PENERAPAN METODE AN-NAHDLIYAH DI TPQ AL-BAROKAH HADIMULYO TIMUR METRO PUSAT LAMPUNG DALAM KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN

PENERAPAN METODE AN-NAHDLIYAH DI TPQ AL-BAROKAH HADIMULYO TIMUR METRO PUSAT LAMPUNG DALAM KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN

Oleh:

1 muhammad syaifullah & 2 suhono

1 Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung

2 Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung Email: 1 muhammadsyaifullah121285@gmail.com

2 Honojoe@gmail.com

Abstrak

Dilatar belakangi oleh sebuah fenomena pendidikan al-Qur’an yang dihadapkan pada zaman yang lebih berat dimana sekarang ini dengan mudah dijumpai anak-anak dan remaja muslim yang belum mampu membaca al-Qur’an. Tujuan penelitian dalam ini adalah untuk mengetahui penerapan metode an-Nahdliyah dalam kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ al-Baroka dan Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat

dalam kemampuan membaca al-Qur’an melalui metode an-Nahdliyah di TPQ al-Barokah. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Dalam pengumpulan datanya menggunakan

metode observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa Penerapan metode an-Nahdliyah dalam kemampuan membaca al- Qur’an sudah berjalan baik. Dengan metode ketukan ini para santri lebih cepat memahami tentang bacaan al-Qur’an. Faktor pendukung dalam penerapan metode an-Nahdliyah yaitu dari peserta didik adalah kedisiplinan santri belajar di rumah dan disiplin di TPQ, dari ustadz dan ustadzahnya yang sudah bersyahadah maka akan lebih mudah mengajar- kan para santri, dan bimbingan orang tua juga merupakan faktor pendukung dan peng- hambat: pesertadidik, guru, kedisiplinan sekolah, lingkungan keluarga. Sedangkan faktor penghambat dalam penerapan metode ini adalah masih terdapat santri yang malasbelajar dan kurang tertib di TPQ, kurangnya disiplin dari Ustadz/Ustadzah, serta kurangnya motivasi dari lingkungan santri.

Kata kunci: Metode An-Nahdliyah, kemampuan membaca al-Qur’an, IAIM NU Metro

A. Pendahuluan

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab dan memuat berbagai petunjuk untuk kehidupan manusia. Di dalamnya termuat ajaran hukum, akidah, etika, hubungan sosial, dan sebagainya. Keseluruhan isi al-Qur’an pada dasarnya mengandung Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab dan memuat berbagai petunjuk untuk kehidupan manusia. Di dalamnya termuat ajaran hukum, akidah, etika, hubungan sosial, dan sebagainya. Keseluruhan isi al-Qur’an pada dasarnya mengandung

mereka yang berbuat jahat, janji akan memperoleh kebahagiaan dunia akhirat, dan ancaman akan mendapat kesengsaraan dunia akhirat, janji dan ancaman di akhirat berupa surga dan neraka. Keempat, jalan menuju kebahagiaan dunia-akhirat, berupa ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang hendaknya dipenuhi agar dapat mencapai keridhoan Allah.Dan kelima, riwayat dan cerita, yaitu sejarah orang-orang terdahulu, baik sejarah bangsa-bangsa, tokoh-tokoh, maupun Nabi dan Rasul Allah.(Khallaf, tt: 32-33)

Bagi umat Islam, membaca yang memiliki nilai paling penting dalam kehidupannya adalah membaca al-Qur’an. Membaca al-Qur’an memiliki banyak sekali manfaat. Umat Islam yang mentradisikan membaca al-Qur’an akan dapat memetik banyak manfaat. Salah satunya, al- Qur’an merupakan penawar (obat) bagi penyembuhan penyakit rohani. Hal ini ditegaskan dalam surat al-Isra’ ayat 82:

“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (Junus, 1984: 262)

Membaca al-Qur’an bukan hanya sekedar lancar untuk membacanyaakan tetapi harus mengetahui makna yang ada didalamnya. Untuk bisamenguasainya harus ada pembiasaan yang harus ditanamkan kepada anak-anak. Menanamkan al-qur’an sejak dini merupakan tanggung jawab bagisetiap keluarga muslim. Karena keluarga merupakan tempat pembelajaranagama yang pertama bagi anak. Namun, di era yang modern ini sudahbanyak keluarga yang mengalami pergeseran dalam hal mendidik anak.

Ada beberapa orang tua yang mengajarkan al-Qur’an pada anaknyadengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, bagi orang tua yang kurangbisa meluangkan waktunya untuk mengajar- kan al-Qur’an biasanya akanlebih mempercayai lembaga-lembaga pendidikan. Salah satu alternatifnya ialah dengan mengirimkan anak-anaknya di Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ). Lembaga ini telah dipercayai untuk mendidik anak-anak dalam halbaca tulis al-Qur’an.

TK/TP al-Qur’an adalah lembaga pendidikan luar sekolah (non formal) jenis keagamaan. Oleh karenanya, muatan pengajarannya lebih menekankan aspek keagamaan (Islam) dengan mengacu pada sumber utamanya, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah (Hadits). (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2013: 8)

Tujuan TPQ menurut Mansur ialah meyiapkan anak-anak didiknyamenjadi generasi yang Qur’ani, yaitu komitmen dan menjadikan al-Qur’ansebagai pandangan hidup sehari-hari (Mansur, 2005: 134). Dari tujuantersebut banyak TPQ yang menggunakan strategi dan membuat target agar tercapai sesuai dengan tujuan tersebut. Kemampuan membaca al-Qur’anmerupakan target yang utama dan mendasar yang ditekankan TPQ kepadasetiap anak.

Untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca al-Qur’andiperlukan juga pengajar yang berkualitas dan memiliki kreatifitas karenauntuk menyeimbangkan kemampuan anak yang berbeda-beda. Dandiperlukan juga suatu pembelajaran yang praktis, efisien dan mempunyaidaya tarik terhadap anak.

Untuk mendukung pembelajaran baca tulis al-Qur’an di perlukansebuah model atau metode pembelajaran untuk mempermudah pesertadidik dalam belajar membaca al-Qur’an. Metode berasal dari dua perkataan yaitu met yang artinya melalui dan hadosyang artinya jalan atau cara. Jadi, metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan (Uhbiyati, 1997: 99). Menurut Peter R. Senn yang dikutip Mujamil Qomar bahwa metode merupakan prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis (Qomar, 2005: 20).

Metode yang digunakandalam TPQ salah satunya ialah metode an-Nahdliyah. Metodetersebut dianggap praktis dan ringan untuk pembelajaran pemula.

Penentuan metode pengajaran Al-Qur’an ini dipandang sangat pentingsekali sehingga peneliti memilih tempat penelitian di TPQ al-Barokah yangmana TPQ ini menggunakan metode an-Nahdliyah. Tujuan dari penggunaan metode an-Nahdliyah ini diharapkan dapat memper- mudah sekaligus mempercepat kemampuanmembaca al-Qur’an anak-anak. Untuk mencapai tujuantersebut, maka dalam mengajar metode an-Nahdliyah ini tidak sembarangorang yang dapat mengajar, karena sebelum praktek mengajar para pendidik(ustadz dan ustadzah) harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu sehinggapara pendidik dapat mengajar dengan baik dan anak-anak dapat menerimapelajar dengan baik dan benar.

Berawal dari temuan tersebut, peneliti ingin meneliti tentang penerapan metode pengajaran an-Nahdliyah dalam kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ al-Barokah dengan baik dan benar. Dengan demikian apabila seorang pendidik (ustadz dan ustadzah) al-Qur’an sudahmenguasai kondisi anak-anak serta menguasai metode pengajaran dalam pembelajaran al-Qur’an maka hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ al-Barokah.

Berdasarkan hal di atas, penulis lebih tertarik untuk mengetahuilebih jauh bagaimana penerapan metode an-Nahdliyah dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an. Maka dari itu penulis mengambil judul “Penerapan Metode an-Nahdliyah di TPQ al-Barokah Hadimulyo Timur Metro Pusat Lampung dalam Kemampuan Membaca al-Qur’an “.

B. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalampenelitian ini berusaha menelaah fenomena sosial dalam suasana yangberlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam kondisi terkendaliatau laboratories.

Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan pendekatan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yangdiamati (Moleong, 2002: 4).

2. Data dan Sumber data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data-data dapat diper- oleh (Moleong, 2002: 157). Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis,foto dan statistik.Sumber data itu menunjukkan asal informasi.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data-data yang langsung diterima darisumber utama, dalam hal ini adalah semua pihak yang terkait dengan obyek yang dijadikan penelitian, terutama kepala TPQ. Data primer iniantara lain adalah bagaimana proses perencanaan personalia yang adadi lembaga tersebut, kemudian juga proses seleksi masuk bagi paraUstadz-ustadzah, pengem- bangan personalia, kompensasi dan juga evaluasi personalia, yang merupakan bagian dari penggunaan metode pengajaran al-Qur’an.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data-data yang diperlukan gunamelengkapi data primer. Dalam hal ini meliputi literatur-literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian. Disamping itu data-data sekunder ini juga diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di TPQal- Barokah Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Lampung, data ini juga sangat diperlukan oleh penulis, karena berguna untuk mengkaji Penerapan Metode an-Nahdliyah dalam belajar membaca al-Qur’an. Data yang akan diperoleh antara lain adalah jumlah ustadz dan ustadzah, santri, dan lainnya. Dengan adanya kedua sumber tersebut, diharapkan dapat mendeskriskripsikan tentang penerapan metode an-Nahdliyah dalam kemampuan membaca al-Qur’an.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode observasi Metode observasi adalah suatu metode yang digunakan sebagaipengamatan dan pencatatan

dengan sistematik fenomena-fenomenayang diselidiki (Hadi, 1993: 136).Teknik pengumpulan data dengan observasi apabiladigunakan dalam penelitian yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gerak-gerak alam dan biasanya responden yang diamati tidak terlalu besar. Metode ini digunakan untuk memperoleh datatentang kondisi fisik, letak geografis, sarana dan prasarana, prosesbelajar mengajar, kegiatan santri, dan yang paling pokok adalah kegiatan pengajaran an-Nahdliyah yangberlangsung di TPQ al-Barokah Kota Metro Lampung.

b. Metode interview ( wawancara) Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara wawancara dan tanya jawab.

Wawancara digunakan sebagai teknikpengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiono, 2006: 72).

Penggunaan metode ini penulis mengadakan komunikasi wawancara langsung dengan responden yaitu pendidik/ustadz-ustadzah sebagai pihak yang memberikan keterangan. Penulis menggunakanmetode terpimpin yaitu dengan disiapkannya pertanyaan-pertanyaan yang diselesaikan dengan data-data yang diperlukan untuk interview. Metode ini penulis guna- kan untuk mengumpulkan data tentang penggunaan metode pengajaran an-Nahdliyah dalam kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ al-Barokah Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Lampung.

c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkip,

buku, surat kabar, majalah,notulen, rapat, leger, agenda (Arikunto, 2002: 231). Dokumen meru- pakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (Life History), cerita, biografi, peraturan, kebijakan, dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, seketsa (Sugiono, 2006: 82).

Dokumentasi asal katanyaadalah dokumen yang artinya barang-barang tertulis, oleh karena itu,dalam pelaksanaannya peneliti harus meneliti benda-benda tertulis, dokumen-dokumen peraturan, notulen rapat, catatan harian dansebagainya”(Arikunto, 2002: 158).

Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu meng- umpulkan informasi yang benar-benar akurat, sehingga akan menambah kevalidan hasil penelitian seperti: Mencatat nama-nama ustadz-ustadzah, Mencatat jumlah santri,dan Mencatat hasil penggunaan metodean-Nahdliyahdalam pengajaran membaca al-Qur’an.

4. Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis, peneliti menggunakan teknik analisisdeskriptif kualitatif, dimana

peneliti menggambarkan dan mendeskripsikandata secara sistematis tentang penggunaan metode pengajaran an-Nahdliyah dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ al- Barokah.

Proses pengumpulan data dan analisis data pada prakteknya tidakmutlak dipisahkan, kegiatan itu kadang-kadang berjalan secara bersamaan, artinya hasil pengumpulan data kemudian ditindak lanjuti dengan pengumpulan data ulang. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah prosespengumpulan data.

Kemudian Data dari hasil penelitian ini dikumpulkan dan dicatat dengansebenar-benarnya. Data tersebut terkait dengan penerapan metode an-Nahdliyah dalam kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ al-Barokah Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Lampung.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kriteria kredibilitasyaitu:

1. Perpanjangan pengamatan,

2. Meningkatkan ketekunan,

3. Triangulasi,

4. Member check.

C. Pembahasa dan Hasil Penelitian

1. Paparan Data

a. Penerapan Metode An-Nahdliyah di TPQ al-Barokah Hadimulyo Timur Kota Metro

dalam kemampuan membaca al-Qur’an. Seorang pendidik harus memiliki strategi pembelajaran dalam mengajar, agar peserta didik

dapat belajar secara efektif. Salah satu langkah untukmemiliki strategi itu adalah dengan menguasai metode atau teknikpembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu cara atau alatuntuk mencapai tujuan. Oleh karena itu masalah metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya suatupendidikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Ustadz. Mulizar:

Insya’Allah, dengan menggunakan metode an-Nahdliyah ini, TPQ al-Barokah akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan dengan menggunakan metode yang lain. Karena saya meyakini bahwa metode an-Nahdliyah ini merupakan metode yang tepat untuk diterapkan di TPQ al- Barokah (Observasi dan Wawancara).

Melihat dari hasil wawancara ketua TPQ al-Barokah diatas, penggunaan suatu metode dalampembelajaran Al-Qur’an sangatlah diperlukan dan sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu pendidikan. Seperti halnya dalam upaya meningkatkan kualitas kemampuan membaca al-Qur’an. Dalam hal ini di TPQ al-Barokah menggunakan metode an-Nahdliyah dalam pembelajaran membaca al-Qur’an.

Adapun ungkapan dari Ustadz. Abdul Ghofur selaku pendidik di TPQ al-Barokah yang telah mengikuti pelatihan dan menerapkan metode an-Nahdliyah mengatakanbahwa:

Metode an-Nahdiyah ini sangatlah sesuai bila digunakandalam pembelajaran membaca al-Qur’an, karena anak didik dalampembelajaran membaca al-Qur’an dapat dimulai dari anak-anak usia PAUD/ TK, sehingga akan lebih mudahdipahami mereka. Dengan mengunakan metode an-Nahdliyah ini, anak-anak lebih mudah memahami karena metode ini menggunakan ketukan (Wawancara)

Dari hasil wawancara diatas dapat diambil kesimpulan. Dengan menggunakan metode an-Nahdliyah di TPQ al-Barokah dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an lebih efektif serta akan lebih cepatuntuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode penyampaian yang dipakai dalam proses belajar mengajar di TPQ al-Barokah Hadimulyo Timur Metro Pusat ini adalah:

1) Metode demonstrasi, yaitu tutor memberikan contoh secara praktisdalam melafalkan huruf dan cara membaca hukum bacaan.

2) Metode drill, yaitu santri disuruh berlatih melafalkan sesuai denganmakhrajdan hukumbacaansebagaimanayangdicontohkanustadz/ustadzah.

3) Metode tanya jawab, yaitu ustadz/ustadzah memberikan pertanyaankepada santri dan sebaliknya.

4) Metode ceramah, yaitu ustadz memberikan penjelasan sesuai denganpokok bahasan yang diajarkan.

b. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kemampuan membacaal-Qur’an melalui

metode an-Nahdliyah di TPQ al-Barokah.

1) Faktor Pendukung Adapun faktor yang mendukung antara lain:

a) Adanya kemauan/minat peserta didik (santri) dalam belajar

b) Seorang pengajar (Ustadz) yang mempunyai kompetensi keilmuan dan pengetahuan dalam hal membaca al-Qur’an serta bersyahadah

c) Kedisiplinan waktu oleh peserta didik (santri) maupun pengajar (Ustadz) c) Kedisiplinan waktu oleh peserta didik (santri) maupun pengajar (Ustadz)

2) Faktor Penghambat Adapun faktor yang menghambat antara lain:

a) Adanya kemauan/minat peserta didik (santri) dalam belajar, akan tetapi masih lemahnya santri dalam menyerap keilmuan yang diberikan

b) Terdapat dua orang pengajar (Ustadz) yang mempunyai kompetensi keilmuan dan

pengetahuan dalam hal membaca al-Qur’an serta bersyahadah,

c) Faktor alam seperti hujan, sehingga memberikan pengaruh negatif kepada santri- santri untuk tidak berangkat ke TPQ

d) Lingkungan keluarga yang selalu memberikan motivasi kepada anaknya (santri) untuk berangkat ke TPQ guna belajar al-Qur’an.Apabila dirumah orang tua tidak rajin mengajari anaknya bacaan al-Qur’an maka anak akan kesulitan dalam membaca al-Qur’an.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan maka dapatdisimpulkan sebagai

berikut:

1. Penerapan metode an-Nahdliyah dalam kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ al-Barokah sudah berjalan cukup baik. Hal ini terlihat denganadanya usaha yang sungguh-sungguh dari pihak ustadz dan ustadzah untuk melakukan usaha peningkatan kualitas membaca al-Qur’an tersebut yang semuanya ditunjukkan dalam sebuah usahanya, yaitu dengan diterapkannya empat metode: metode demonstrasi,metode drill, metode tanya jawab dan metode ceramah dan melaluipengelolaan pengajaran

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPQ al-Barokah Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Lampung.

a. Faktor pendukung Adanya kemauan/minat peserta didik (santri) dalam belajar. Seorang pengajar (Ustadz)

yang mempunyai kompetensi keilmuan dan pengetahuan dalam hal membaca al-Qur’an serta bersyahadah. Kedisiplinan waktu oleh peserta didik (santri) maupun pengajar (Ustadz). Serta lingkungan keluarga yang selalu memberikan motivasi kepada anaknya (santri) untuk berangkat ke TPQ guna belajar al-Qur’an.

b. Faktor penghambat Sudah adanya kemauan/minat peserta didik (santri) dalam belajar, akan tetapi masih

lemahnya santri dalam menyerap keilmuan yang diberikan. Hanya terdapat dua orang pengajar (Ustadz) yang mempunyai kompetensi keilmuan

dan pengetahuan dalam hal membaca al-Qur’an serta bersyahadah. Faktor alam seperti hujan, sehingga memberikan pengaruh negatif kepada santri-santri untuk tidak berangkat ke TPQ, dan lingkungan keluarga dirumah, orang tua tidak rajin mengajari anaknya bacaan al-Qur’an maka anak akan kesulitan dalam membaca al-Qur’an.

2. Saran

1. Kepada kepala TPQ Kepala TPQ hendaknya selalu mengevaluasi pendidik (Ustadz/Ustazah) dan memonitoring

pelaksanaan pembelajaran di TPQ, baik secara formal dengan mengadakan rapan koordinasi pengurus TPQ secara rutin dan terjadwal, bahkan secara non-formal dengan selalu mem- berikan motivasi kepada pendidik (Ustadz/Ustazah) dan para santri TPQ selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Kepada Pendidik (Ustadz/Ustazah)

Kepada pendidik (Ustadz/Ustazah) agar selalu dapat istiqomah dalam mengajar santri TPQ, bersabar dalam menghadapi santri dan selalu bersemangat dalam memperdalam keilmuan pendidikan membaca maupun menulis al-Qur’an guna mencetak generasi muda yang berkualitas.

3. Kepada orang tua santri

Semangatnya santri berangkat ke TPQ sangat dipengaruhi oleh motivasi yang diberikan oleh orang tuanya. TPQ adalah tempat pendidikan mempelajari al-Qur’an yang hanya mem- punyai waktu dan pengawasan yang cukup sedikit. Sedangkan ketika sudah berada di rumah, orang tua harus lebih membimbing mereka agar lebih rajin belajar membaca al-Qur’an sehingga akan tercapai keinginan orang tua anak untuk bisa merubah menjadi lebih baik tanpa mengenyampingkan pendidikan formalnya.

4. Kepada Lembaga Pendidikan Ma’arif NU

Lembaga Non-Formal TPQ NU yang berada di kota Metro merupakan sebuah pondasi yang kuat jika ditegakkan dari kepengurusan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama kota Metro sejak dini. TPQ yang sudah berlebel NU diharapkan dapat menerapkan metode an-Nahdliyah dalam pembelajaran membaca maupun menulis al-Qur’an, dan dapat secara berkelanjutan melakukan pelatihan dan pembinaan kepada pendidik (Ustadz/Ustazah) TPQ NU dalam memperdalam keilmuan metode an-Nahdliyah.

Daftar Pustaka Amal, T.A.(2005). Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Alvabet.

Arief, A. (2002).Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Ciputat Pers. Arikunto, S. (2002).Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta. Baharudin dan Esa N.W.(2010). Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-RuzzMedia. Departemen Agama Republik Indonesia.(1992). Al-Qur’an Dan Terjemahnya.Jakarta: GemaRisalah

Press Bandung. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.(1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. CetKe-7.edisi ke-2. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI. (2013).Pedoman Kurikulum Taman

Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA/TKQ) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) .Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

Hadi, S. (1991).Methodologi Riset. Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM. Hamalik,O. (2007).Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung, PT RemajaRosdakarya. Hamdani, I.,& A. Fuad I. (2001).Filsafat Pendidikan Islam.Bandung: PustakaSetia. Hurairah, A.Ringkasan Kitab Hadis Shahih Imam Muslim. (Shahih Muslim No. 1318) Junus,M.(1984). Terjemah Qur’an Karim. Bandung: PT. Al-Ma’arif. Khallaf,A. W. (t.t). Ilmu Ushul Fiqh. Kuwait: Dar al-Qalam. Kusnadi, E. (1997).Metodologi Penelitian.Jakarta: Ramayana. Malik,I. (2005).Psikologi Umum (Sebuah Pengantar). Surabaya: Lembaga Kajian Agamadan

Filsafat (eLKAF). Mansur. (2005).Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Moeloeng,L. J. (2006).Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya. Mu’awanah, E., dan Rifa H. (2009).Bimbingan Dan Konseling Islam di Sekolah Dasar.Jakarta: PT

Bumi Aksara. Mulyasa,E. (2005).Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif danMenyenangkan.

Bandung: PT.Remaja Rosadakarya. cet ke-3. Munir, A.,dan Soedarso. (1994).Ilmu Tajwid dan Seni Baca al-Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.

Pimpinan Pusat Majelis Pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an An-NahdliyahTulungagung. (2008).Pedoman Pengelolaan Taman Pendidikan Al-Qur’an Metode Cepat TanggapBelajar Al-Qur’an An-Nahdliyah . Tulungagung: Pimpinan Pusat Majelis Pembinaan TamanPendidikan Al- Qur’an An-Nahdliyah Tulungagung.

Poerwadarminta,W. J. S. (1995).Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. cet ke-14. Qomar,M. (2005).Epistemologi Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga. Roqib,M. (2009).Ilmu Pendidikan Islam (Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah, keluarga, dan

masyarakat). Yogyakarta: LkiS. Shaleh, Q. H.D., & M.D Dahlan. (1998).ASBABUN NUZUL, Latar BelakangTurunnya ayat-

ayat al-Qur’an.Bandung: CV Diponegoro Bandung. Slameto. (2000).Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soedarso. (1991).Sistem Membaca Cepat dan Efektif.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sudjana,E. (2008).Islam Fungsional. Jakarta: Rajawali. Sudjana, N.,dan Ahmad R. (2005).Media Pengajaran.Bandung: sinar Baru Algensindo. Sugiono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta. Usman, M. B. (2002).Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press. Zainuddin, dkk. (1991).Seluk-Beluk Pendidikan Al-Ghazali.Jakarta: Bumi Aksara. Zawawie,M. (2011).Pedoman Membaca, Mendengar dan Mengahafa Al-Qur’an.Solo: Tinta Medina.

Curriculum Vitae (CV) Muhammad Syaifullah, adalah dosen tetap pada program studi pendidikan bahasa Arab.

pada fakultas Tarbiyah IAIM NU Metro. Menyelesaikan pendidikan sarjana pada program studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Jurai Siwo Metro dan Magister Pendidikan Bahasa Arab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pengampu mata kuliah Muhadatsah, Ilmu Lughah dan Bahasa Arab Umumnya. Sebagai Sekretaris Pusat Bahasa. IAIM NU Metro, Anggota LAKPESDAM NU Kota Metro, dan Sekretaris Majelis Pembina TPQ

Suhono was graduated from State Institute for Islamic Study (IAIN) Metro Lampung in 2012. He continued her study in Pascasarjana Program (master degree) in the Muhammadiyah Surajarta University, West Sumatra. He took the magister program of English Education and graduated in 2016. Recently, He works in the State Institut for Islamic Study (IAIN) Metro Lampung as an English Lecturer. Beside she works as an editor on one of Journal existing in IAIN Metro. He was one of PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) members in Metro Lampung. He was always followed some international conferences as Presenters, for instance: internatioInternatoinal Conference I-MELT (Indonesia-Malaysia English Language Teaching) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. International Seminar (The Dynamics of Malay Islamic World in Responding To Contemporary Global Issues) UIN Raden Fatah, Palembang. International Conference (ICONLEE 2016) Muhammadiyah University Metro and International Conference The 15th Asia TEFL and The 64 TEFLIN International Conference.