BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil uji hipotesis dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengaruh free cash flow, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan
kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang pada perusahaan LQ45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa free cash flow, kepemilikan institusional,
ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan hutang yang diukur dengan debt to equity ratio.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel ukuran perusahaan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Manan 2004 dan Pithaloka 2009, dan
tidak sesuai dengan teori Pecking-Order yang menyatakan bahwa semakin besar perusahaan maka kecenderungan menggunakan pendanaan eksternal
semakin kecil. Variabel free cash flow secara parsial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang dimana hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian Shelly 2009 dan berbeda dengan hasil penelitian Bachtiar 2007 dan Damayanti 2006. Variabel kepemilikan institusional secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kebijakan hutang dimana hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kurniati 2007 dan tidak konsisten dengan penelitian
Manan 2004 dan Damayanti 2006. Variabel kebijakan dividen secara
parsial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang dimana hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Manan 2004 dan tidak konsisten dengan
hasil penelitian Kurniati 2007. 3.
Nilai koefisien determinasi adjusted R
2
penelitian ini adalah 0.521 artinya 52,1 perubahan dalam kebijakan hutang dijelaskan oleh variabel free cash
flow, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen sedangkan 47,9 perubahan dalam kebijakan hutang dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan pengembangan dalam penelitian berikutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1.
penelitian hanya dilakukan untuk periode dua tahun, yaitu tahun 2008 dan 2009.
2. variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu
menjelaskan 52,1 perubahan kebijakan hutang. Artinya terdapat 47,9 faktor lainnya selain variabel free cash flow, kepemilikan institusional,
ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen yang dapat menjelaskan kebijakan hutang.
3. model regresi yang digunakan hanya berlaku bagi perusahaan yang
termasuk dalam indeks LQ45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, tidak berlaku bagi perusahaan jenis lainnya.
C. Saran