Tahap pengecekan lapang Metode Penelitian
GCP diperoleh dengan menggunakan titik koordinat yang sudah ada pada peta tersebut. Akurasi koreksi geometri dapat dinilai dengan melihat nilai RMS-
error root mean square-error yang merupakan tingkat ketepatan pengambilan
titik terhadap peta rupa bumi yang berfungsi sebagai referensi. Semakin kecil nilai RMS-error RMS1, ketepatan titik GCP semakin tinggi.
Onscreen digitizing
Onscreen digitizing merupakan suatu proses untuk mengubah data spasial
dari format raster peta yang sudah disiam menjadi format vektor untuk memudahkan proses analisis dalam SIG. Onscreen digitizing menangkap data dari
gambar atau peta yang sudah disiam dengan menggunakan mouse dan menciptakan layer peta dengan tema tertentu, misal batas administrasi daerah atau
kemiringan lereng. Penambahan informasi dilakukan juga pada proses ini, yang tergantung jenis data vektor yang digunakan, seperti poligon, garis, atau titik.
Kemudian dilakukan proses digitasi, tujuan dilakukan digitasi adalah untuk memperoleh peta digital dengan struktur data vector dan memiliki informasi
spasial seperti koordinat. Setelah digitasi selesai, langkah selanjutnya adalah pengisian data atribut. Data atribut dapat dikategorikan data non spasial, karena
peranannya tidak menunjukkan posisi tetapi keterangan mengenai informasi suatu wilayah. Data atribut ini berupa kemiringan lereng, no blok kebun, peta tanah,
data produktivitas, pemupukan kelapa sawit, dan informasi-informasi lain yang dibutuhkan.
Proses tumpang tindih overlay dilakukan pada peta. Proses overlay ini dilakukan dengan menggunakan fungsi irisan intersect two themes, proses ini
menyimpan feature yang berada didalam area spasial dalam kedua tema. Tema yang digunakan untuk proses ini adalah peta kelas lereng dengan peta blok kebun
dan peta tanah dengan blok kebun dari lokasi penelitian. Peta tanah adalah suatu peta yang menggambarkan penyebaran jenis-jenis
tanah di suatu daerah. Peta ini dilengkapi dengan legenda yang secara singkat menerangkan sifat-sifat tanah dari masing-masing satuan peta tanah.
Sedangkan, peta lereng adalah peta yang menggambarkan kelas lereng atau topografi suatu daerah dan biasanya dibagi kedalam kelas-kelas lereng.
Blok-blok kebun yang dihasilkan ini kemudian dianalisis berupa analisis data atribut. Tujuan dilakukan analisis data atribut adalah untuk mengetahui pengaruh
antara karakteristik lahan terhadap produktivitas dan pengelolaan kelapa sawit pada perkebunan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang.
Faktor Peneraan Umur Tanam Kelapa Sawit
Analisis ini dilakukan secara statistitik terhadap produktivitas kelapa sawit untuk menghilangkan faktor umur tanaman kelapa sawit faktor peneraan. Faktor
peneraan dilakukan untuk menganalisis hubungan antara produktivitas kelapa sawit dengan faktor lereng, tanah, dan pemupukan tanpa memperhitungkan faktor
umur tanaman kelapa sawit. Umur tanam kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang terdiri dari berbagai macam, sehingga untuk melihat
hubungan antara produktivitas kelapa sawit dengan faktor lereng, tanah, dan pemupukan peneraan umur tanaman perlu dilakukan hasil perhitungan
berdasarkan peneraan umur tanam kelapa sawit disajikan pada Tabel Lampiran 1. Rumus faktor peneraan umur tanam kelapa sawit :
Yt = Ῡ+ Ya-Ŷ
Yt : Produktivitas kelapa sawit dengan peneraan umur tanam
Ῡ : Rata-Rata Produksi
Ya : Hasil analisis regresi umur tanam kelapa sawit
Ŷ : Rata-rata produksi ditambah produksi dan dikurang umur tanam
kelapa sawit
Analisis One-Way Anova
Analisis One-Way Anova adalah analisis yang digunakan untuk menguji perbandingan rata-rata antara beberapa kelompok data. Pada analisis ini hanya
terdapat satu variabel dependen dan variabel independen. Data dependen yaitu data produktivitas kelapa sawit dengan tipe data kuantitatif.
Data produktivitas ini terlebih dahulu dilakukan proses peneraan untuk menghilangkan pengaruh umur tanam kelapa sawit. Untuk data independen
sebagai pembanding adalah variabel pemupukan.