Rumusan Permasalahan Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Batasan Masalah Asumsi yang Digunakan

Dari permasalahan di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan perbaikan pada lantai produksi dengan melakukan perhitungan terhadap momen perpindahan bahan yang terjadi di lantai produksi, biaya material handling dan waktu siklus yang ada. Selain itu, peneliti juga ingin mencoba mencari alternatif layout baru yang memiliki momen perpindahan, biaya material handling dan waktu siklus yang lebih minimal.

1.2. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan yang menjadi masalah pada PT. Atmindo adalah tingginya jarak antar mesin, kurang tepatnya susunan mesin-mesin sehingga terjadi back tracking dan aliran material yang tidak beraturan. Kriteria tata letak lantai produksi yang baik adalah tidak adanya back tracking, aliran material yang teratur serta jarak yang dekat di antara mesin- mesin yang memilki frekuensi perpindahan bahan yang tinggi Apple, J. M., 1990.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk merancang ulang alternatif layout lantai produksi yang lebih baik dari layout yang saat ini digunakan PT. Atmindo dalam rangka meminimalisasi material handling. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mendapatkan rancangan tata letak lantai produksi dengan jarak pemindahan bahan yang minimum. 2. Mendapatkan rancangan tata letak lantai produksi dengan aliran perpindahan yang lebih teratur. 3. Mendapatkan rancangan tata letak lantai produksi dengan penempatan stasiun kerja yang lebih baik.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pihak Perusahaan Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh perusahaan bilamana akan diadakan perubahan tata letak layout. 2. Pihak Peneliti Bagi mahasiswa dapat dijadikan studi kasus dalam persoalan tata letak pabrik dan mencari solusi dari sudut pandang akademis. 3. Pihak Institusi Laporan penelitian ini merupakan tambahan referensi bagi peneliti dalam bidang tata letak layout sehingga memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Universitas Sumatera Utara

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah: 1. Perhitungan momen material handling pada lantai pabrik yang saat ini digunakan oleh PT. Atmindo. 2. Perancangan alternatif layout dan perhitungan momen material handling dari setiap alternatif layout. 3. Perancangan alternatif layout dan perhitungan biaya material handling dari setiap alternatif layout. 4. Perhitungan waktu siklus yang digunakan saat ini oleh PT. Atmindo dan waktu siklus dari rancangan usulan layout.

1.6. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah adalah: 1. Perancangan usulan menggunakan Metode Grafik, Metode Systematic Layout Plant SLP dan menggunakan bantuan Software CRAFT. 2. Rancangan yang diusulkan adalah rancangan konseptual.

1.7. Asumsi yang Digunakan

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tidak terjadi penambahan jenis produk baru yang selama ini tidak pernah diproduksi PT. Atmindo yaitu boiler. 2. Tidak ada penambahan mesin atau peralatan baru. Universitas Sumatera Utara 3. Proses produksi berjalan sesuai dengan standar kerja yang ada. 4. Kondisi lantai produksi tidak berubah selama penelitian. 5. Proses produksi berlangsung secara normal dan tidak ada gangguan atau perubahan urutan operasi yang mempengaruhi jalannya proses produksi. 6. Perhitungan perpindahan bahan antar mesin berdasarkan jarak pusat ke pusat center to center. Universitas Sumatera Utara 7

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Defenisi Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas- fasilitas pabrik dengan memanfaatkan luas area secara optimal guna menunjang kelancaran proses produksi Wignjosoebroto, S., 2003: 67 atau tata letak pabrik plant layout dapat juga didefinisikan sebagai suatu rencana atau aktivitas perencanaan, penyusunan yang optimal dari fasilitas-fasilitas suatu industri yang meliputi tenaga kerja, peralatan operasi, ruang penyimpanan, peralatan penanganan material, dan semua pelayanan pendukung sesuai dengan rancangan terbaik dari struktur yang terdiri dari fasilitas-fasilitas ini. Tata letak yang baik selalu melibatkan tata cara pemindahan bahan di pabrik, sehingga kemudian disebut tata letak pabrik dan pemindahan bahan. Rekayasawan yang merancang fasilitas harus mengevaluasi, menganalisis, membentuk konsep dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang dan jasa. Dengan kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai yaitu susunan fasilitas fisik perlengkapan, tanah, bangunan dan sarana lain untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran bahan, aliran informasi Universitas Sumatera Utara