Keadilan Tuhan

C. Keadilan Tuhan

Set iap Muslim sepakat mengat akan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Adil. Namun, ket ika menj elaskan konsep keadilan Tuhan t ersebut mereka berbeda pendapat , bahkan kadang-kadang saling bert ent angan sebagaimana yang t elah t erj adi ket ika mereka menj elaskan konsep kekuasaan dan kehendak mut lak Tuhan.

Asy` ariyyah yang t idak mengakui kebebasan manusia t et api mengakui kekuasaan dan kehendak mut lak Allah, memahami keadilan-Nya dari sudut pandang kekuasaan dan kehendak mut lak-Nya t ersebut . Karena it u, mereka mengart ikan keadilan dengan menempat kan sesuat u pada t empat nya . Yang

dimaksud dengan menempat sesuat u pada t empat nya adalah seseorang memiliki kekuasaan mut lak t erhadap apa saj a yang dimilikinya sert a

mempergunakannya sesuai dengan kehendak dan penget ahuannya. 247 Dengan demikian, yang disebut dengan keadilan Allah menurut Asy` ariyyah

adalah kebebasan Allah unt uk melakukan apa saj a t erhadap makhluk-Nya. Karena it u, menurut Asy` ariyyah, kalau Allah memasukkan orang beriman yang saleh dan t idak pernah melakukan dosa besar ke dalam neraka at au memasukkan orang kafir ke dalam surga at au membebani manusia dengan t aklif yang melebihi bat as kemampuan makhluk-Nya it u, t idaklah t ergolong perbuat an zalim, t et api masih t ergolong perbuat an adil sebab manusia dan makhluk-Nya yang lain adalah milik-Nya. Sebaliknya, kalau Allah t idak dapat berbuat apa saj a kepada makhl uk-Nya, berart i Allah t elah dizalimi oleh

makhluk-Nya. 248 Mat uridiyyah Bukhara mempunyai sikap yang sama dengan kaum

Asy` ariyyah. Mereka j uga memahami keadilan Tuhan dalam kont eks kekuasaan dan kehendak mut lak Tuhan. Menurut al-Bazdawi, t idak ada t uj uan yang mendorong Tuhan unt uk mencipt akan alam ini. Tuhan berbuat

247 Al-Syahrast ãnî, al -Mil al wa al -Nihal, (Beirut : Dãr al-Kut ub al-Ilmiyyah, t .t h), h. 58.

248 Al-Syahrast ãnî, Al -Mil al wa al -Nièal , h. 58.

sekehendak hat i-Nya. 249 Keadaan Tuhan bersif at bij aksana t idaklah mengandung art i bahwa dibalik perbuat an-perbuat an Tuhan t erdapat

hikmah-hikmah dan manf aat , baik unt uk diri-Nya at aupun unt uk yang lain. 250 Dari uraian di at as dapat dipahami bahwa alam t idak dicipt akan

Tuhan unt uk kepent ingan manusia. Keadilan Tuhan bukan dipandang pada kepent ingan manusia, t et api pada Tuhan sebagai Pemilik Mut lak.

Mu` t azilah, yang mengakui kebebasan manusia t et api menolak kekuasaan dan kehendak mut lak Allah, memahami keadilan Allah dari sudut kepent ingan manusia. 251 Bagi mereka, sebagaimana yang dij elaskan Abdul

Jabbãr, keadilan it u erat hubungannya dengan hak. Karena it u, mereka mengart ikan keadilan dengan “ memberikan kepada seseorang akan

haknya. 252 Kalau dikat akan Allah adalah Tuhan yang Maha Adil, berart i semua perbuat annya adalah baik dan Dia t idak dapat berbuat buruk at au

mengabaikan kewaj iban-kewaj iban-Nya t ehadap manusia. 253 Sesuai dengan pengert ian keadilan yang t elah mereka kemukakan it u, maka menurut

Mu` t azilah, Allah t idak dapat berbuat zalim dan sewenang-wenang dalam memberi hukuman kepada hamba-hamba-Nya, t idak dapat menghukum anak-anak dari orang musyrik lant aran dosa para orang t ua mereka, t idak akan membebani manusia dengan t aklif yang melebihi bat as kemampuan mereka, dan mest i memberi balasan baik kepada orang yang beriman dan t aat kepada-Nya. Sebaliknya j uga, ia akan menghukum orang-orang yang

menent ang perint ah-Nya dan melanggar larangan-Nya. 254 Unt uk mendukung pendapat di at as kaum Mu` t azilah mempergunakan

249 Al-Bazdawî, Kit ãb Uéül al-Dîn, h 130. Harun Nasut ion, Teologi Isl am, h. 124. 250 Al-Bazdawî, Kit ãb Uéül al-Dîn, h 130.

251 Muèammad ibn ‘ Abdul Karîm Al-Syahrast ãni, Nihãyat al -Iqdãm f i ` Il m al -Kalãm, (Ed.), Alf red Guillaume, (London, Oxf ord Universit y Press, 1934) , h. 397-398.

252 Abdul Jabbãr, Tanzîh al -Qur` an 'an al -Maëã'in, h 302. 253 Abdul Jabbãr, Syarè Uéül al -Khamsah, h 316. Abdul Jabbãr, Tanzîh al -Qur` an

` an al -Mat hîn, (Beirut : Dãr al-Nahdhah al-Hadîê, t .t h), h. 302. 254 Abdul Jabbãr, Tanzîh al -Qur` an 'an al -Maëã'in, h. 302.

dalil al-Qur` an, surat al-Anbiyã' [ 21] : 47, 256 surat Yãsin [ 36] : 54 :

t߲ ”uqyJł9$# tRur

ˇQqu ˇ9 x

tR ª Nn =

Ł? x sø ˇpyJ»u

)ł9$# t A$ s) Wˇ B c%2 b˛)ur ( $\«ł x'

$oY s? r & @Ay

yz ‘ˇiB 7 p ‹ 6y m œ˛7¯¡»ym $oY˛/ 4 s" x . ur 3 $pk˝5

tR ª Nn =

Ł? w tP qu ł 9 $ $ sø $tB w˛ ) c rt łgØB wu r $\«ł x' 258 ( 54 ﺲ: ) ˙˛˝¨ tbqŁ=yJ Ł s? O FZ 2

Dua ayat di at as menurut Mu` t azilah mengandung makna keadilan Tuhan. Surat al-Anbiyã' [ 21] : 47 dit afsir oleh Abdul Jabbãr, bahwa Tuhan t idak menzalimi seseorang sedikit pun, t idak akan menahan hak seseorang walaupun dalam ukuran yang sangat sedikit , dan Ia akan menggunakan neraca yang adil unt uk melakukan perhit ungan dengan cermat . Bila Tuhan berlaku zalim, maka pernyat aan t ersebut t idak berart i sama sekali. 259

Surat Yãsin [ 36] : 54, menurut Abdul Jabbãr menunj ukkan, bahwa pada hari akhirat seseorang t idak dimint a pert anggungj awaban at as kesalahan dosa orang lain, ia hanya bert anggungj awab at as perbuat an yang

dilakukannya. 260 Mat uridiyyah Samarkand mempunyai sikap yang sama dengan kaum

Mu` t azilah. Aliran Mat uridiyyah Samarkand karena menganut paham

255 Abdul Jabbãr, Mut asyãbihul al -Qur` an, (Ed.), Adnãn Muèammad Zarzuwar, (Qãhirah: Dãr al-Turãs, 1969) , h. 500.

256 Abdul Jabbãr, Mut asyãbih al -Qur` an, h. 576. 257 Kami akan memasang t imbangan yang tepat pada hari kiamat , Maka Tiadalah

dirugikan seseorang barang sedikit pun. dan j ika (amalan it u) hanya seberat bij i sawipun past i Kami mendat angkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhit ungan. (QS. al- Anbiyã' [21]: 47).

Maka pada hari it u seseorang t idak akan dirugikan sedikit pun dan kamu t idak dibalasi, kecuali dengan apa yang t elah kamu kerj akan. (QS. Yãsin [ 36]: 54).

Abdul Jabbãr, Mut asyãbih al -Qur` an, h 500-501. 260 Abdul Jabbãr, Mut asyãbih al -Qur` an, h 500-501.

kebebasan manusia dalam kehendak dan perbuat an, sert a adanya bat asan bagi kekuasaan mut lak Tuhan, dalam hal ini mempunyai posisi yang sama

dengan pendirian Mu` t azilah. 261 Namun, t endensi golongan it u unt uk meninj au wuj ud dari sudut kepent ingan manusia lebih kecil dari t endensi

kaum Mu` t azilah. 262 Mereka menggaris bawahi makna keadilan Tuhan sebagai lawan dari perbuat an zalim Tuhan t erhadap manusia. Tuhan t idak

akan membalas kej ahat an, kecuali dengan balasan yang sesuai dengan kej ahat an it u. Tuhan t idak akan menzalimi hamba-hamba-Nya dan j uga

t idak akan memungkiri j anj i-j anj i-Nya t erhadap manusia. 263

Argumen yang diaj ukan oleh Abu Manéür al-Mãt urîdi dalam hal ini surat al-An` ãm [ 6] : 160 dan Äli 'Imrãn [ 3] : 9: 264

…ª & s# sø ˇpuZ|¡ptł:$$˛/ u ! %y ‘ ‘tB u ! %y ‘ ‘tBur ( $ y g ˇ 9 $ sWł B r & ‡tª

w˛ ) #

x sø ˇpy¥˝h ¡¡9$$˛/ tbq Jn=

t łg

w NŁ d u r $ygn= Wˇ B 265 ( 160 : م ﺎﻌﻧﻻا ) ˙˚ˇ ¨

ˇB$y_ y7¤R˛) !$oY›/ u

4 ˇmˇø |=

w 5Q q u ˇ9 ˜¤$¤Y9$#

y $yŁ ˇJł9$# #˛=

w '!$# c˛) 266 ( 9 : نا ﺮﻋ لا ) ˙ ¨

Ayat pert ama al-Mãt urîdi menj elaskan bahwa Allah t idak membalas perbuat an j ahat seseorang, kecuali dengan balasan yang set impal dengan

perbuat an j ahat nya it u. 267 Kedua, maksud surat Äli ‘ Imrãn [ 3] : 9 adalah Allah t idak menyalahi j anj i-Nya, baik j anj i baik, maupun j anj i buruk at au

261 Harun Nasut ion, Teol ogi Isl am, h 124. 262 Harun Nasut ion, Teol ogi Isl am, h 124. 263 Muèammad Abu Zahrah, Al -Maíãhib al -Isl ãmiyyah, j ilid 1, h 204 dan 308. 264 Muèammad Abu Zahrah, Al -Maíãhib al -Isl ãmiyyah, j ilid 1, h 204 dan 308. 265 Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat

amalnya; dan Barangsiapa yang membawa perbuat an j ahat Maka Dia t idak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kej ahat annya, sedang mereka sedikit pun t idak dianiaya (dirugikan). (QS. al-An` ãm [ 6] : 160).

Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia unt uk (menerima pembalasan pada) hari yang t ak ada keraguan padanya. Sesungguhnya Allah t idak menyalahi j anj i. (QS. Äli Imrãn [ 3] : 9).

267 Muèammad Abu Zahrah, Al -Maíãhib al -Isl ãmiyyah, j ilid 1, h 204 dan 308.

ancaman, karena j anj i Allah t ersebut berdasarkan hikmat kebij aksanaan dan Allah t idak akan menganiaya hamba-Nya. 268

Selanj ut nya, dilihat j uga pandangan Muhammad Quraish Shihab t ent ang keadilan. Apakah keadilan Tuhan it u dilihat dari pandangan kepent ingan manusia, sebagai yang dianut aliran kalam rasional? At aukah dilihat dari sudut Tuhan mempunyai kekuasaan mut lak t erhadap apa yang dimiliki-Nya sebagai yang dianut aliran kalam t radisional?

Kat a keadilan ( al -'adl ) menurut Muhammad Quraish Shihab adalah mengandung dua makna yang bert olak bel akang, yakni lurus, sama dan

bengkok, berbeda. Seorang yang adil adalah yang berj alan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Adil adalah menempat kan sesuat u pada t empat yang semest inya. 269 Keadilan it ulah yang menj adikan pelakunya “ t idak berpihak” , dan pada dasarnya pula seorang yang adil “ berpihak kepada yang benar” karena baik yang benar maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya. Dengan demikian, ia melakukan sesuat u “ yang pat ut ” lagi “ t idak sewenang-

wenang. 270 Sej alan dengan pandangan Muhammad Quraish Shihab bahwa manusia

mempunyai kebebasan dalam berkehendak dan berbuat , keadilan Tuhan menurut Muhammad Quraish Shihab dalam kont eks kepent ingan manusia, bukan at as kekuasaan mut lak Tuhan.

271 Ket ika menafsirkan surat al-Anbiyã' [ 21] : 47, Muhammad Quraish

268 Muèammad Abu Zahrah, Al -Maíãhib al -Isl ãmiyyah , j ilid 1, h 204 dan 308. 269 Muhammad Quraish Shihab, Menyingkap Ta` bir Il ahi, h 152. 270 Muhammad Quraish Shihab, Wawasan al -Qur` an, h 110. 271 Teks ayat :

ˇQqu ˇ9 x

)ł9$# t߲

”uqyJł9$# tRur

b˛)ur ( $\«ł x' §ł

tR ª Nn = Ł? x sø ˇpyJ»u )ł9$#

$oY s? r & @Ay

yz ‘ˇiB 7 p ‹ 6y m t A$ s) Wˇ B c%2 ˙ ˝ —¨ œ˛7¯¡»ym $oY˛/ 4 s" x . ur 3 $pk˝5

Shihab mengat akan, Allah t idak akan menyiksa mereka dengan sewenang- wenang, at au t anpa t olak ukur yang adil sehingga mereka t eraniaya. Allah

akan memasang t imbangan yang adil pada hari Kiamat . 272 Unt uk menj adi t olak ukur kebaikan dan keburukan amal sert a kualit asnya maka di sana

t iadalah dirugikan seseorang walau sedikit pun dengan penambahan keburukannya at au pengurangan kebaikan. Dan walau amal kebaikan hanya

seberat bij i most er past i Allah mendat angkan pahala-Nya. 273 Menurut Muhammad Quraish Shihab, keadilan merupakan salah sat u Asma al -Husna,

menunj uk kepada Allah sebagai pelaku. Apabila kat a j adian digunakan

unt uk menunj uk kepada pelaku, maka hal t ersebut mengandung art i kesempurnaan. Dengan demikian Allah adalah pelaku keadilan yang sempurna. 274 Allah t idak akan berbuat aniaya, set iap amal yang lahir maupun yang bat in, kelak akan dit imbang at au mempunyai t olak ukur masing-masing, sehingga semua amal benar-benar menghasilkan ket epat an

t imbangan. 275 Oleh karena it u, Tuhan t idak mempunyai kepent ingan unt uk berbuat aniaya.

276 Ket ika menafsirkan surat Yãsin [ 36] : 54, Muhammad Quraish Shihab mengat akan, pada hari kiamat t idak akan ada penganiayaan. Bet apa pun

besarnya pelanggaran yang dilakukan dan bet apapun besar kedurhakaan kepada Allah, namun Allah Maha Adil dalam menj at uhkan sanksi. 277 Pada

Kami akan memasang t imbangan yang t epat pada hari kiamat , Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. dan j ika (amalan it u) hanya seberat bij i sawipun past i Kami mendat angkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhit ungan.

272 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol VIII, h 460. 273 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol VIII, h 460.

274 Muhammad Quraish Shihab, Menyingkap Ta` bir Il ahi, h 152. 275 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol VIII, h 460.

276 Teks ayat :

Ł? w tP qu ł 9 $ $ sø ˙˛˝¨ tbqŁ=yJ Ł s? O FZ 2 $tB w˛ ) c rt ł g ØB Maka pada hari it u seseorang t idak akan dirugikan sedikit pun dan kamu t idak dibalasi, kecuali dengan apa yang t elah kamu kerj akan. (QS. Yãsin [ 36] : 54).

wu r $\«ł x' §ł

tR ª Nn =

277 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol XI, h 557.

hari it u seseorang yang t aat maupun yang durhaka t idak akan dirugikan sedikit pun dan kamu t idak dibalas, kecual i dengan apa yang t elah kamu kerj akan. Penganiayaan adalah menempat kan sesuat u bukan pada t empat nya, at au memberi kurang dari hak yang semest inya diberikan. Sedang di sini yang bersangkut an diberikan persis sesuai dengan hak dan apa

yang dilakukannya. 278 Dari penafsiran Muhammad Quraish Shihab di at as, dapat dipahami bahwa pada hari Kiamat t idak akan dikurangi balasan

amalan set iap orang, amal yang baik at au amal buruk, j uga t idak akan dipikulkan kepada seseorang dosa orang lain. Tet api set iap orang akan

menerima balasan yang mereka kerj akan. Sebaliknya, seseorang t idak akan disiksa kecuali at as perbuat an buruk yang ia lakukan, sebagai balasan yang sesuai dengan perbuat annya di dunia. Jadi, Tuhan benar-benar adil dalam memberikan balasan, dan t idak seorang pun merasa dirugikan pada hari Kiamat .

279 Adapun surat Fuééilat [ 41] : 46, dit afsirkan Muhammad Quraish Shihab dengan perbuat an seseorang berkait an dengan pelakunya secara

menyif at inya. Kalau baik dan bermanf aat , maka dirinya sendiri yang menarik manf aat nya, dan kalau buruk, maka dia pula yang memperoleh keburukan. Di sini Muhammad Quraish Shihab menaf sirkan dengan memberikan kebebasan kepada manusia dalam memilih apakah akan melakukan perbuat an baik at au perbuat an buruk. Keadaan memilih mana yang baik dan mana buruk bagi manusia, Tuhan akan memberikan pahala dan siksa menurut pilihan mereka, menunj ukkan bahwa pandangan keadilan

278 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol XI, h 558. 279 Teks ayat :

‘tBur ( ˇm¯¡ł u Z ˛ = sø $ [ s˛ = » | „ @ˇ Hx ‘¤B

$tBur 3 $ygł n = y Ł sø u !$y r& ˙˝ˇ¨ ˇ ˛ 7 y Ł ø= ˇ j 9 Barang siapa yang mengerj akan amal yang saleh maka unt uk dirinya sendiri, dan barang siapa yang berbuat j ahat maka at as dirinya, dan sekali-kali t idaklah Tuhanmu Maha Pengniaya hamba-hamba. (QS. Fuééilat [ 41] :46).

5O» fl = s ˛ / y7 / u

Tuhan yang dianut Muhammad Quraish Shihab adalah paham keadilan bagi kepent ingan manusia. Unt uk memperj elas penafsirannya, Muhammad Quraish Shihab mengat akan: “ …barang siapa yang mengerj akan amal yang saleh maka manf aat dan pahala amalnya adalah unt uk dirinya sendiri. Allah t idak akan menyia-nyiakan amal baik t anpa ganj aran dan t idak j uga membiarkan sat u dosa t anpa perhit ungan dan dosa amalnya at as dirinya

sendiri pula. Dia yang akan memikulnya, bukan orang lain. 280 Dengan demikian, ayat t ersebut menurut Muhammad Quraish Shihab memberikan

penj elasan bahwa Tuhan t idak berlaku zalim kepada hamba-hamba-Nya,

t et api benar-benar adil dalam memberikan balasan unt uk kepent ingan manusia.

Selanj ut nya ket ika menaf sirkan surat Ghãf ir [ 40]: 17, 281 Muhammad Quraish Shihab berpendapat bahwa t iap-t iap apa yang diusahakannya,

set elah Allah melakukan perhit ungan yang t elit i at as set iap orang. Tidak ada sedikit pun penganiayaan pada hari Kiamat it u; t idak ada kecurangn dengan pengurangan pahala at au penambahan siksa, semua dit empat kan pada t empat yang semest inya. it u semua berj alan dengan cepat karena

sesungguhnya Allah amat cepat perhit ungannya. 282 Lebih lanj ut Muhammad Quraish Shihab

bahwa kecepat an perhit ungan it u mengisyarat kan pula sempurnanya keadilan, karena salah sat u makna keadilan adalah penyerahan hak kepada pemiliknya melalui cara yang

mengat akan,

t ercepat . 283 Jadi, pada hari Kiamat akan diberi balasan set iap orang yang

280 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol XII, h 431. 281 Teks ayat : w 4 M t 6| ¡ 2 $yJ˛/ ⁄ §ł tR @. 3 t łgØB tP qu ł9$# ˛

| '!$# c˛) 4 tP qu ł9$# z Nø= ˙ ˚ —¨ >$|¡ˇtł:$# Pada hari it u t iap-t iap j iwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada penganiayaan pada hari it u; sesungguhnya Allah amat cepat perhit ungan-Nya. (QS. Ghãf ir [ 40]: 17)

282 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol XII, h 302. 283 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol XII, h 303.

beramal. Orang yang melakukan kebaikan akan menerima balasan yang baik, t idak dikurangi sedikit pun, sesuai dengan amalnya di dunia. Sebaliknya kepada orang yang melakukan kej ahat an akan diberikan balasan yang set impal pula dengan perhit ungan yang cepat .

Lebih t egas lagi, bila dit ambahkan dengan penaf siran Muhammad Quraish Shihab t erhadapa surat al-Nisã' [ 4] : 40, 284 ini mengandung isyarat

ancaman t erhadap mereka, t et api agar t idak ada yang menduga bahwa sanksi at au balasan yang akan dij at uhkan-Nya t idak sesuai dengan

perbuat an masing-masing. 285 Secara lebih j elas Muhammad Quraish Shihab

mengat akan sebagai berikut : Sesungguhnya bukan hanya dalam kenyat aan t et api dalam benak pun

t ergambar bahwa Allah t idak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah, yakni sekecil apa pun. Bet apa Dia akan menganiaya,

padahal Dia Maha Kuasa, dan segala yang ada di alam raya ini adalah cipt aan dan milik-Nya. bahkan Dia memberi ganj aran, karena it u j ika kebaj ikan sebesar dzarrah, bahkan lebih kecil dari dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya sampai t uj uh rat us kali, bahkan lebih, dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya, yang t idak

t ergambar sebelumnya dalam benak siapa pun. 286

Allah t idak akan mengurangi ganj aran amal baik seseorang, meskipun sebesar dzarrah, t et api Allah akan memberikan ganj aran t ersebut secara penuh, sebagaimana Allah j uga t idak akan menyiksa seseorang, kecuali at as kesalahan yang dilakukannya. Amal kebaikan akan mengangkat deraj at j iwa ke t ingkat yang paling t inggi, sedang amal keburukan akan menurunkan j iwa ket ingkat yang paling rendah.

284 Teks ayat :

7 s? b˛)ur ( ;o§s t A$ s) Wˇ B ª N˛ =

w '!$# ¤b˛)

mR $'! ‘ˇB ¯ V sª ur $ygł

ª ZpuZ|¡ym

tª #• _r& Sesungguhnya Allah t idak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan j ika ada kebaj ikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya. (QS. al-Nisã' [ 4]: 40).

˙˝ ¨ $ VJ ˇ

285 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh , vol II, h 446. 286 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol II, h 446.

Selanj ut nya, Muhammad Quraish Shihab mengat akan, bahwa pelipat gandaan yang dimaksud di at as adalah pelipat gandaan dua kali at au lebih. Sedangkan yang dimaksud dengan j anj i pahala yang besar adalah

ganj aran selain dari pelipat gandaan t ersebut . 287 Keadilan Tuhan menurut Muhammad Quraish Shihab j uga diwuj udkan

dalam bent uk anugerah dan karunia dari Allah. Berkait an dengan ini Muhammad Quraish Shihab mengat akan, bahwa pembalasan Allah sungguh adil, yakni barang siapa di ant ara manusia yang dat ang membawa amal baik, yakni berdasar iman yang benar dan ket ulusan hat i, maka baginya

pahala sepuluh kali lipat nya, yakni sepuluh kali lipat amalnya sebagai karunia dari Allah swt . 288 Demikian penj elasan Muhammad Quraish Shihab

ket ika menaf sirkan surat al-An` ãm [ 6] : 160. 289 Lebih lanj ut Muhammad Quraish Shihab mengat akan, bahwa barang siapa yang membawa perbuat an

yang buruk, maka dia t idak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kej ahat annya. Kalau Tuhan menj at uhkan sanksi, maka it u sangat adil, dan dengan demikian mereka, yakni yang melakukan kej ahat an it u sedikit pun t idak dianiaya t et api masing-masing akan memperoleh hukuman set impal dengan dosanya. Adapun yang berbuat kebaj ikan, maa bukan saj a mereka t idak dianiaya, bukan j uga mereka diberi ganj aran yang adil, t et api mereka

mendapat anugerah Allah. 290 Jadi, dengan kat a lain, ayat t ersebut menurut Muhammad Quraish Shihab memberikan penj elasan bahwa di ant ara bent uk

keadilan it u adalah memberi balasan kepada orang yang berbuat baik sesuai

287 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol II, h 447. 288 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol IV, h 362.

289 Teks ayat : ‡tª …ª & s# sø ˇpuZ|¡ptł:$$˛/ u ! %y ‘ ‘tB

u ! %y ‘ ‘tBur ( $ y g ˇ 9 $ sWł B r & tbq Jn=

ˇpy¥˝h ¡¡9$$˛/

t łg x sø ˙˚ˇ ¨ Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya sepuluh kali lipat nya; dan barang siapa membawa perbuat an yang buruk, maka dia t idak diberi pembalasan melainkan seimbang dengannya, dan mereka sedikit pun t idak dianiaya. (QS. al-An` ãm [ 6] : 160).

w NŁ d u r $ygn= Wˇ B w˛ ) #

290 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol IV, h 362.

dengan kebaikan yang dilakukannya, dan memberi hukuman kepada orang yang berbuat j ahat sesuai dengan kej ahat an yang dilakukannya. Adapun di ant ara rahmat dan karunia Tuhan adalah melipat gandakan balasan amal kebaikan sampai sepuluh kali lipat at au lebih, sement ara balasan kej ahat an t idak dilipat gandakan.

Dalam pandangan Muhammad Quraish Shihab, Tuhan mempunyai j anj i-j anj i yang mest i Ia t epat i. Allah sekali-kali t idak akan menyalahi j anj i- Nya. Janj i-Nya past i t erlaksana pada wakt u yang Dia kehendaki, cepat at au lambat , sesuai dengan kebij aksanaan-Nya. Demikian penj elasan Muhammad

Quraish Shihab ket ika menaf sirkan surat al-Èaj j [ 22] : 47-48. 291 Pada bagian lain dari t afsirnya, Muhammad Quraish Shihab j uga mengat akan bahwa j anj i

Allah adalah benar, j anj i Allah dengan sebenar-benarnya past i akan t erlaksana. Allah t idak akan pernah memungkiri j anj i. 292 Demikian

penaf siran Muhammad Quraish Shihab t erhadap surat al-Zumar [ 39] : 20. 293 Dengan lebih j elas Muhammad Quraish Shihab mengat akan hal it u, sebagai berikut :

Bahwa j anj i dimaksud t elah mencapai puncak kesempurnaan subst ansinya. Jika Anda berkat a “ si A berani” maka t idak j elas keberaniannya, 50 at au 60 at au 80 %. Tet api j ika Anda berkat a dia

291 Teks ayat :

y7tRqŁ= f ŁtG¡o ur y Yˇª $•Bqt

‘ s9 u r >#x yŁł9$$˛/

ªur “!$# y#˛=ł ˙ ˝ —¨ cr

c˛)ur 4 …ny

ª Ł s? $£JˇiB 7puZy #ł9r(x. y7˛n/ u

s% ‘ˇiB ß i r( 2ur ¥ n<˛)ur $pkŁEı s{ r & ¢ OŁ O pyJˇ9$s ˙˝ ¨ ¯`yJł9$# Dan mereka memint a kepadamu agar disegerakan azab, padahal Allah sekali-kali t idak akan menyalahi j anj i-Nya, dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu sepert i seribu t ahun menurut perhit ungan kamu. Dan berapa banyak kot a yang Aku t angguhkan kepadanya, padahal ia berbuat zalim, kemudian Aku menyiksanya, dan hanya kepada-Ku-lah kembali (segala sesuat u). (QS. al-Èaj j [ 22] : 47-48)

fur $olm; Mł n=łBr& >pt

292 Muhammad Quraish Shihab, Taf sir al -Mishbãh, vol XII, h 208. 293 Teks ayat :

w ( «!$# y ªur ˙¸ ¨ Janj i Allah, Allah t idak akan memungkiri j anj i. (QS. al-Zumar [ 39]: 20).

y $yŁ ˇJł9$# “!$# #˛=ł y $yŁ ˇJł9$# “!$# #˛=ł

pernah memungkiri j anj i. 294

Uraian di at as menunj ukkan, bahwa keadilan Tuhan menurut Muhammad Quraish Shihab j uga diwuj udkan dalam bent uk j anj i-j anj i yang t idak pernah dimungkiri-Nya. Janj i t uhan adalah benar dan past i dit epat i- Nya, karena memungkiri j anj i it u bert ent angan dengan kemaslahat an

manusia sebagai realisasi dari keadilan Tuhan. Jadi j elaslah, keadilan Tuhan dalam pandangan Muhammad Quraish Shihab sej alan dengan pendirian keadilan Tuhan menurut pemikiran kalam Mu` t azilah yang melet akkan keadilan Tuhan pada kepent ingan dan kemaslahat an manusia, bukan pada kekuasaan dan kehendak mut lak Tuhan yang berlaku semut lak-mut laknya.