Identifikasi Kualitatif Pektin Karakterisasi Pektin Hasil Ekstraksi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil uji kadar air Pektin hasil ekstraksi adalah 8,30. Dengan demikian kadar air pektin hasil ekstraksi sudah sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh IPPA.
3. Berat Ekivalen
Berat ekivalen merupakan kandungan gugus asam galakturonat bebas yang tidak teresterifikasi dalam rantai molekul pektin. Asam pektat murni merupakan
zat pektat yang seluruhnya tersusun dari asam poligalakturonat yang bebas dari gugus metil ester atau tidak mengalami esterifikasi. Semakin rendah kadar pektin
menyebabkan berat ekivalen semakin rendah Ranganna, 1977. Berat ekivalen pektin hasil ekstraksi adalah 4550, sedangkan berat ekivalen
berdasarkan standar IPPA 2003 berkisar antara 600-800. Sehingga pada penelitian ini pektin hasil ekstraksi memiliki berat ekivalen yang tidak memenuhi
standar IPPA 2003. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang sebelumnya dikerjakan Utami, 2014; Suffy, 2015, peneliti sebelumnya juga menghasilkan
pektin hasil ekstraksi dari kulit pisang kepok yang memiliki berat ekivalen lebih tinggi dari standar IPPA 2013, yaitu berkisar antara 4090,47
– 9534,71 dan 4725,7974
– 8119,1172. Kemungkinan besar yang mempengaruhi nilai berat ekivalen adalah sifat pektin hasil ekstraksi itu sendiri, serta proses titrasi yang
dilakukan Fitria, 2013. Hasil titrasi untuk perhitungan berat ekivalen akan mempengaruhi perhitungan kadar metoksil.
4. Kadar Metoksil
Kadar metoksil didefinisikan sebagai jumlah metoksil yang terdapat di dalam pektin yang dapat menentukan sifat fungsional larutan pektin dan
mempengaruhi struktur serta tekstur dari gel pektin yang terbentuk. Pektin disebut bermetoksil tinggi jika kadar metoksil sama dengan atau lebih dari 7 dan disebut
bermetoksil rendah jika kadar metoksil kurang dari 7 Goycoolea dan Adriana, 2003.
Kadar metoksil pektin hasil ekstraksi adalah 6,81, dengan demikian pektin hasil ekstraksi dari simplisia limbah kulit pisang kepok kuning tergolong dalam
pektin bermetoksil rendah. hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Suffy. Q,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 20
30 40
50 60
10 20
30 40
50
J um
la h
P a
rt ik
el
Ukuran Partikel µm
Pektin Hasil Ekstraksi
Aerosil Pektin Komersil
2015, di mana pektin yang diekstraksi dari limbah kulit pisang kepok kuning memiliki kadar metoksil rendah.
Pektin bermetoksil rendah dapat menghasilkan pembentukan gel yang tidak bergantung pada kadar gula dan tidak sensitif terhadap pH serta memerlukan
adanya sejumlah kalsium atau kation divalen lainnya untuk pembentukan gel Sriamonsak, 2003; Hui, 2006.
5. Distribusi Ukuran Partikel Masing-masing Serbuk Adsorben
Distribusi ukuran partikel merupakan evaluasi fisik pada serbuk pektin yang ditujukan untuk mengetahui diameter rata-rata partikel. Metode yang digunakan
adalah metode mikroskopis dengan mikroskop optik pada perbesaran 10 kali. Ukuran partikel dari serbuk pektin hasil ekstraksi, pektin komersil, dan
aerosil akan mempengaruhi kemampuannya sebagai adsorben karena molekul- molekul yang dapat diadsorpsi merupakan molekul-molekul yang diameternya
lebih kecil atau sama dengan diameter pori adsorben. Selain itu, jumlah molekul adsorbat akan meningkat dengan bertambahnya luas permukaan dari bahan
adsorben Suryawan, 2004; Arfan, 2006. Berikut ini merupakan gambar diagram hasil distribusi ukuran partikel
serbuk pektin hasil ekstraksi, pektin komersil, dan aerosil secara berturut-turut :
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Ukuran Partikel Serbuk Adsorben