Hubungan antara Macam Tanah dengan Produktivitas Kelapa Sawit
Hal ini terlihat dengan tidak meratanya produktivitas kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang, pada Tanah Typic Haplohumult yang
merupakan tanah yang dominan ada di PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang produktivitasnya adalah dari paling rendah sampai sedang yaitu sebesar 10,95-23
TonTBSTahun. Blok kebun yang memiliki tanah Aquic Humitropept produktivitasnya adalah dari tinggi sampai sedang 31,99-20,41 TonTBSTahun.
Tanah yang paling sedikit ditemui di PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang adalah macam tanah Epiaquic Palehumult dengan produktivitas 23,42
TonTBSTahun. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di beberapa jenis tanah,
yang penting tidak kekurangan air pada musim kemarau dan tidak tergenang air pada musim hujan drainase baik. Di lahan-lahan yang permukaan air tanahnya
tinggi atau tergenang, akar akan busuk. Selain itu, pertumbuhan batang dan daunnya tidak mengindikasikan produksi buah yang baik. Kesuburan tanah bukan
merupakan syarat mutlak bagi perkebunan kelapa sawit.
Gambar 14. Grafik Hubungan Macam Tanah dengan Produktivitas
Dari Gambar 14 dapat dilihat dari 38 blok yang terdapat di PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang rataan produktivitas yang paling tinggi
terdapat pada tanah Aquic Humitropept 24,37 TonTBS sedangkan untuk rataan produktivitas yang paling rendah ditemui pada macam tanah Typic Haplohumult
sebesar 18,36 TonTBS.
Koedadiri dkk 1999 dalam penelitiannya menyebutkan produktivitas kelapa sawit pada Ultisol di beberapa wilayah perkebunan di Indonesia ternyata
masih rendah dan di bawah potensi standar kelas lahan S-3. Pengelolaan tingkat kesuburan tanah dapat dilakukan melalui tindakan pemupukan dengan
menggunakan jenis-jenis pupuk yang berkemampuan meningkatkan pH tanah seperti pupuk dolomit, kapur pertanian kaptan, dan fosfat alam rock phosphate.
Tabel 11. Uji Sidik Ragam Variabel Macam Tanah Sumber
Jumlah kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah
F Sig
Macam Tanah
132.867 6
22.144 1.540
0.198 Galat
445.668 31
14.376 Total
578.535 37
Dari hasil pengujian dengan uji sidik ragam pada Tabel 11, diperoleh nilai signifikan yang sebesar 0,05. Hal ini disebabkan karena produktivitas kelapa
sawit dipengaruhi oleh banyak variabel, antara lain pengendalian gulma, manajemen pengelolaan, pengendalian hama dan penyakit dan lain-lain yang
dalam penelitian ini tidak diinvestigasi. Selain itu, sampel yang dipakai dalam penelitian cenderung terbatas dan tidak didesain untuk pengujian uji nyata.