Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

17 Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep keuntungan usaha land rent yang dilakukan pada suatu lahan pertanian tertentu, khususnya lahan sawah. Land rent adalah residu surplus ekonomi atau porsi nilai produksi total dan total penerimaan setelah pembayaran terhadap biaya total dilakukan. Menurut Mubyarto 1989, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi lahan land rent, yaitu perbedaan kesuburan tanah, perbedaan jarak dari pasar, perbedaan biaya produksi, dan perbedaan lahan yang terbatas scarcity of land sehubungan dengan kondisi lingkungan lahan tersebut.

2.7 Penelitian Terdahulu

Dewi 2006 melakukan penelitian tentang analisis kesesuaian penggunaan lahan serta land rent komoditi sayuran dan teh di Desa Ciguha, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur. Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa seluruh lahan existing untuk budidaya sayuran dan tanaman teh tergolong sesuai S. Kelas kesesuaian lahan existing yang digunakan berkisar dari Cukup Sesuai S 2 sampai dengan Sesuai Marginal S 3 . Hasil analisis land rent menunjukkan urutan nilai land rent dari yang tertinggi sampai yang terendah pada lahan dengan kelas kesesuaian lahan S 2 adalah : 1 cabai rawit Rp 6.660,-m 2 ; 2 sawi Rp 2.715,-m 2 ; 3 teh Rp 2.334,-m 2 ; dan 4 tomat Rp 2.059,-m 2 . Sedangkan urutan nilai land rent pada lahan dengan kelas kesesuaian lahan S 3 adalah : 1 cabai rawit Rp 4.370,-m 2 ; 2 sawi Rp 1.364,-m 2 ; dan 3 tomat Rp 979,-m 2 . Pambudi 2008 melakukan penelitian nilai ekonomi lahan land rent pada lahan pertanian dan pemukiman di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan land rent pemukiman lebih 18 besar 79 kali dibandingkan dengan land rent pertanian. Faktor-faktor yang mempengaruhi land rent pertanian adalah status lahan, total penerimaan dan total biaya operasional sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi land rent pemukiman adalah luas lahan, kondisi rumah, total penerimaan dan jarak lahan ke jalan utama. Rumiris 2008 melakukan penelitian tentang analisis perubahan penggunaan lahan dan land rent antara pertanian dan non pertanian di Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan lahan di Kecamatan Darmaga yang dominan pada tahun 2000 dan 2005 adalah kebun campuran, ruang terbangun dan sawah. Land rent lahan pertanian dan non pertanian di Kecamatan Darmaga menunjukkan nilai land rent lahan pertanian yaitu sawah berkisar antara Rp44,12 hingga Rp 1.070,44m 2 tahun, kebun campuran berkisar antara Rp 51,33 hingga Rp1.493,56m 2 tahun. Sementara itu land rent non pertanian pemukiman berkisar antara Rp 208,33 hingga Rp 35.069,44m 2 tahun. Sadikin 2009 melakukan penelitian tentang analisis dampak konversi lahan pertanian terhadap produksi padi dan land rent kasus perumahan Pakuan Regency, Bogor Barat, Kota Bogor. Hasil penelitian menunjukkan konversi lahan pertanian menjadi perumahan Pakuan Regency menyebabkan hilangnya akses irigasi bagi lahan pertanian di bagian hilir aliran irigasi, hilangnya poduksi padi, hilangnya pemasukan dari usahatani padi dan menyebabkan terjadinya perubahan nilai land rent. Total produksi padi yang hilang adalah sebanyak 414,4 ton Gabah Kering Giling. Hilangnya produksi padi pada lahan terkonversi dan adanya selisih pemasukan usahatani pada lahan yang terganggu aliran air irigasinya merupakan 19 dampak konversi terhadap pemasukan petani. Total pemasukan usahatani yang hilang sebesar Rp 1.141.760.000,-tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi land rent pertanian di kawasan perumahan Pakuan Regency adalah luas lahan, penerimaan dan biaya operasional. Masing-masing variabel berpengaruh sebesar -0,00000076; 1,00001 dan -1,0000. 20

III. KERANGKA PEMIKIRAN