kapasitas jalan yang kurang memadai. Titik-titik kemacetan biasanya dijumpai di daerah Jalan Padang Bulan, Jalan AR.Hakim, Jalan AH.Nasution, Jalan Gatot
Subroto, kawasan pasar Simpang Limun, Jalan Sisingamangaraja dan Jalan HM.Yamin. Permasalahan transportasi ini sering dikaitkan dengan tingkat pelayanan
jalan yang rendah karena kapasitas jalan yang kecil, berkurangnya kapasitas jalan karena adanya gangguan sampingaktivitas yang berkembang di kiri-kanan jalan.
Untuk mengatasi ini sebenarnya tidak hanya diselesaikan dengan peningkatan kapasitas jalan, manajemen lau-lintas, atau bahkan pembangunan jalan baru, namun
perlu diperhatikan juga adalah besarnya pergerakan lalu-lintas yang membebani jaringan jalan itu sendiri. Besanya pergerakan terkait dengan asal tujuan penduduk
kota dalam melakukan pergerakan yang akan membentuk suatu pola. Dari teori yang ada, sebagai landasan penelitian adalah struktur kota dengan pola jaringan jalan grid
seperti kota Medan akan membentuk pola pergerakan menyebar Yunus,2000:150. Melalui temuan kenyataan di lapangan, maka akan diketahui bagaimana sebenarnya
pola pergerakan dari kota Medan dengan melihat dari struktur kotanya. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan suatu pembahasan dengan memahami pola
pergerakan yang terjadi di kota Medan. Dari hal tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana pengaruh struktur kota terhadap pola pergerakan
di kota Medan.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada :
1. Wilayah administrasi kota Medan sebagai kajian studi.
Universitas Sumatera Utara
2. Struktur kota yang dikaji yaitu faktor kependudukan, guna lahan dan jaringan
jalan yang terkait dengan pola pergerakan dan batasan pola pergerakan adalah bangkitan pergerakan distribusi dan interaksi pergerakan.
1.4 Tujuan dan Manfaat Studi
1.4.1 Tujuan Studi
Tujuan dari studi ini adalah mendeskripsikan bentuk dan karakteristik struktur kota Medan berdasarkan faktor-faktor pembentuk struktur kota dan
mengetahui pengaruh dari struktur kota tersebut terhadap pola pergerakan yang terjadi di kota Medan.
1.4.2 Manfaat Studi Manfaat dari tugas akhir ini adalah :
a Secara praktis memberikan masukan khususnya kepada Pemerintah dalam
menerapkan kebijakan penataan struktur tata ruang kotanya berkaitan dengan pengaruhnya terhadap pola pergerakan di kota Medan.
b Secara akademis dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan menyangkut
pengaruh struktur kota terhadap pola pergerakan. c
Bagi penulis merupakan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan yang sangat berharga yang disinkronkan dengan pengetahuan teoritis yang
diperoleh dari bangku kuliah, serta sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan Strata 1 S1 pada Fakultas Teknik Departemen
Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk kejelasan ketepatan arah pembahasan dalam penelitian ini maka disusun sistematika sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang mengapa penelitian mengenai
struktur kota ini dilakukan, adanya masalah-masalah yang terjadi yang mempengaruhi pola pergerakan, tujuan dan kegunaan penelitian serta
sistematika penulisan. BAB II. Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tinjauan pustaka tentang pertumbuhan dan perkembangan kota, struktur kota, pola pergerakan di dalam kota dan sistem
transportasi kota, dan variabel – variabel lainnya yang berkaitan dalam
peneltian ini yang kemudian dilakukan pengembangan hipotesis dengan menguraikan teori, konsep, dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan
hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. BAB III. Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian dan model analisis deskriptif yang digunakan, sumber dan jenis data yang akan digunakan, populasi dan
sampel yang diambil, definisi operasional, dan pengukuran variabel yang diperlukan dalam penelitian ini.
BAB IV. Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini menggambarkan tinjauan struktur kota Medan secara teori,
kondisi kependudukan, pola pemanfaatan lahan, kondisi jaringan jalan, dan pola pergerakan yang terjadi di kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V. Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan dan implikasi dari
analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya serta saran-saran yang berguna untuk hal-hal yang terkait dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Perkembangan Kota
Kota memiliki pengertian yang berbeda-beda, tergantung pada sudut pandang dan bidang kajian yang dilakukan. Secara umum beberapa unsur yang tedapat pada
pengertian kota adalah: kawasan pemukiman dengan jumlah dan kepadatan penduduk yang relatif tinggi, memiliki luas areal terbatas, pada umumnya bersifat
non agraris, tempat sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal bersama dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan
rasional, ekonomis dan individualistis Kamus Tata Ruang, 1997:52. Bentuk kota
yang terjadi dekarang tidak terlepas dari proses pembentukankota itu sendiri. Perkembangan kota, pada hakekatnya menyangkut berbagai aspek kehidupan.
Perkembangan adalah suatu proses perubahan keadaan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dalam waktu yang berbeda. Perkembangan dan pertumbuhan kota
berjalan sangat dinamis. Menurut Branch 1995:37 beberapa unsur yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kota antara lain :
1 Keadaan geografis, yakni pengaruh letak geografis terhadap perkembangan
fisik dan fungsi yang diemban oleh kota. Kota pantai misalnya akan berkembang secara fisik pada bagian daratan yang berbatasan dengan laut
dengan perkembangan awal di sekitar pelabuhan. Oleh karenanya kota demikian memiliki fungsi sebagai kota perdagangan dan jasa serta sebagai
simpul distribusi jalur transportasi pergerakan manusia dan barang.
Universitas Sumatera Utara