Kerangka Konsep Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Selera Makan di Rumah pada Siswa/Siswi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015

1. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah;

a. Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari responden. Data yang diperoleh dari responden berupa identitas responden, data orang tua responden, data selera makan di rumah, data mengonsumsi jajanan, data makan bersama keluarga dan data konsumsi suplemen penambah selera makan. Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari database Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta terkait jumlah siswasiswi dan absen kelas IV tahun ajaran 2014-2015. Database yang didapatkan merupakan arsip dari Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta yang up to date sehingga dapat dipertanggung jawabkan keakuratannya.

E. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tentang; 1 Selera Makan di Rumah Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner CEBQ Children’s Eating Behaviour Questionnaire. Terdapat 17 pertanyaan yang terbagi menjadi 4 kategori yaitu; Respon terhadap makanan terdiri dari 5 pertanyaan, Emosi yang meningkatkan selera makan terdiri dari 4 pertanyaan, Kenikmatan saat makan terdiri dari 4 pertanyaan, dan Emosi yang menurunkan selera makan terdiri dari 4 pertanyaan. Pada penelitian ini pertanyaan mengenai variabel selera makan di rumah terdapat pada kolom ‘E’ nomor E1-E17. Variabel selera makan diukur menggunakan skala ukur “Likert”.Dari setiap jawaban pertanyaan selera makan di rumah, pada instrument penelitian ini menggunakan standar yang diberikan skor untuk analisis kuantitatif, yakni sebagai berikut; a. Tidak Pernah diberi skor 0 b. Jarang deberi skor 1 c. Kadang-Kadang diberi skor 2 d. Sering diberi skor 3 e. Selalu diberi sekor 4 Dari seluruh jawaban responden dilihat jumlah masing-masing skornya. Variabel dikatan selera makan ‘rendah’ jika score respon terhadap makanan dan emosi yang meningkatkan selera makan dari score kenikmatan saat makan dan emosi yang menurunkan selera makan dan dikatakan selera makan ‘tinggi’ jika score respon terhadap makanan dan emosi yang meningkatkan selera makan ≥ dari score kenikmatan saat makan dan emosi yang menurunkan selera makan. Kuesioner ini telah dibuat oleh Wardle lalu diadaptasi dan digunakan oleh Pintautami 2011 untuk menilai selera makan pada anak Sekolah Dasar Tileng I di Gunung Kidul Jawa Tengah dengan nilai uji validitas dan reabilita r Alpha 0,80. 2 Frekuensi Mengonsumsi Jajanan Instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner. Pertanyaan mengenai variabel mengonsumsi jajanan terdapat pada kolom “B” nomor B1-B5, sedangkan untuk variabel frekuensi mengomsumsi jajanan pada nomor B2. Untuk variabel frekuensi mengomsumsi jajanan dikatakan ‘Sering’ jika menjawab ≥5xseminggu, dikatakan ‘Jarang’ jika menjawab 5xminggu, dan dikatakan ‘Tidak Pernah’ jika menjawab tidak jajan dalam seminggu. Kuesioner ini sebelumnya telah digunakan oleh Yuliastuti 2011 untuk menilai konsumsi jajan pada anak Sekolah Dasar Negeri Rambutan 04 Pagi Jakarta Timur dengan nilai uji validitas dan reabilita r Alpha 0,906. 3 Makan Bersama Keluarga Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Pada penelitian ini yang dikatakan makan bersama keluarga adalah jika responden tidak makan sendiri dan minimal dalam sehari 2x makan bersama keluarga. Pertanyaan mengenai variabel makan bersama keluarga ayah ibukakakadik, atau anggota keluarga yang lain terdapat pada kolom “C” nomor C1 dan tambahan C2-C4 untuk mengetahui kebiasaan makan bersama keluarga yang dilakukan setiap harinya. Untuk variabel makan bersama keluarga dikatakan ‘Tidak Rutin’ jika 14x makan bersama keluarga dalam seminggu dan dikatan ‘Rutin’ jika ≥14x makan bersama keluarga dalam seminggu. Kuesioner ini sebelumnya pernah digunakan oleh Sofyani 2011 pada anak Sekolah Dasar Negeri 20 Manna Bengkulu Selatan untuk menilai kebiasaan makan bersama keluarga. 4 Konsumsi Suplemen Penambah Selera Makan Istrumen yang digunakan adalah lebar kuesioner. Pertanyaan mengenai variabel konsumsi suplemen penambah selera makan terdapat pada kolom “D” nomor D1 dan ditambah D2-D3 untuk mengetahui jenis dan frekuensi suplemen penambah selera makan yang sering dikonsumsi responden. Untuk variabel konsumsi suplemen penambah selera makan dikatakan ‘Tidak Mengonsumsi’ jika dalam 1 minggu terakhir tidak mengonsumsi suplemen penambah selera makan dan dikatakan ‘Ya Mengonsumsi’ jika dalam 1 minggu terakhir mengonsumsi suplemen penambah selera makan. Kuesioner ini sebelumnya pernah digunakan Firna 2009 untuk menilai konsumsi suplemen pada siswasiswi Sekolah Dasar Islam Al Azhar 17 Bintaro Tangerang.

F. Manajemen Data

Manajemen atau pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan manual maupun dengan menggunakan bantuan komputer guna memudahkan prosesnya. Tahapan pengolahan data terdiri dari;