selera makan adalah sebagai prefrensi seseorang terhadap jenis makanan atau keadaan ingan makan. Arali 2011 mendefinisikan selera makan
adalah ketertarikan untuk mencoba makanan kesukaan karena memliki warna, aroma dan bentuk makanan yang menarik.
Dalam tinjauan gizi seimbang, selera makan dapat dikatakan baik dan dapat juga dikatakan tidak baik, bila dikatakan baik maka proses
makan guna memenuhi kebutuhan gizi tubuh terutama keseimbangan energi dapat berjalan maksimal. Namun jika dikatakan tidak baik, ada
dua hal kemungkinan akan terjadi, pertama selera makan yang berlebihan rakus dan yang kedua selera makan berkurang atau hilang. Selera
makan yang berlebihan terlihat rakus artinya intake makanan melebihi kebutuhan tubuh, akibatnya adalah peningkatan berat badan yang tidak
diinginkan dan beberapa akibat penyakit lain. Sebaliknya, selera makan berkurang atau hilang akan mengakibatkan penurunan berat badan yang
tidak dikehendaki Arali, 2011.
2. Gambaran Selera Makan pada Anak di Rumah
Menurut WHO World Health Organization anak sekolah dasar yaitu golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di
Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun. Karakteristik anak sekolah dasar biasanya banyak menghabiskan waktunya di luar rumah
untuk bermain dan belajar bersama teman-teman seusia, sehingga aktivitas fisik anak semakin meningkat, dengan demikian anak
membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak dari usia sebelumnya. Makanan untuk usia sekolah harus serasi, selaras dan seimbang. Serasi
artinya sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak. Selaras adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial, budaya, serta agama dari
keluarga. Sedangkan seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan jenis bahan makanan seperti karbohidrat, protein,
dan lemak Yanti, 2013. Sering dijumpai bahwa konsumsi makan sehari-hari pada anak
sangatlah kurang kandungan zat gizi yang seimbang, karena masa sekolah dasar selera makan anak berubah-rubah dan tidak tentu.
Terkadang selera makan baik namun terkadang selera makanya berkurang atau bahkan tidak ada selera makan. Hal ini membuat orang
tua terutarna ibu sering mengalami kesulitan dalam memberi makanan pada anak-anak sesuai dengan seleranya. Tidak sedikit orang tua yang
memilih memberikan uang jajan kepada anaknya untuk membeli makanan yang disukai anaknya tampa berpikir tentang kecukupan gizi
yang dibutuhkan Yanti, 2013. Hasil wawancara pada anak Sekolah Dasar Batesda Kabanjahe
bahwa rata-rata anak mengungkapkan sering makan tidak teratur karena tidak suka makan-makanan yang disajikan di rumah, tidak selera makan
pagi dan tidak mau membawa bekal kesekolah. Anak-anak sering tergesa-gesa berangkat kesekolah sehingga anak meminta uang jajan
kepada orang tua untuk membeli makanan jajanan di sekolah. Sedangkan