c. Changes in working capital dihitung dengan cara modal kerja akhir
tahun dikurangi modal kerja awal tahun.
3. Kepemilikan Institusional
Komposisi kepemilikan saham dapat memiliki dampak penting dalam sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan. Kepemilikan dalam
suatu perusahaan dapat dilihat dari sisi manajerial dan sisi institusional. Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham oleh
pihak manajerial yang mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham sehingga manajer akan merasakan langsung manfaat dari
keputusan yang diambil salah terutama pada pengambilan keputusan mengenai hutang. Sedangkan kepemilikan institusional merupakan
prosentase kepemilikan saham oleh investor-investor institusional seperti perusahaan investasi bank, perusahaan asuransi, maupun berupa
kepemilikan lembaga dan perusahaan-perusahaan lain. Pendapat Rozeff yang dikutip dalam Manan 2004: 15 menyatakan
bahwa makin banyak pemegang saham, semakin tersebar kepemilikan, sehingga hubungan negatif atau tidak signifikan bisa diharapkan diantara
banyaknya pemegang saham dan tingkat hutang. Grier dan Zychowics 1994 dalam penelitian Kurniati 2007:36 juga menyatakan bahwa
kepemilikan saham oleh institusi dapat menggantikan peranan hutang dalam memonitor manajemen perusahaan.
Moh’d, Perry, dan Rimbey 1998 menemukan bahwa kepemilikan saham oleh institusional mempunyai hubungan yang signifikan dan negatif
terhadap kebijakan hutang. Adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja
manajemen. Semakin tinggi kepemilikan institusional, maka diharapkan pengendalian internal terhadap perusahaan akan semakin kuat sehingga
dapat mengurangi agency cost pada perusahaan. Pengendalian ini akan membuat manajer menggunakan hutang pada tingkat rendah untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya financial distress dan kebangkrutan perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Manan 2004 yang
menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang untuk perusahaan yang termasuk industri
keuangan yang go public di BEJ tahun 1999-2002.
4. Ukuran Perusahaan