39
Gambar 12. Grafik 3-D desirability pada waktu 50.62 menit
5. Verifikasi solusi formula optimum
Tahap verifikasi dilakukan setelah tahap optimasi proses dengan menggunakan program Design Expert 7.0®. Tahap verifikasi bertujuan untuk melakukan pembuktian
terhadap prediksi dari nilai respon rancangan proses optimum yang diberikan oleh program Design Expert 7.0®. Dari tahapan verifikasi, didapatkan nilai respon aktual untuk
dibandingkan dengan prediksi respon yang dihasilkan oleh program Design Expert 7.0®. Selain prediksi nilai respon dari setiap solusi formula optimum yang diberikan,
program Design Expert 7.0® juga memberikan confident interval untuk setiap nilai prediksi respon pada taraf signifikansi tertentu. Confident interval adalah rentang yang menunjukkan
ekspektasi rata-rata hasil pengukuran berikutnya pada taraf signifikansi tertentu, dalam hal ini
α 1. Prediction interval adalah rentang yang menunjukkan ekspekstasi hasil pengukuran
respon berikutnya dengan kondisi sama pada taraf signifikansi tertentu, dalam hal ini α 1.
Hasil verifikasi yang dilakukan beserta prediksi dari respon dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil verifikasi dan prediksi solusi terpilih
Data penelitian Lampiran 8 menunjukkan hasil verifikasi memiliki tingkat kesamaan yang tinggi meskipun tidak sama persis dengan prediksi yang dibuat oleh
program Design Expert 7.0®. Hasil verifikasi yang didapatkan masih memenuhi 99 Respon
Rancangan Proses terpilih Prediksi
Hasil verifikasi
99 Cl low
99 Cl high
99 Pl
low 99
Pl high
Kadar Protein 41.4394
41.41 40.67
42.21 39.68
43.20
40
confident interval yang telah diprediksikan. Oleh karena itu, persamaan yang didapatkan masih dianggap cukup baik untuk menentukan proses optimum dan respon yang didapatkan.
Perbedaan yang terjadi antara hasil prediksi dengan respon aktual yang diperoleh dapat disebabkan oleh pengaruh kelabilan alat pemanas pada saat verifikasi dengan saat
pengukuran respon yang dilakukan di awal penelitian. Kondisi ini masih dapat diterima mengingat hasil verifikasi yang didapatkan adalah nilai respon sampel, sedangkan prediksi
yang diberikan oleh program Design Expert 7.0® adalah perkiraan dari nilai respon populasi.
Hasil verifikasi tersebut juga meyakinkan bahwa solusi terpilih satu dengan komponen faktor suhu 95.15° C, pH 5.6, dan lama waktu proses 50.62 menit merupakan
titik optimal terbaik untuk likuifikasi dengan menggunakan enzim liquozyme supra α-
amilase. Suhu optimal yang diperoleh pada penelitian ini mirip dengan suhu terbaik kerja enzim
α-amilase yang dilaporkan Wibisono 2004 sebesar 95°C, sedangkan kondisi optimal pH sedikit lebih besar dari yang dilaporkan Wibisono 2004 yaitu pH 5.2. Hal ini
dimungkinkan karena perbedaan kondisi enzim yang digunakan pada penelitian ini dengan enzim yang digunakan pada penelitian Wibisono 2004. Untuk lama proses, hasil optimasi
menunjukkan waktu yang lebih singkat dari yang dilaporkan Wibisono 2004. Lama waktu yang lebih singkat memungkinkan kerusakan protein tidak terlalu besar.
Berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan, rancangan proses terpilih menghasilkan kadar protein sebesar 41.41 lebih tinggi 28.52 dari produk acuannya yaitu tepung koro
benguk yang mengandung kadar protein sebesar 32.33. Kadar protein tepung koro benguk yang telah diproses dengan likuifikasi dengan faktor terpilih menunjukkan peningkatan
kadar protein akan tetapi nilainya tidak mencapai kadar maksimal tepung berprotein tinggi sebesar 60. Akan tetapi, jika dilihat dari klaim komparasi gizi yang dikeluarkan oleh
BPOM 2011 yang menyatakan produk dapat diklaim sebagai produk berprotein tinggi apabila mengandung protein 25 lebih tinggi dari produk asalnya.
B. Kandungan Gizi dan Rendemen Tepung Koro Benguk Berprotein Tinggi