Komposisi spesies pada tingkat tiang

Tabel 7 Indeks Nilai Penting INP spesies pada tingkat tiang yang dijumpai pada plot penelitian kulim di TNTN No Nama spesies INP No Nama spesies INP 1 Mahang Macaranga sp. 76,58 13 Kempas Koompassia malaccensis 2,31 2 Melabai Dyera sp 56,06 14 Kabau Archidendron microcarpum 2,31 3 Meranti Shorea sp 41,95 15 Bintangur Calophyllum rubiginosum 2,30 4 Kelat Syzygium sp 32,75 16 Petaling Ochanostachys amentacea 2,29 5 Medang Litsea sp 22,69 17 Arang-arang Diospyros sp 2,25 6 Balam Pterospermum rostratum 15,22 18 Antui Goniothalamus macrophyllus 1,89 7 Kedondong hutan Spondias sp 10,83 19 Resak Vatica sp 1,13 8 Kulim Scorodocarpus borneensis 8,76 20 Keranji Dialium indum 1,09 9 Tampui Baccaurea crassifolia 7,40 21 Rambutan hutan Nephelium lappaceum 1,07 10 Balau Shorea sp. 2,91 22 Pulai Alstonia scholaris 0,95 11 Sendok-sendok Endospermum sp. 2,76 23 Kuras Dryobalanops oblongifolia 0,92 12 Akasia Acacia mangium 2,71 24 Mempening Lithocarpus lucidus 0,88 Mahang banyak dijumpai di lokasi penelitian karena spesies ini merupakan spesies pionir yang terdapat pada lokasi hutan yang sudah banyak mengalami gangguan Gambar 11. TNTN merupakan Hutan Produksi Terbatas milik bekas PT. Inhutani IV yang habis ditebangi dan sudah bukan merupakan hutan primer lagi.

5.2.3 Komposisi spesies pada tingkat pancang

Sebanyak 21 spesies dari 15 famili pada tingkat pancang. Spesies yang memiliki kerapatan tertinggi yaitu meranti Shorea sp. 460,80 individuha. Sedangkan untuk melihat nilai INP dari spesies pancang disajikan pada Tabel 8. a b Gambar 11 a Daun mahang dan b Bentuk vegetasi mahang. Tabel 8 Indeks Nilai Penting INP spesies pada tingkat pancang yang dijumpai pada plot penelitian kulim di TNTN No Nama Spesies INP No Nama Spesies INP 1 Meranti Shorea sp 45,32 12 Bintangur Calophyllum rubiginosum 4,22 2 Kelat Syzygium sp. 39,32 13 Keranji Dialium indum 4,22 3 Kedondong hutan Spondias sp 24,62 14 Petaling Ochanostachys amentacea 4,06 4 Balam Pterospermum rostratum 15,80 15 Belimbing asam Averrhoea bilimbi 2,54 5 Mahang Macaranga sp. 8,40 16 Resak Vatica sp 2,52 6 Kepayang Scaphium macropodum 8,26 17 Antui Goniothalamus macrophyllus 2,02 7 Kabau Archidendron microcarpum 7,99 18 Rambutan hutan Nephelium lappaceum 1,94 8 Tampui Baccaurea crassifolia 7,26 19 Mempening Lithocarpus lucidus 1,18 9 Melabai Dyera sp 7,24 20 Arang-arang Diospyros sp 0,59 10 Medang Litsea sp 7,09 21 Petai Parkia speciosa 0,59 11 Kulim Scorodocarpus borneensis 4,82 Indeks Nilai Penting INP spesies pada tingkat pancang di plot penelitian kulim yang tertinggi yaitu meranti Shorea sp. 45,32, hal ini menunjukkan regenerasi meranti pada tingkat pancang cukup baik. Nilai INP terkecil adalah spesies arang-arang Diospyros sp. dan petai Parkia speciosa yang masing- masingnya sebesar 0,59, spesies ini sangat sedikit sekali ditemukan pada plot penelitian.

5.2.4 Komposisi spesies pada tingkat semai

Semai yang didapat pada plot penelitian kulim yaitu 14 spesies dari 12 famili. Sedikitnya jumlah spesies dari semai yang ditemukan dibandingkan pohon karena di lokasi penelitian banyak ditumbuhi oleh semak resam dan sedikitnya jumlah pohon besar yang ditemukan di plot penelitian. Spesies yang memiliki INP yang tertinggi kelat Syzygium sp. yaitu 64,31 Tabel 9.