Statistik Dekriptif Variabel Free Cash Flow Statistik Deskriptif Variabel Kepemilikan Institusional Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan

dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu free cash flow, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan kebijakan hutang. Berdasarkan hasil pengolahan data, dekripsi statistik dari data penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation FCF 38 -.9087 .4279 -.013921 .2566837 INST 38 .0702 .8499 .511948 .2533137 SIZE 38 28.83 33.27 30.6349 1.22266 DIV 38 .0844 .8304 .385449 .1968067 DER 39 .184 9.545 1.79687 2.419042 Valid N listwise 38 sumber : diolah dengan SPSS, 2011

1. Statistik Dekriptif Variabel Free Cash Flow

Berdasarkan tabel 4.2 ditunjukkan bahwa variabel free cash flow memiliki nilai rata-rata -0.013921 yang bermakna bahwa secara umum perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 selama periode penelitian memiliki arus kas bebas sebesar -0.013921 kali dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Nilai minimum -0.9087 dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia pada tahun 2008. Nilai maksimum 0.4279 dimiliki oleh PT Kalbe Farma pada tahun 2008.

2. Statistik Deskriptif Variabel Kepemilikan Institusional

Berdasarkan tabel 4.2 ditunjukkan bahwa perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 di BEI secara rata-rata memiliki kepemilikan institusional sebesar 0.511948 atau 51,1948. Hal ini disebabkan oleh perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 memiliki saham yang likuid, artinya termasuk saham bluechip yang diminati oleh investor baik itu investor perseorangan maupun investor institusi di Bursa Efek Indonesia. Nilai kepemilikan institusional minimum 0.0702 dimiliki oleh PT Jasa Marga pada tahun 2008 yang merupakan Badan Usaha Milik Negara, artinya secara umum, kepemilikan perusahaan ini adalah milik pemerintah, sehingga wajar jika kepemilikan institusi diluar pemerintah kecil. Nilai kepemilikan institusional maksimum 0.8499 dimiliki oleh PT Unilever Indonesia pada tahun 2008 dan tahun 2009.

3. Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.2 ditunjukkan bahwa rata-rata ukuran perusahaan memiliki nilai Ln sebesar 30.6349 yaitu dengan kisaran total aset Rp. 20.126.359.769.000 yang artinya perusahaan yang cukup besar dari segi aset yang dimiliki. Nilai minimum untuk ukuran perusahaan adalah 28.83 yang dimiliki oleh PT. Elnusa pada tahun 2008. Jika dilihat dari total aset memang PT Elnusa paling kecil dibandingkan dengan perusahaan lain yang termasuk dalam indeks LQ45 selama periode penelitian, namun perusahaan ini mampu mengelola asetnya dengan baik jika ditinjau dari laba yang meningkat 30 pada tahun 2009. Nilai maksimum ukuran perusahaan adalah 33.27 yang dimiliki oleh PT Bank Central Asia pada tahun 2009. Bank Central Asia termasuk salah satu bank konvensional swasta terbesar di Indonesia, sehingga tidak mengherankan bank ini memiliki aset yang cukup besar, yaitu sekitar Rp. 282.392.294.000.000.

4. Statistik Deskriptif Variabel Kebijakan Dividen

Dokumen yang terkait

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Industri Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 99 107

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN

0 3 44

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEK INDONESIA BEI.

0 2 30

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN, FREE CASH FLOW, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN, FREE CASH FLOW, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

0 0 17