IV.2.3 Jaringan Jalan
Unsur struktur kota selain kependudukan dan pola guna lahan ialah jaringan jalan. Pergerakan diwujudkan dalam jaringan transportasi dan aktivitas diwujudkan
dalam bentuk guna lahan dengan penduduk sebagai pelaku aktivitas. Jaringan jalan sangat mempengaruhi produktivitas suatu kota. Apabila terdapat jaringan jalan yang
cukup baik, maka kota tersebut dapat berkembang dengan pesat. Dalam hal ini, kota Medan pada umumnya memiliki kondisi jaringan jalan yang baik. Kondisi jaringan
jalan dalam kondisi baik 3.154,3 km atau 98,8 dan kondisi rusak 20,10 km atau 0,0063 dari panjang keseluruhan jalan kota Medan. Panjang total jaringan jalan di
kota Medan adalah 3.191,5 km. Tingkat pertumbuhan jaringan jalan 5 tahun terakhir adalah 0,036 per tahunnya. Secara umum jaringan jalan di Kota Medan merupakan
jaringan jalan perkotaan yang membentuk pola jaringan grid dengan radial. Beberapa jaringan radial utama yang ada di Kota Medan membentuk sumbu utara
– selatan dan barat
– timur yang dijabarkan sebagai berikut, Jaringan utama utara
– selatan yang menghubungkan daerah Medan ke Belawan dan Medan ke Deli Serdang dihubungkan oleh Jl. Brigjend. Katamso
– Jl. Pemuda
– Jl. Ahmad Yani – Jl. Ahmad Yani – Jl. Balai Kota – Jl. Putri Hijau dan Jl. Yos Sudarso. Beberapa jaringan jalan yang merupakan jaringan jalan
utama utara- selatan antara lain Jl. Industri-Gagak Hitam-Asrama, Jl. Letjend. Jamin Ginting, Jl. Sisingamangaraja, Jl. Pertahanan, Jl. Setia Budhi, Jl. Sunggal,
Jl. Arif Rahman Hakim- Negara- Aksara- Pancing. sumbu barat
– timur yang menghubungkan daerah Kota Medan menuju ke Binjai dihubungkan oleh Jl. Jend. Gatot Subroto- Guru Patimpus-Perintis
Kemerdekaan-Prof. HM. Yamin-Letda Sujono. Beberapa ruas jalan utama yang
Universitas Sumatera Utara
pada sumbu barat-timur ini antara lain Jl. Bunga Sedap Malam-Pintu Air-Karya Jasa-Sukosopan-Suka Elok-Asrama II-Sisingamangaraj, Ir. H. Juanda-Halat, Jl.
Sei Batanghari-Gajah Mada. Jaringan jalan utama yang menghubungkan wilayah Kota Medan dengan
wilayah sekitarnya Binjai dan Deli Serdang merupakan jalan arteri primer dan sekunder dengan kapasitas jalan yang cukup besar. Jalan yang menghubungkan
Kota Medan dengan Kota Binjai merupakan jalan 4 lajur 2 arah dengan median, lebar kurang lebih 20 meter seperti pada Jalan Jend. Gatot Subroto. Volume
pergerakan lalu lintas yang cukup besar khususnya pada pagi dan sore hari. Peningkatan kapasitas jaringan jalan yang secara langsung mempengaruhi
kemudahan akses kota dapat dilakukan dengan pelebaran jalan dan jembatan, pembuatan median, pulau di persimpangan, pemarkaan jalan, dan pembangunan
flyover ataupun by-pass. Pada saat ini, keberadaan jalan Tol Belmera yang menghubungkan koridor selatan
– utara khususnya ke Pelabuhan Belawan sangat membantu sistem pergerakan yang ada di Kota Medan. Akses Kota Medan dari
ibukota kabupaten di sekitarnya juga telah terbangun dengan baik. Seluruh arah luar kota telah dilengkapi dengan akses yang cukup baik. Posisi yang sangat strategis di
Pulau Sumatera menjadikan Kota Medan dilintasi pergerakan dari utara dan selatan Pulau Sumatera. Kota Medan terlintasi oleh Lintas Timur Sumatera sehingga
pergerakan dari Banda Aceh ataupun dari Pekanbaru yang menggunakan Lintas Timur Sumatera melintasi kota ini. Kota Medan dengan wilayah Deli Serdang
dihubungkan oleh jaringan jalan arteri primer dan sekunder yang sebagian merupakan jalan dua lajur dua arah seperti Jalan Sisingamangaraja, Jalan Brigjen
Katamso dan Jalan Pertahanan. Secara umum, kondisi jalan dalam keadaan baik.
Universitas Sumatera Utara
Kemacetan lalu lintas terjadi pada beberapa persimpangan seperti Jl. Katamso - Juanda, Jl. Sisingamangaraja - Pertahanan, Jl. Katamso
– Sukosopan. Sesuai dengan topografi Kota Medan yang umumnya datar, jalannya pun
pada umumnya memiliki kelandaian yang sangat rendah. Kondisi jalan di Kota Medan umumnya dalam keadaan kondisi baik pada jalan arteri primer. Kolektor
Primer kondisi jalan baik dan sedang. Jalan-jalan pada sistem sekunder khususnya arteri dan kolektor juga berada pada kondisi baik dan sedang, terutama pada koridor
penting kota dan untuk sekunder. khusus di lingkungan perumahan, kondisi jalan relatif baik dengan tingkat kerusakan yang relatif rendah. Jenis permukaan dan
kondisi jalan di Kota Medan, dijabarkan sebagai berikut :
KondisiJenis Permukaan
Status Jalan Jumlah
Nasional Provinsi
KabKota
Baik 140,70 km
33,40 km 2.980,20 km
3.154,30 km Sedang
- -
15,80 km 15,80 km
Rusak -
- 20,10 km
20,10 km Rusak Berat
- -
1,30 km 1,30 km
Tidak Diperinci -
- -
-
Jumlah 140,70 km
33,40 km 3017,40 km
3.191,50 km
Tabel IV.11 Panjang Jalan Kota Medan Menurut Kondisi Jalan
Sumber : Kota Medan Dalam Angka 2012 diolah
Gambar IV.14 Kondisi Jalan Kota Medan
BaikGood SedangModerate
RusakDamage Rusak beratBadly Damage
Tidak DiperinciUnspecified
Universitas Sumatera Utara
Gambar IV.15 Peta Jaringan Jalan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14.16 Peta Karakteristik Kota Medan Ditinjau Dari Struktur Kota Diolah
Universitas Sumatera Utara
IV.2.4 Karakteristik Struktur Kota Medan