Morfologi Tanaman Kemangi Tanaman Kemangi .1 Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kemangi US

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendidih, namun dilewati uap air sehingga senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi Depkes RI. 2000. Penyulingan dengan uap air dibuat dengan cara bahan diletakkan di atas rak atau saringan berlubang, ketel suling diisi air sampai permukaan air berada tidak jauh di bawah saringan, air dipanaskan dengan berbagai cara yaitu dengan uap jenuh basah dan bertekanan rendah. Ciri khas metode ini adalah uap selalu dalam keadaan basah, jenuh dan tidak terlalu panas. Bahan tanaman hanya berhubungan dengan uap, tidak dengan air panas Guenther, 1987. Cara destilasi dengan air dan uap ini baik untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan. Untuk simplisia kering harus dimaserasi lebih dahulu, sedangkan untuk simplisia segar yang baru dipetik tidak perlu dimaserasi. Cara destilasi ini sudah banyak dilakukan sebagai industri rumah, karena peralatan mudah didapat dan hasil yang diperoleh cukup baik Depkes RI. 1985.

2.4.6 Manfaat Minyak Atsiri Kemangi

Kegunaan minyak atsiri bagi tanamannya sendiri berguna untuk menarik serangga yang membantu proses penyerbukan, sebagai cadangan makanan, untuk mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan lain dan mempengaruhi proses transpirasi. Dalam industri minyak atsiri sering digunakan untuk zat tambahan dalam sediaan kosmetik, obat, makanan, rokok dan sebagainya. Selain itu minyak atsiri dari daun kemangi banyak digunakan sebagai obat anti kuman dan kapang Dzulkarnain dkk., 1996.

2.5 Adsorpsi

Adsorpsi merupakan proses dimana molekul-molekul fluida menyentuh dan melekat pada permukaan padatan Nasruddin, 2005. Walaupun adsorpsi biasanya dikaitkan dengan perpindahan dari suatu gas atau cairan ke suatu padatan, perpindahan dari suatu gas ke suatu permukaan cairan juga bisa terjadi. Substansi yang terkonsentrasi pada permukaan didefinisikan sebagai adsorbat dan material yang dimana adsorbat terakumulasi didefinisikan sebagai adsorben Hines, A.L dan Robert N. Maddox, 1985. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adapun syarat – syarat adsorben yang baik antara lain: 1. Mempunyai daya serap yang tinggi 2. Berupa zat padat yang mempunyai luas permukaan yang besar 3. Tidak boleh larut dalam zat yang akan diadsorpsi 4.Tidak boleh mengadakan reaksi kimia dengan campuran yang akan dimurnikan 6. Tidak beracun 7. Tidak meninggalkan residu berupa gas yang berbau 8. Mudah didapat dan harganya murah Proses adsorpsi dapat berlangsung jika suatu permukaan padatan dan molekul-molekul gas atau cair, dikontakkan dengan molekul-molekul tersebut, sehingga terjadi gaya kohesif termasuk gaya hidrostatik dan gaya ikatan hidrogen yang bekerja di antara molekul seluruh material. Gaya-gaya yang tidak seimbang pada batas fasa tersebut menyebabkan perubahan-perubahan konsentrasi molekul pada interface solidfluida. Menurut Metcalf and Eddy 1979, proses adsorpsi terjadi dalam tiga tahap mekanisme yaitu : 1. Pergerakan molekul-molekul adsorbat menuju permukaan adsorben. 2. Penyebaran molekul-molekul adsorbat ke dalam rongga-rongga adsorben. 3. Penarikan molekul-molekul adsorbat oleh permukaan aktif membentuk ikatan, biasanya berlangsung secara cepat. Untuk mengetahui karakteristik yang terjadi dalam proses adsorpsi dapat diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Perlakuan Bahan Baku dan Konsentrasi Asam Terhadap Ekstraksi dan Karakteristik Pektin dari Limbah Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana BBB)

2 10 105

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

2 24 100

Uji Aktivitas Ekstrak Air Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenesis Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

4 13 96

Karakterisasi Pektin Hasil Ekstraksi dari Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana ABB)

4 30 90

Uji Aktivitas Antibiofilm in Vitro Minyak Atsiri Herba Kemangi Terhadap Bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

1 23 110

Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam dan Waktu Hidrolisis terhadap Produksi Bioetanol dari Limbah Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana BBB)

0 14 86

Uji aktivitas antibiofilm in vitro minyak atsiri herba kemangi terhadap bakteri escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

6 16 110

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

1 12 100

Pengaruh variasi perlakuan bahan baku dan konsentrasi asam terhadap ekstraksi dan karakteristik pektin dari limbah kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana BBB)

6 21 105

Pengaruh Konsentrasi Tween 80 terhadap Stabilitas Fisik Obat Kumur Minyak Atsiri Herba Kemangi (Ocimum americanum L.)

10 81 76