UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.4 Uji Daya Adsorpsi Minyak Atsiri Kemangi
Berikut ini merupakan alur pengerjaan penyiapan sampel.
Desikator ditempatkan pada kondisi suhu 25-27,5
o
C dan kelembaban Rh 70- 72 selama 31 hari dan sampel dilakukan pengecekan kuantitatif dengan metode
gravimetri secara bertahap yang dilakukan pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke-13, hari ke-15, hari ke-25, hari ke-31.
Pengujian dilakukan dengan 2 cara yaitu : pengujian dengan instrument GC- MS dan pengujian dengan metode gravimetri.
Disiapkan 24 vial untuk menempatkan minyak atsiri dan adsorbennya.
6 vial untuk minyak atsiri
dan bahan adsorben
aerosil uji
gravimetri 6 vial untuk
minyak atsiri dan bahan
adsorben pektin
komersil uji
gravimetri 6 vial untuk
minyak atsiri dan bahan
adsorben pektin
pisang uji
gravimetri 2 vial untuk
minyak atsiri dan bahan
adsorben pektin
pisang uji GCMS
2 vial untuk
minyak atsiri dan
bahan adsorben
aerosil uji
GCMS 2 vial untuk
minyak atsiri dan bahan
adsorben pektin
komersil uji GCMS
Masing- masing vial
Ditambahkan minyak atsiri
sebanyak 2 tetes
kemudian ditimbang
bobotnya, lalu
ditambahkan aerosil
sebanyak 1,5x dari
bobot minyak atsiri
Masing- masing vial
Ditambahkan minyak atsiri
sebanyak 2 tetes
kemudian ditimbang
bobotnya, lalu
ditambahkan pektin
komersil sebanyak 4x
dari bobot minyak atsiri
Masing- masing vial
Ditambahkan minyak atsiri
sebanyak 2 tetes
kemudian ditimbang
bobotnya, lalu
ditambahkan pektin pisang
sebanyak 4x dari bobot
minyak atsiri Masing-
masing vial Ditambahkan
minyak atsiri sebanyak 2
tetes kemudian
ditimbang bobotnya,
lalu ditambahkan
aerosil sebanyak
1,5x dari bobot
minyak atsiri Masing-
masing vial Ditambahkan
minyak atsiri sebanyak 2
tetes kemudian
ditimbang bobotnya,
lalu ditambahkan
pektin komersil
sebanyak 4x dari bobot
minyak atsiri Masing-
masing vial Ditambahkan
minyak atsiri sebanyak 2
tetes kemudian
ditimbang bobotnya,
lalu ditambahkan
pektin pisang sebanyak 4x
dari bobot minyak atsiri
Ditempatkan dalam desikator
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Pengujian dengan instrument GC-MS
Kondisi GC-MS yang diguakan yaitu GC-MS Shimdzu QP-5000, kolom DB-10 25 m, diameter 0,25 mm, gas pembawanya adalah helium dengan
kecepatan aliran gas 3 mLmenit dan tekanan kolom 70 kpa. Suhu kolom diprogram dari 50
o
C sampai 250
o
C dengan 2 tahap kenaikan. Pada tahap awal suhu kolom dibuat konstan 50
o
C selama 5 menit, lalu dinaikkan sampai 80
o
C dengan kecepatan kenaikan 2
o
Cmenit. Pada 80
o
C suhu dipertahankan selama 1 menit dan selanjutnya dinaikkan menjadi 250
o
C dengan kecepatan kenaikan 4
o
Cmenit. Kondisi pada suhu 250
o
C ini dipertahankan selama 4,5 menit. Suhu injektor selama analisis berlangsung diprogram konstan pada suhu 225
o
C, sedangkan suhu detektor Elektron Impact konstan pada suhu 270
o
C dengan energi 1,25 kv. Proses ini memakan waktu 68 menit. Spektrum massa masing-
masing puncak hasil Kromatogram GC-MS selanjutnya dicocokkan dengan spektrum massa autentik yang ada pada bank NIST National Institute of Standard
Technology library Sulianti, Sri Budi, 2008; dalam Alfrida 2013. Pengujian dengan instrument GC-MS ini dilakukan pada hari ke-0 dan pada
hari ke-34. Pengujian dengan instrument GC-MS dilakukan dengan cara membandingkan area under curve AUC yang didapatkan setelah mengekstraksi
minyak atsiri dalam bahan adsorben di hari ke-0 dengan AUC yang didapatkan dari ekstraksi minyak atsiri dalam bahan adsorben di hari ke-34.
Cara mengekstraksi minyak atsiri dalam adsorben menggunakan n-heksan sebanyak 100 kali dari bobot minyak atsiri yang digunakan pada masing-masing
adsorben, kemudian setelah itu dikocok-kocok selama 2 menit dan hasilnya disaring dengan pipet yang diberi sumbatan kapas pada ujungnya untuk
memperoleh cairan jernih. Cairan jernih yang didapat diambil sebanyak 1,5 ml untuk ditempatkan pada vial wadah sampel GC-MS untuk diinjeksikan ke dalam
GCMS sebanyak 1 µL agar komponen minyak atsiri kemangi dalam masing- masing bahan adsorben dapat terdeteksi dan AUC nya dapat terukur. Hasil
kromatogram yang didapat dari ekstraksi hari ke-0, kemudian dibandingkan dengan hasil kromatogram yang didapat dari hari ke-34.