52
5.5.2 Tingkat Pendidikan
Berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan gambar 9, dapat dilihat bahwa sebagian besar atau sekitar 36,7 persen dari responden hanya tamat sekolah
dasar SD dan bahkan sekitar 16,7 persen tidak tamat SD. Namun rendahnya tingkat pendidikan ini dapat dimaklumi, karena responden yang berpendidikan
rendah tersebut merupakan responden yang sudah berusia di atas 50 tahun dimana sarana pendidikan pada waktu itu masih kurang. Sedangkan responden lainnya
yang lebih beruntung dapat merasakan pendidikan yang lebih tinggi seperti sekolah menengah SMP atau SMA atau bahkan hingga perguruan tinggi. Jumlah
responden yang tamat SMP, tamat SMA, dan DiplomaS1 berturut-turut adalah 28,3 persen, 16,7 persen, dan 1,7 persen.
16.7
36.7 28.3
16.7 1.7
tidak tamat SD tamat SD
tamat SMP tamat SMA
DiplomaS1
Sumber : Data Primer diolah, 2011
Gambar 9. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden
5.5.3 Tipologi Lahan dan Luas Lahan yang Diusahakan
Tipologi lahan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lahan sawah dengan sistem pengairan irigasi dan lahan sawah tadah hujan. Lahan sawah irigasi yang
diusahakan petani responden sebagian besar adalah sawah irigasi pedesaan atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan sistem ulu-ulu dimana air diperoleh dari
mata air pegunungan. Dan sisanya adalah sawah irigasi setengah teknis, dengan
53 memanfaatkan pengairan dari sub-sub DAS Cikondang. Sedangkan petani yang
bertani pada sawah tadah hujan hanya melakukan usahatani padi ketika musim hujan saja, jika musim kemarau biasanya mereka memanfaatkan lahannya untuk
komoditas pertanian lain. Responden untuk masing-masing tipologi lahan tersebut berjumlah 30
orang, namun luas lahan yang diusahakannya berbeda-beda. Luas lahan sawah yang diusahakan responden baik irigasi maupun tadah hujan sebagian besar
adalah lahan dengan luas kurang dari 0,25 hektar, yakni responden untuk lahan sawah irigasi sekitar 33,3 persen dan responden lahan tadah hujan sekitar 35
persen sehingga jika dijumlahkan maka total penguasaan lahannya mencapai 68,3 persen. Total penguasaan lahan dengan luas 0,25 hektar sampai 0,5 hektar adalah
sekitar 23,3 persen, dengan rincian responden lahan sawah irigasi dan tadah hujan masing-masing sekitar 10 persen dan 13,3 persen. Sedangkan total penguasaan
lahan dengan luas antara 0,5 hektar sampai 1 hektar maupun lahan dengan luas di atas 1 hektar masing-masing berjumlah 5 persen dan 3,4 persen gambar 10.
33.3 35.0
10.0 13.3
3.3 1.7
3.3 0.0
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0 70.0
persentase penguasaan lahan
0,25ha 0,25-0,5ha
0,5-1ha 1ha
luas lahan
lahan tadah hujan
lahan irigasi
Sumber : Data Primer diolah, 2011
Gambar 10. Persentase Luas Lahan yang Diusahakan
54 Berdasarkan luas lahan sawah yang diusahakan tersebut, menunjukkan
bahwa sebagian besar petani merupakan petani berlahan sempit atau petani gurem yaitu petani yang mengusahakan lahannya kurang dari 0,5 hektar. Hal ini yang
menyebabkan sebagian besar usahatani padi yang dilakukan petani responden menjadi tidak efisien dan kurang produktif. Sehingga usahatani yang dilakukan
hanya untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari atau disebut juga petani subsisten.
55
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN