Metode Grafik Analisis Prinsip Metode Perancangan Tata Letak Pabrik

3. Masukkan data ”Volume of Handling” ke dalam matriks sesuai dengan jarak antar departemen. 4. Kemudian kalikan jarak dengan ”Volume of Handling” dan jumlahkan. 5. Bobot penjumlahan terkecil adalah tujuan perhitungan. Dalam Metode Travel Chart agar dapat dikerjakan perhitungan harus memiliki input data jarak antar departemen dan volume produksi.

2.12.2. Metode Grafik

Metode grafik merupakan metode perancangan tata letak yang menggunakan grafik kedekatan adjacency graph sebagai penghubung antara departemen atau fasilitas yang ada dengan tujuan untuk memperoleh bobot terbesar. Bobot terbesar diperoleh dengan menjumlahkan masing-masing nilai pada busur yang dibuat. Tahap-tahapprosedur pembentukan Metode Grafik: 1. Pengumpulan data jarak dan luasan antar departemen dan pembuatan Activity Relationship Chart ARC. 2. Pembuatan peta dari departemen ke departemen lain yang diambil dari peta operasi. 3. Pembentukan alternatif block layout. 4. Pemilihan block layout terbaik dilihat dari jumlah bobot lebih besar. 5. Memilih pasangan departemen yang memiliki bobot terbesar. 6. Memilih departemen ketiga yang masuk dalam grafik, kemudian dipilih bobot penjumlahan terbesar. Universitas Sumatera Utara 7. Segitiga yang telah terbentuk kemudian digabungkan dengan departemen yang belum masuk dalam grafik sampai semua departemen masuk dalam grafik dan tetap dipilih pasangan antar departemen yang memiliki bobot terbesar adalah yang terbaik. 8. Langkah terakhir adalah menyusun ulang block layout yang sesuai grafik kedekatan. Dalam Metode Grafik harus memiliki data jarak antar departemen dan menggambarkan hubungan kedekatan antar departemen dengan Activity Relationship Chart ARC. Perancangan layout dengan metode grafik adalah dengan menyusun block layout yang memiliki grafik kedekatan. 2.12.3. Metode Systematic Layout Plant SLP Systematic Layout Plant SLP pertama dibuat oleh Richard Muther 1973. Perancangan layout menggunakan Systematic Layout Plant SLP dibuat untuk menyelesaikan permasalahan yang menyangkut berbagai macam problem antara lain produksi, transportasi, pergudangan, supporting, pergudangan, supporting service, perakitan dan aktivitas-aktivitas perkantoran lainnya. Tahap-tahapprosedur pembentukan Metode Systematic Layout Plant SLP: 1. Pengumpulan data gambar kerja atau flow process chart, daftar komponen, bills of material, pembuatan peta proses operasi dan rancangan jadwal produksi. 2. Menganalisis aliran material flow of material, untuk menganalisis pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material di antara departemen atau Universitas Sumatera Utara aktivitas-aktivitas operasional. Biasanya sering digunakan peta-peta atau diagram-diagram sebagai berikut: a. Peta aliran proses. b. Diagram alir. c. Peta proses produk banyak. d. From to chart. e. Peta hubungan aktivitas. f. Peta perakitan. 3. Menganalisis hubungan aktivitas, untuk mendapatkan atau mengetahui biaya pemindahan dari material dan bersifat kuantitatif sedang analisis lebih bersifat kualitatif dalam perancangan layout disebut Activity Relationship Chart ARC. 4. Pembuatan diagram hubungan ruangan. 5. Menghitung kebutuhan luasan daerah. 6. Pembentukan block layout alternatif. Secara singkat metode Systematic Layout Plant SLP adalah merancang layout dengan memperhatikan proses yang ada dan hubungan kedekatan masing- masing departemen berdasarkan aliran material yang ada. Dari ketiga metode di atas dapat disimpulkan dalam Tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Analisis Metode Perancangan Layout No Nama Kegiatan Metode From to Chart Metode Grafik Metode Systematic Layout Plant SLP 1. Pengumpulan data kondisi awal √ √ √ 2 Memiliki data jarak antar departemen √ √ √ 3 Memiliki data luasan daerahdepartemen √ √ √ 4 Membutuhkan data aliran material √ √ √ 5 Pengolahan data Membentuk tabel travel chart dengan model matriks, melakukan perhitungan antara jarak dan volume handling dan dicari bobot penjumlahan terkecil. Membentuk peta dari peta operasi, grafik kedekatan berdasarkan bobot penjumlahan terbesar. Menganalisis aliran material, membuat ARC, membuat block layout, area template dan layout alternatif. 6 Penyelesaian Mencari perhitungan bobot yang terkecil itulah yang efisien. Mencari perhitungan bobot yang terbesar itulah yang efisien. Mencari hubungan kedekatan aliran materialproses yang paling dekat itu yang paling baik. 7 Cara yang digunakan Matriks Node Diagram 8 Merancang Layout baru yang lebih baik √ √ √ Menyusun sebuah penelitian maka dibutuhkan petunjuk dan studi literatur yang akan membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya. Oleh karena itu peneliti mereview beberapa jurnal yang dapat dilihat Tabel 2.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Review Jurnal No Topic Author Problem Statemant Result Method Analysis Publica tion 1 Interactive Graphics Offer an Analysis of Plant Layout and Material Handling System Victor M Tama Shumcs, Jihad Labban and David Sly Plant Layout and Material Handling Occurrence of back tracking and material handling troubled Factory Flow with AutoCad under DOS Industrial Engineeri ng, June Proquest pg 38 2 Dynamic Extended Facility Layout Problem Juand R Jaramillo and Allan R Mc Kendall Material Handling and Facility Layout Procedures are not appropriate layout placement The Dynamic Extended Facility Layout Problem West Virginia Universit y 3 Simulasi Group Technology System untuk meminimalkan biaya material handling dengan metode Heuristik Much. Djunaidi Munajat Tri Nugroho Johan Anton Perpindahan Material Handling di CV. Sonytex yang tinggi Tingginya Kebutuhan Material Handling di CV. Sonytex Simulasi GTS dengan Metode Heuristik Jurnal Ilmiah T.Industri Vol. 4, 2006 4 Perancangan Tata Letak Fasilitas produksi dengan Metode Algoritma Craft Sahroni PT.Eratex Djaja, Ltd mengalami kemacetan aliran material Kemacetan material aliran balik Algoritma Craft Optinum Vol.4, 2003 5 Perancangan ulang tata letak fasilitas produksi guna meminimumkan jarak dan biaya material handling Emmalia Adriantantri Penempatan fasilitas produksi aliran bahan yang panjang Panjangnya aliran bahan pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Grati Pasuruan. Quantitasi System Version 3.0 Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 6 Approachec to uncertainties in facility layout problem: Perspectives at begining of the 21 st century Sadan Kulturcl Konak Penempatan fasilitas produksi dan aliran bahan yang panjang Aliran bahan yang panjang dan menimbulkan cost Heuristics for DFLP Dynamic Facility Layout Problem Manageme nt Informatio n Systems J. Intel Manuf 2007 18, 273-284 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Lanjutan No Topic Author Problem Statemant Result Method Analysis Publicatio n 7 Relative Allocation of Facilities Technique Studi Kasus pada lantai produksi PT.Omedata Electronics Darmawan Giri, A. Harits Nu’man, Indriasari Permintaan pasar yang cukup tinggi dan layout PT. Omedata yang tidak tepat meningkatkan ongkos material handling. Tata letak yang diusulkan menjadi tipe berdasarkan proses layout process dan ongkos material handling turun. Menyelesaikan studi kasus dengan metode komputasi SACRAFT. Jurnal TMI, Vol 5.No.1. 1 September 2004 8 Perancangan Tata Letak Fleksibel dengan Teori Graph Agus Ristono Ongkos Material Handling OMH yang baru dengan mengakomodasi ongkos simpan selama penanganan bahan. Memberikan usulan perbaikan tata letak yang lebih fleksibel dengan teori Graph. -Common substring -Algoritma sirkuit Hamiltonian yang dimodifikasi SHYD Jurnal Teknik Industri Vol. 8, No.1, Juni 2006 ; 28- 39 9 Perancangan ulang tata letak fasilitas produksi dengan Pendekatan group technology dan algoritma blocplan untuk Meminimasi ongkos material handling Joko Susetyo, Risma Adelina Simanjuntak, Joa Magno Ramos Tingginya waktu setup dan biaya material handling. Dengan Menggunakan Algoritma Blocplan maka akan dipertimbangkan pertukaran lokasi departemen berdasarkan keterkaitan pada kerja dan proses yang akan menghasilkan penurunan biaya material handling. Algoritma Blocplan. Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 1 , Juni 2010, 75-84 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Lanjutan No Topic Author Problem Statemant Result Method Analysis Publication 10 Usulan perbaikan tata letak lantai produksi dengan metode CRAFT Untuk meminimasi ongkos material handling studi kasus di Cv. Karya Mekar Bandung I. Made Aryantha Anthara Kegiatanproses produksi adalah bergeraknya material dari satu departemen ke departemen lain, sampai material tersebut menjadi barang jadi Relayout CV Karya Mekar Bandung untuk meminimasi biaya material handling Win QSB Metode Craft Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.8, No. 1 11 Simulasi Group Technology System Untuk Meminimalkan Biaya Material Handling Dengan Metode Heuristic Much. Djunaidi Munajat Tri Nugroho Johan Anton Jarak pemindahan bahan baku material handling yang kurang efisien Pengurangan Jarak pemindahan bahan baku dan peningkatan produksi produk per hari. Group Technology dengan Metode Heuristic Bond Energy Algorithm BEA, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 4, No. 3, April 2006, hal. 129 – 138 12 Analisa Tata Letak Pabrik Untuk Meminimalisasi Material Handling Pada Pabrik Koper Gan Shu San, Didik Wahjudi Sugiarto Pabrik belum dapat memenuhi permintaan yang ada dengan optimal, dimana sering terjadi keterlambatan atau ketidak mampuan memenuhi jadwal pengiriman. Hal ini disebabkan oleh tata letak pabrik yang kurang tepat. Dengan melakukan perbaikan tata letak maka jadwal pengiriman sesuai dengan permintaan pasar dapat terpenuhi. Metode Travel Chart Dan Software QS Jurnal teknik mesin vol. 2, No. 1, April 2000 : 41 – 49 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 56

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Berdirinya PT. Atmindo

Pendirian PT. Atmindo dimulai sekitar tahun 1920, dengan nama Medan Schine Machine oleh perusahaan Belanda. Perusahaan ini awalnya merupakan perbengkelan khusus untuk pembuatan, perbaikan peralatan dan mesin-mesin perkebunan di Sumatera Utara. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, perbengkelan ini milik PT. Socfindo, yaitu sebuah perusahaan Belgia yang bergerak di bidang perkebunan dan memberi nama Socamee Societe Ateliers Mechanique kepada bengkel tersebut. Kegiatan bengkel ini meluas hingga pemasangan dan perbaikan lokomotif-lokomotif diesel untuk perkebunan dan alat-alat industri mekanis, pembuatan dan pembangunan kerangka besi, hanggar penggalangan kapal tunda dan pabrik kelapa sawit lengkap. Perbengkelan ini mendapat nama baik karena hasil pekerjaan yang mutu dan kualitasnya baik, sehingga berkembang menjadi unit perbengkelan terbesar di Sumatera. Pada tahun 1971 berdasarkan surat persetujuan pemerintah No. B11PRES171 tertanggal 28 Januari 1971, bengkel ini beralih menjadi perusahaan yang berdiri sendiri degan nama PT. Atmindo Ateliers Mechanique Indonesia dan tidak lagi menjadi bagian dari PT. SOCFINDO. Universitas Sumatera Utara