan it u, sepert i diket ahui,

22 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al -Qur` an, h. 6. 23 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 86. 24 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 87.

mempunyai kesimpulan-kesimpulan yang bert ent angan secara diamet ral padahal mereka sama-sama mendasarkan diri pada al-Qur` an bahkan pada ayat -ayat yang sama. Jadi melalui pembahasan t ent ang korelasi ayat -ayat ini akan didapat kan suat u pemahan t erhadap al-Qur` an sebagai keut uhan

yang saling t erkait . 25 Dengan membahas Naìmu al -Íurar l i al -Biqã’ i, Tahkîk wa Dirãsah

yang berf okus dalam mengkaj i korelasi ant ar ayat -ayat dan surat -surat al- Qur` an sebagai t ugas akhir dalam meraih gelar Dokt or t ersebut , Quraish Shihab t ent u dapat merasa lega, karena cit a-cit a yang t elah ia dan

orangt uanya canangkan dapat t erealisasi sudah. Mumt ãz ma’ a mart abat al - syaraf al -` ül a adalah sebuah prest asi yang pat ut dibanggakan oleh pribadinya bahkan Negara Indonesia, sebagai put era bangsa pert ama yang memiliki keist imewaan dalam prediket yang diraihnya t ersebut .

Set elah menamat kan st udinya, ia pun kembali berkut at dalam dunia kampus yang t elah menant i kedat angannya unt uk mengamalkan ilmu yang selama ini ia t unt ut di Negara t empat Nabi Musa bert ugas sebagai Nabi Allah dalam mengaj arkan aj aran Allah t ersebut . Tidak hanya dalam dunia kampus, sej umlah j abat an pent ing j uga diraihnya sebagai bukt i kiprahnya dalam percat uran polit ik dan organisasi masyarakat . Hal ini dipaparkannya dalam sebuah buku dengan menuliskan:

Sekembalinya ke Indonesia set elah meraih gelar Dokt or dari Al-Azhar 1984, Muhammad Quraish Shihab dit ugaskan di Fakult as Usuluddin dan Fakult as Pascasarj ana dan akhirnya menj adi Rekt or IAIN yang sekarang

menj adi UIN Syarif Hidayat ullah Jakart a (1992-1998) 26 . Komarudin Hidayat dalam sebuah seminar menulis dalam makalahnya

t ent ang keist imewaan Muhammad Quraish Shihab sebagai seorang dosen

25 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 87. 26 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan al -Qur` an, h. 6 25 Arif Subhan, Taf sir Yang Membumi, h. 87. 26 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan al -Qur` an, h. 6

Komarudin Hidayat ini memang cukup beralasan, karena Muhammad Quraish Shihab memang seorang da'i inovat if yang hadir dengan met ode penyampaian mat eri yang dapat dit erima baik di lingkungan akademis dan masyarakat awam pada umumnya. Menurut nya: Muhammad Quraish Shihab t elah menghadirkan al-Quran sebagai kawan dialog dan sebagai konsult an yang ramah dan cerdas, t idak dengan semangat menggurui melainkan

dengan mengaj ak berdialog dan menawarkan alt ernat if bimbingan hidup, bukannya j uklak t eknis yang kaku. 28 Lebih lanj ut beliau mej elaskan, bahwa

dikait kan dengan posisinya sebagai dosen dan rekt or IAIN Jakart a, j elas sekali bahwa kehadirannya t elah mencipt akan gelombang baru dikalangan int elekt ual kampus, khususnya di t ingkat pasca sarj ana, unt uk menumbuhkan apresiasi krit is t erhadap hazanah t afsir al -Quran, t erut ama berkenaan dengan met odologi penaf siran. Kalau Pak Harun Nasut ion layak memperoleh kredit (penghargaan) karena memasukkan met odologi filsafat dan semangat pembaharuan dalam melihat Islam, maka Muhammad Quraish Shihab berj asa memperkenalkan dan menghidupkan wacana krit is t af sir al -

Quran. 29 Selain it u, di luar kampus dia j uga dipercayakan unt uk menduduki

j abat an. Ant ara lain Ket ua Maj lis Ulama Indonesia (MUI) Pusat t ahun (1985- 1998), anggot a Laj nah Pent ashih Al-Qur` an Depart emen Agama sej ak t ahun

27 Komarudin Hidayat , Membaca Sosok Qurai sh Shihab, Seminar Sehari: Pemikiran Prof . Dr . H.M. Quraish Shihab, M.A.. Ikat an Mahasiswa Muhammadiyah, Ciput at -Jakart a.

Aula Fat ahillah, 28 Sept ember 1996, h. 3. 28 Komarudin Hidayat , Membaca Sosok Quraish Shihab, h. 3

29 Komarudin Hidayat , Membaca Sosok Qurai sh Shihab, Seminar Sehari: Pemikiran Prof . Dr . H.M. Quraish Shihab, M.A.. Ikat an Mahasiswa Muhammadiyah, Ciput at -Jakart a.

Aula Fat ahillah, 28 Sept ember 1996, h. 3.

1989 sampai sekarang, anggot a Badan Pert imbangan Pendidikan Nasional t ahun (1989-1996). 30 Anggot a MPR RI 1982-1987, 1987-2002, anggot a Badan

Akt edit asi Nasional (1994-1998), Direkt ur Pengkaderan Ulama MUI (1994- 1997), anggot a Dewan Riset Nasional (1994-1998), anggot a Dewan Syarî` ah Bank Mu` amalat Indonesia (1992-1999) dan Direkt ur Pusat St udi Al-Qur` an (PSQ) Jakart a. Beliau j uga pernah meraih Bint ang Maha Put ra.

Beliau j uga banyak t erlibat dalam beberapa organisasi prof esional ant ara lain: pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syari` ah, pengurus Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan yang sekarang

menj adi Depart emen Pendidikan Nasional, Asist en Ket ua Umum Ikat an Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). 31 Di sela-sela kesibukannya it u, dia

j uga t erlibat dalam berbagai kegiat an ilmiah di dalam maupun luar negeri. Muhammad Quraish Shihab j uga akt if dalam kegiat an t ulis menulis. Di

surat kabar Pelit a, pada set iap hari Rabu dia menulis dalam rubrik “ Pelit a Hat i” . Dia j uga mengasuh rubrik “ Taf sir al -Amanah” dalam maj alah dua mingguan yang t erbit di Jakart a yait u maj al ah Amanah. Selain it u, dia j uga t ercat at sebagai anggot a Dewan Redaksi maj alah ` Ulumul Qur` an dan

Mimbar Ulama, keduanya t erbit di Jakart a. 32 Pengalaman lain dalam bidang polit ik, ulama yang piawai dalam

berdakwah ini t ernyat a j uga piawai dalam berkampanye. Tercat at beliau pernah menj adi JURKAM (j uru kampanye) unt uk part ai golar yang mengungguli Pemilihan Presiden dengan kandidat mant an Presiden Soehart o pada t ahun 1997 sebelum Soehart o t umbang dari j abat annya dalam era ref ormasi pada t ahun 1998. Muhammad Quraish Shihab j uga mengalami hal yang sama, karena j abat an Ment eri Agama yang baru

30 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al -Qur` an. h. 6. 31 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al -Qur` an, h. 7. 32 Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al -Qur` an, h. 7.

disandangnyapun, ot omat is harus ia let akkan. Ist i'anah dalam t esisnya menuliskan:

Pada Pemilu 1997, beliau disebut -sebut menj adi j uru kampanye unt uk Part ai Golkar. Set elah Golkar meraih kemenangan dalam st rukt ur kement rian Kabinet Pembangunan VII t ercant um nama Muhammad Quraish Shihab sebagai Ment eri Agama RI, sehingga dia memegang j abat an rangkap, yait u sekaligus menj abat rekt or IAIN Jakart a. Namun t idak lebih dari dua bulan, dia j at uh pada t anggal 21 Mei 1998, sehingga j abat an ment eri agama RI t ersebut lepas dari t angannya seiring dengan angin reformasi yang melanda Indonesia. 33

Kemudian pada t ahun 1999, melalui kebij akan pemerint ahan

t ransisional Habibie, Muhammad Quraish Shihab mendapat j abat an baru sebagai dut a besar Indonesia unt uk Pemerint ah Mesir, Jibut i dan Somalia. Di sit ulah dia mulai menulis karya besarnya pada t anggal 18 Juni 1999 dan selesai secara keseluruhan pada t ahun 2004. 34

Tidak hanya sampai di sit u, seorang Muhammad Quraish Shihab t erus melanj ut kan andil nya dalam berbagai kesempat an. Muhammad Quraish Shihab j uga akt if dalam berdakwah dengan berbagai media inf ormasi masyarakat . Selain akt if it asnya di berbagai organisasi, Muhammad Quraish Shihab j uga dikenal sebagai mubaligh yang cukup populer, t erut ama di kalangan akademisi. Banyak pengaj ian yang diasuh, dan t idak sedikit pula st asiun t el evisi yang menayangkan siraman ruhani yang diceramahkan. Set iap bulan puasa ia selalu dimint a unt uk mengisi acara t et ap yang dit ayangkan set iap hari, baik menj elang wakt u maghrib, set elah isya maupun sesudah subuh. Di samping siraman ruhani sepert i it u, ia j uga sering berdakwah di kalangan pej abat t inggi pemerint ah dan lembaga-lembaga lain.

33 Ist ianah , Met odol ogi Muhammad Qurai sh Shihab Dalam Menaf sirkan Al -Qur’ an, (selanj ut nya t ert ulis Met odologi Muhammad Quraish Shihab) (Jakart a: Tesis Program

Pascasarj ana Jurusan Taf sir Hadiê UIN Jakart a, 2002), h. 19. 34 Ist ianah , Met odol ogi Muhammad Qurai sh Shihab, h. 19.