3. Gambaran Frekuensi Mengonsumsi Jajanan
Distribusi mengonsumsi jajanan pada siswasiswi kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta tahun 2015. Variabel dikategorikan
menjadi 2 kategori yaitu, sering jika ≥5xminggu dan jarang jika 5xminggu. Hasil ukur dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini;
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Mengonsumsi Jajanan pada SiswaSiswi
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015
Frekuensi Mengonsumsi Jajanan Jumlah
Pesentase
Sering jika ≥5xminggu 57
55,9 Jarang jika 5xminggu
45 44,1
Total 102
100
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa responden yang frekuensi mengonsumsi jajanan sering lebih banyak 55,9 dibandingkan
responden yang jarang mengonsumsi jajanan 44,1. Distribusi jenis makanan jajanan yang sering dibeli oleh responden dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut ini;
Tabel 5.3 Distribusi Jenis Makanan Jajanan yang dibeli pada SiswaSiswi
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015
Jenis Mengonsumsi Jajanan Jumlah
Persentase
Nasi uduk nasi goreng lontong 27
26,5 Mie goreng mie rebus mie ayam baksososis
13 12,7
Batagor somay gorengan cimol cilok 42
41,2 Chiki biscuit waper permen coklat
20 19,6
Total
102 100
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa makanan jajanan yang paling banyak dikonsumsi oleh responden dengan jenis batagor somaygorengan
cimol cilok yaitu sebanyak 41,2. Distribusi jenis minuman jajanan yang sering dibeli oleh responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 5.4 Distribusi Jenis Minuman Jajanan yang dibeli pada SiswaSiswi
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015
Jenis Minuman Jajanan Jumlah
Persentase
Susu kotak es susu 23
22,5 Es buah jus buah es jeruk
18 17,6
Es sirup es teh es krim pop ice 32
31,4 Aqua air mineral
29 28,4
Total 102
100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa minuman jajanan dengan jenis es sirup es teh es krim pop ice paling banyak dikonsumsi
oleh responden yaitu sebanyak 31,4.
4. Gambaran Makan Bersama Keluarga
Distribusi makan bersama keluarga pada siswasiswi kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta tahun 2015 diukur
dengan menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini dikatan makan bersama keluarga rutin jika dalam sehari minimal 2x makan bersama
keluarga. Variabel ini dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu tidak rutin jika 14x makan bersama dalam seminggu dan rutin jika ≥1
4
x makan
bersama dalam seminggu. Hasil ukur dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini;
Tabel 5.5 Distribusi Makan Bersama Keluarga pada SiswaSiswi
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015
Makan Bersama Keluarga Jumlah
Persentase
Tidak Rutin 68
66,7 Rutin
34 33,3
Total 102
100
Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa responden yang tidak rutin makan bersama keluarga lebih banyak 66,7 dibandingkan dengan
yang rutin makan bersama keluarga 33,3 . Distribusi waktu makan bersama kelurga dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 5.6 Distribusi Waktu Makan Bersama Keluarga pada SiswaSiswi
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015
Variabel Kategori
Jumlah Persentase
Makan Pagi Selalu
46 45,1
Kadang-kadang 48
47,1 Tidak Pernah
8 7,8
Makan Siang Selalu
9 8,8
Kadang-Kadang 31
30,4 Tidak Pernah
62 60,8
Makan SoreMalam
Selalu 57
55,9 Kadang-Kadang
40 39,2
Tidak Pernah 5
4,9
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa responden yang waktu makan soremalam selalu bersama keluarga lebih banyak 55,9 dibandingkan
dengan waktu makan pagi yang selalu bersama keluarga 45,1 ataupun yang makan siang selalu bersama keluarga 8,8.
5. Gambaran Konsumsi Suplemen Penambah Selera Makan
Distribusi konsumsi suplemen penambah selera makan pada siswasiswi kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta
tahun 2015 diukur dengan menggunakan kuesioner. Variabel ini dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu, tidak mengonsumsi jika dalam
seminggu tidak mengonsumsi suplemen dan mengonsumsi jika dalam seminggu mengonsumsi suplemen. Hasil ukur dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut ini;
Tabel 5.7 Distribusi Konsumsi Suplemen Penambah Selera Makan
pada SiswaSiswi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015
Konsumsi Suplemen Penambah Selera Makan
Jumlah Persentase
Ya Mengonsumsi 39
38,2 Tidak Mengonsumsi
63 61,8
Total 102
100
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa responden yang tidak mengonsumsi suplemen penambah selera makan lebih banyak 61,8
dibandingkan dengan yang mengonsumsi suplemen penambah selera
makan 38,2 . Distribusi jenis suplemen penambah selera makan yang banyak dikonsumsi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 5.8 Distribusi Jenis Suplemen Penambah Selera Makan
pada SiswaSiswi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015
Jenis Suplemen Penambah Selera Makan
Jumlah Persentase
Kapsul 10
9,8 Sirup cair
23 22,5
Kapsul lunak 6
5,9 Tidak Mengonsumsi
63 61,8
Total 102
100
Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa jenis suplemen yang paling banyak dikonsumsi responden adalah sirup cair yaitu sebanyak 22,5 .
Distribusi frekuensi konsumsi suplemen penambah selera makan responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Konsumsi Suplemen Penambah Selera
Makan pada SiswaSiswi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015
Frekuensi Konsumsi Suplemen Penambah Selera Makan
Jumlah Persentase
Setiap hari 6
5,9 3 kaliseminggu
22 21,6
3 kali seminggu 11
10,8 Tidak mengonsumsi
63 61,8
Total 102
100