dan Pantai Labu. Daerah tujuan yang menimbulkan pergerakan daerah bangkitan adalah pusat kota.
4.5 Pengaruh Struktur Kota Terhadap Pola Pergerakan
4.5.1 Pengaruh Kependudukan
Kemacetan tidak dapat dipisahkan dari tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang tinggi membuat jumlah perjalanan semakin
meningkat. Selain dari jumlah penduduk, besarnya pergerakan juga ditentukan dari jumlah penduduk yang berpotensi untuk melakukan pergerakan seperti tingkat
kesejahteraan, tingkat kepemilikan kenderaan, aktivitas penduduk penduduk yang bekerja dan sekolah. Melalui data dari kependudukan maka dapat dilihat bahwa
jumlah bangkitan terbesar di kota Medan terlihat dari kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk yang paling besar dan mempunyai pelaku pergerakan yang besar
pula. Dari data bangkitan pergerakan menunjukkan di kota Medan yang memiliki bangkitan pergerakan yang besar berasal dari wilayah pusat kota, seperti kawasan
kelurahan Aur, kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Tembung dan Medan Timur. Pergerakan sebagian besar besar berasal dari wilayah pusat kota dan daerah
pinggiran, dimana penduduknya sebagian besar memiliki aktivitas di wilayah kota. Data diatas menunjukkan bahwa sebaran penduduk mempengaruhi besar bangkitan
pergerakan, sebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan bangkitan antara satu wilayah dengan lainnya terlihat perbedaan dalam jumlah yang besar yang pada
akhirnya pendistribusian pergerakan antar wilayah akan terlihat tidak merata. Faktor kependudukan juga merupakan faktor utama sebagai suatu masukan dalam
perencanaan sistem transportasi kota. Faktor penduduk menentukan jumlah bangkitan yang diikuti dengan jumlah besarnya demand akan sarana dan prasarana
Universitas Sumatera Utara
transportasi. Dilihat dari pelayanan angkutan umum menunjukkan wilayah yang mempunyai konsentrasi penduduk yang besar, maka pelayanan angkutan umum yang
dibutuhkan juga besar dan sebaliknya konsentrasi penduduk yang kecil, maka pelayanan angkutan umum juga kecil.
4.5.2 Pengaruh Pola Guna Lahan