Faktor Luas Lahan X Faktor Produktivitas

72 Sedangkan pada model regresi land rent sawah tadah hujan memiliki nilai koefesien regresi -0,892 yang berarti bahwa setiap penambahan biaya tetap sebesar Rp. 1,- m 2 tahun yang dikeluarkan akan menurunkan rata-rata nilai land rent sawah tadah hujan sebesar Rp. 0,89 m 2 tahun, pada saat variabel lainnya tetap. Nilai elastisitasnya adalah -0,538 yang berarti bahwa secara rata-rata kenaikan 1 persen dalam biaya tetap akan menurunkan rata-rata nilai land rent sawah tadah hujan sebesar 0,538 persen. Berdasarkan interpretasi terhadap koefesien regresi maupun elastisitas dari faktor biaya tetap pada kedua model tersebut menunjukkan sudah sesuai dengan teori ekonomi, dimana jika biaya tetap meningkat maka akan menurunkan land rent.

6.5.3 Faktor Luas Lahan X

3 Berdasarkan hasil pengolahan pada kedua model regresi berganda diperoleh p-value yang cukup besar yaitu 0,282 dan 0,682 atau lebih besar dari taraf nyata 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa faktor luas lahan baik pada model regresi land rent sawah irigasi maupun model regresi land rent sawah tadah hujan tidak berpengaruh nyata atau memiliki pengaruh namun sangat kecil. Dalam model regresi land rent sawah irigasi, luas lahan bahkan merupakan faktor yang paling kurang berpengaruh. Sedangkan dalam model regrei land rent sawah tadah hujan, faktor luas lahan menempati urutan kedua dari bawah faktor yang berpengaruh dalam model. Faktor luas lahan menjadi tidak berpengaruh nyata dalam model dapat dikarenakan faktor luas lahan ini sudah termasuk ke dalam perhitungan land rent, biaya variabel, biaya tetap maupun produktivitas sebelum dimasukkan ke dalam model pendugaan yang diolah. 73

6.5.4 Faktor Produktivitas

X 4 Faktor produktivitas dalam penelitian ini mencerminkan tingkat kesuburan baik pada lahan sawah irigasi maupun lahan sawah tadah hujan, karena semakin produktif suatu lahan sawah maka dapat dikatakan lahan sawah tersebut adalah lahan yang subur. Dalam hasil analisis terhadap kedua model regresi land rent menunjukkan bahwa faktor produktivitas ini secara signifikan berpengaruh pada taraf nyata α = 5 . Faktor produktivitas pada kedua model regresi tersebut berada pada urutan kedua faktor yang paling berpengaruh setelah faktor biaya tetap dengan nilai koefisien baku pada masing-masing model regresi yaitu sebesar 0,783 dan 0,703. Tanda koefesien menunjukkan pola hubungan yang positif antara faktor produktivitas dengan nilai land rent. Pada model regresi land rent sawah irigasi, nilai koefesien regresi adalah 2705,873 yang memiliki arti bahwa setiap peningkatan produktivitas sebesar 1 kgm 2 maka akan meningkatkan rata-rata nilai land rent sawah irigasi sebesar Rp. 2.705,87 m 2 tahun, pada saat variabel lainnya tetap. Nilai elastisitasnya adalah 1,826 yang berarti bahwa secara rata-rata peningkatan 1 persen dalam produktivitas akan meningkatkan rata-rata nilai land rent sawah irigasi sebesar 1,826 persen. Sedangkan pada model regresi land rent sawah tadah hujan, faktor produktivitas memiliki nilai koefesien regresi 2982,953 yang berarti bahwa setiap peningkatan produktivitas sebesar 1 kgm 2 maka akan meningkatkan rata-rata nilai land rent sawah tadah hujan sebesar Rp. 2.982,95 m 2 tahun, pada saat variabel lainnya tetap. Nilai elastisitasnya adalah 1,841 yang berarti bahwa secara rata-rata peningkatan 1 persen dalam produktivitas akan meningkatkan rata-rata nilai land 74 rent sawah tadah hujan sebesar 1,841 persen. Berdasarkan interpretasi pada kedua model terebut dapat dikatakan sudah sesuai dengan teori, dimana semakin produktif atau subur suatu lahan maka akan semakin tinggi nilai land rent-nya.

6.5.5 Faktor Jarak Lahan ke Pasar X