33
Optimasi proses pada penelitian ini dipengaruhi oleh suhu, pH, dan waktu proses. Secara lebih khusus RSM yang digunakan adalah model rancangan Box Behnken karena rancangan
ini digunakan untuk mengetahui nilai optimum pada rentangan yang dibuat untuk setiap faktor. Box Behnken digunakan untuk menentukan titik optimal pada rentangan yang sensitif
seperti karakteristik enzim yang bekerja sangat sensitif dan tidak akan bekerja diluar kondisi lingkungannya.
Setelah dilakukan rancangan proses, kemudian dilakukan penentuan respon. Penentuan respon dilakukan berdasarkan karakteristik yang akan berubah akibat perubahan
proporsi relatif dari faktor-faktor proses penyusunnya Montgomery 2001. Respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah respon obyektif berupa kadar protein kasar.
Pemilihan respon tersebut sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan kadar protein pada tepung koro benguk.
Selanjutnya dilakukan pengukuran dan perhitungan terhadap respon yaitu kadar protein. Hasil pengukuran dan perhitungan respon dari setiap proses dapat dilihat pada
Lampiran 5. Hasil pengukuran setiap respon ini akan menjadi input data pada program Design Expert 7.0® yang selanjutnya akan dianalisis dalam tahapan analisis respon.
2. Analisis respon dengan program Design Expert 7.0®
Pada tahap analisis respon, program Design Expert 7.0® memberikan beberapa model polinomial yang disesuaikan dengan hasil pengukuran setiap respon. Program Design
Expert 7.0® memberikan empat pilihan model polinomial untuk setiap respon yaitu mean, linear, quadratic, dan cubic. Model polinomial merupakan output dari proses analisis
respon dengan rancangan Box Behnken. Program Design Expert 7.0® akan merekomendasikan salah satu model yang paling sesuai untuk setiap respon. Model yang
paling sesuai dengan respon akan ditampilkan pada fit summary. Program Design Expert 7.0® memberikan fasilitas analisis ragam ANOVA untuk menunjukkan signifikansi dari
model yang direkomendasikan. Selanjutnya model yang direkomendasikan tersebut ditampilkan di dalam suatu countour plot, yang berupa gambar dan grafik dua dimensi 2-
D atau tiga dimensi 3-D. Model yang baik adalah model yang signifikan terhadap respon, memberikan lack of
fit yang tidak signifikan, memiliki nilai predicted R-squared dan ajusted R-squared yang saling mendukung, serta memberikan nilai adequate precision lebih dari empat Anonim
2006. Model yang baik akan memberikan prediksi yang baik bagi rata-rata keluaran yang dihasilkan.
Pada tahap analisis respon, program Design Expert 7.0® juga memberikan fasilitas plot kenormalan residual normal plot residual yang mengindikasikan apakah residual
selisih antara respon aktual dengan nilai respon yang diprediksikan mengikuti garis kenormalan garis lurus. Titik-titik data yang semakin mendekati garis kenormalan
menunjukkan titik-titik data yang menyebar normal yang memiliki arti hasil aktual akan mendekati hasil yang diprediksikan oleh program Design Expert 7.0®. Pada plot
kenormalan residual terdapat nilai internally studentized residual pada sumbu x, yaitu besarnya standar deviasi yang memisahkan nilai respon aktual dengan yang diprediksikan
dan nilai normal probability yaitu presentase kemungkinan data hasil respon menyebar normal Montgomery 2001.
34
3. Analisis respon kadar protein