Al-Raèmãn Yang bersemayam di at as 'Arsy. (Ëãhã [20]: 5).

89 Al-Raèmãn Yang bersemayam di at as 'Arsy. (Ëãhã [20]: 5).

90 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al-Mishbãh, vol. 8, h. 271.

kepada makna lain yang lebih sesuai dengan kesucian Allah dari sifat -sifat yang t idak layak bagi-Nya.

Dari keseluruhan pembahasan t ent ang ant ropomorfisme di at as, dapat diket ahui dari kedelapan bahasan yang berkenaan dengan:

1) Waj ah Al l ah: Muhammad Quraish Shihab menaf sirkannya dalam art ian ridha Allah, art inya Muhammad Quraish Shihab menaf sirkan kalimat waj ah Al l ah t idak secara harf iyah, hal ini sej alan dengan pemikiran dari golongan Mu't azilah, Mat uridiyyah Samarkand dan Mat uridiyyah Bukhara yang memahami nas-nas ant ropomorfisme t idak menurut harfiyahnya,

t et api menurut art i maj azi (met aforis).

2) A'yun (beberapa mat a), menurut nya mat a ant ara lain digunakan unt uk mengawasi dan memperhat ikan sesuat u, dan inilah yang dimaksud

dengan kat a a'yun, dengan ot omat is kali ini Muhammad Quraish Shihab j uga sej alan dengan kalangan Mu't azilah, Mat uridiyyah Samarkand dan Mat uridiyyah Bukhara.dalam ment a'wilkan mat a dengan art i maj azi.

3) Tangan Allah, Muhammad Quraish Shihab ket ika memahami kat a t angan Allah t idak menurut art i harf iahnya akan t et api dalam art ian kekuasaan Allah. Pandangan Muhammad Quraish Shihab kali inipun kembali sej alan dengan pendapat dari golongan Mu` t azilah, Mat uridiyyah Samarkand dan Mat uridiyyah Bukhara.

4) Pernyat aan Allah ada di langit dan di bumi. Menurut Muhammad Quraish Shihab kat a ini menj elaskan t ent ang kekuasaan dan cakupan penget ahuan-Nya, Dia menget ahui rahasia kamu sej ak kamu lahir hingga meninggal dunia, dan menget ahui j uga l ahir kamu, yakni yang t idak kamu rahasiakan, dalam t ingkat penget ahuan yang sama. Bukannya yang nyat a lebih j elas bagi-Nya dari rahasia, dan di samping it u Dia menget ahui (pul a) apa yang sedang dan akan kamu usahakan. Dengan demikian, dapat diket ahui bahwa Muhammad Quraish Shihab t elah 4) Pernyat aan Allah ada di langit dan di bumi. Menurut Muhammad Quraish Shihab kat a ini menj elaskan t ent ang kekuasaan dan cakupan penget ahuan-Nya, Dia menget ahui rahasia kamu sej ak kamu lahir hingga meninggal dunia, dan menget ahui j uga l ahir kamu, yakni yang t idak kamu rahasiakan, dalam t ingkat penget ahuan yang sama. Bukannya yang nyat a lebih j elas bagi-Nya dari rahasia, dan di samping it u Dia menget ahui (pul a) apa yang sedang dan akan kamu usahakan. Dengan demikian, dapat diket ahui bahwa Muhammad Quraish Shihab t elah

Bukhara, t idak mengart ikannya

Samarkand

dan

Mat uridiyyah

adanya t et api menakwilkannya kepada makna lain yang lebih sesuai dengan kesucian Allah dari sif at -sif at yang t idak layak bagi-Nya.

secara

harf iah

sebagaimana

5) Allah berada di at as hamba-hamba-Nya. Dari penj elasan yang t elah dikut ip didepan dapat diket ahui bahwa Muhammad Quraish Shihab t elah

menafsirkan pernyat aan keberadaan Al l ah di at as hamba-hamba-Nya pada ayat di at as dengan art i maj azi (met aforis), kekuasaan Allah di at as semua hamba-hamba-Nya, yakni kekuasaan Allah yang t idak t erbendung dalam menj inakkan, menundukkan dan mencegah siapa dan apa pun guna mencapai t uj uan-Nya. Hal ini sej al an dengan pemikiran dari golongan Mu't azilah, Mat uridiyyah Samarkand dan Mat uridiyyah Bukhara yang memahami nas-nas ant ropomorfisme t idak menurut harfiyahnya, t et api menurut art i maj azi (met aforis).

6) Berkenaan dengan kedat angan Allah, Muhammad Quraish Shihab memberikan dua bent uk penaf siran, sat u sisi memberikan penaf siran secara lit eral dan di sisi yang lain memberikan penafsiran secara met af oris. Tampaknya lebih cenderung unt uk t idak menakwilkannya, namun ia j uga t idak mau t erj ebak kepada t asybîh (penyerupaan Tuhan dengan makhluk). Pendapat -pendapat ulama yang dikut ip Muhammad Quraish Shihab di at as merupakan dasar pendiriannya it u. Kedat angan Allah it u adalah yang layak dan sesuai dengan kebesaran-Nya dan t idak dapat kit a deskripsikan bagaimana caranya.

7) Allah bersemayam di at as arasy, dari penj elasan Muhammad Quraish Shihab dapat diket ahui bahwa ia t elah menakwilkan at au menaf sirkan

Al l ah bersemayam di at as ` arasy pada ayat di at as dengan art i maj azi, yait u berkuasa penuh di at as ` arsy, yakni pada seluruh keraj aan-Nya. Pada poin t erakhir ini Muhammad Quraish Shihab j uga memiliki pandangan yang sej alan dengan pandangan yang t elah dit empuh oleh Mu` t azilah, Mat uridiyyah Samarkand dan Mat uridiyyah Bukhara, t idak mengart ikannya

adanya t et api menakwilkannya kepada makna lain yang lebih sesuai dengan kesucian Allah dari sif at -sif at yang t idak layak bagi-Nya.

secara

harf iah

sebagaimana