Penggunaan Lahan Land Use Alih Fungsi Lahan Konversi Lahan

13

2.2 Lahan

Menurut Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007, lahan adalah ruang daratan meliputi permukaan bumi yang dalam penggunaannya termasuk tubuh bumi dan air serta ruang yang ada di atasnya. Bersama dengan sumber daya fisik wilayah yang lain seperti iklim, topografi, geologi dan lain-lain, sifat lahan sangat menentukan potensinya untuk berbagai jenis penggunaan. Suparmoko dalam Pambudi 2008, menjelaskan bahwa lahan juga merupakan faktor produksi yang sangat menentukan bagi proses pembangunan ekonomi suatu negara. Negara yang memiliki lahan yang subur sangatlah mungkin memiliki tingkat produktivitas pertanian yang tinggi pada tahap awal dari pertumbuhan ekonomi. Peningkatan produktivitas pertanian akan sangat mempengaruhi perkembangan sektor-sektor lain seperti sektor industri dan jasa pada tahap perkembangan ekonomi lebih lanjut.

2.3 Penggunaan Lahan Land Use

Penggunaan lahan land use adalah wujud kegiatan atau usaha memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Penggunaan lahan dapat dibedakan menjadi penggunaan lahan pedesaan rural land use yang menitikberatkan pada produksi pertanian dan penggunaan lahan perkotaan urban land use yang menitikberatkan pada tujuan untuk pemukiman. Sasaran penggunaan lahan untuk pedesaan menurut Badan Pertanahan Nasional dalam Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007 adalah agar lahan dapat digunakan secara lestari, optimal, serasi dan seimbang. Untuk aktivitas pertanian, penggunaan lahan tergantung pada kelas kemampuan lahan yang dicirikan oleh adanya perbedaan atas sifat-sifat yang 14 merupakan penghambat bagi penggunaannya. Hal tersebut seperti tekstur tanah, lereng permukaan tanah, kemampuan menahan air dan tingkat erosi yang telah terjadi Suparmoko dalam Pambudi, 2008 .

2.4 Alih Fungsi Lahan Konversi Lahan

Utomo, et al 1992, mendefinisikan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain yang membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan tersebut. Konversi lahan disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Konversi lahan pada umumnya dipengaruhi oleh transformasi struktur ekonomi yang semula bertumpu pada sektor pertanian beralih ke sektor ekonomi yang lebih bersifat industrial. Proses transformasi ekonomi tersebut selanjutnya mendorong terjadinya migrasi penduduk ke daerah-daerah pusat kegiatan bisnis sehingga lahan pertanian yang lokasinya mendekati pusat kegiatan bisnis dikonversi untuk pembangunan perumahan. Secara umum, pergeseran atau transformasi struktur ekonomi merupakan ciri dari suatu daerah atau negara yang sedang berkembang. Berdasarkan hal tersebut maka konversi lahan pertanian dapat dikatakan sebagai suatu fenomena pembangunan yang pasti terjadi selama proses pembangunan masih berlangsung. Begitu pula selama jumlah penduduk terus mengalami peningkatan dan tekanan penduduk terhadap lahan terus meningkat maka konversi lahan pertanian sangat sulit dihindari Kustiawan dalam Sadikin, 2009. 15 Pada tingkat mikro, proses konversi lahan pertanian terutama lahan sawah dapat dilakukan oleh petani sendiri atau dilakukan oleh pihak lain. Secara umum konversi lahan yang dilakukan oleh pihak lain memiliki dampak yang lebih besar terhadap penurunan kapasitas produksi pangan karena proses konversi lahan sawah tersebut biasanya mencakup hamparan lahan sawah yang cukup luas, terutama ditujukan untuk pembangunan kawasan perumahan atau pemukiman Irawan dan Friyatno, 2002. Namun penurunan produksi pangan akibat konversi yang ditujukan untuk kegiatan non pertanian ini bersifat permanen, karena sekali lahan sawah berubah fungsi maka tidak dapat menjadi sawah kembali. Selain berdampak terhadap penurunan kapasitas produksi pangan, konversi lahan sawah juga berdampak terhadap penurunan pendapatan pertanian dan meningkatkan kemiskinan serta pemubadziran investasi.

2.5 Lahan Sawah