Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Sekitar Kawasan

panas di daerah Pejambon, wisata air deras Paniis, dan wisata telaga. Selain itu, kegiatan wisata seperti birdwatching dapat dilakukan pada kawasan ini dengan potensi satwa yang dimiliki terutama beberapa jenis burung berkicau dan burung langka seperti Elang jawa BTNGC 2006.

4.6.2 Wisata Budaya

Kawasan TNGC juga memiliki beberapa tempat yang dianggap memiliki nilai histori sehingga banyak dikunjungi oleh para penjiarah seperti Situ Sangiang dan Gunung Puncuk BTNGC 2006.

4.7 Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Sekitar Kawasan

Masyarakat lokal yang tinggal berbatasan dengan kawasan TNGC terbagi dalam 14 kecamatan yaitu 7 kecamatan jumlah desa 25 termasuk wilayah administratif Kabupaten Kuningan dan 7 kecamatan lainnya dengan jumlah desa 20 termasuk pada wilayah administratif Kabupaten Majalengka. Mata pencaharian penduduk sekitar sebagian besar sebagai petani baik petani tanah milik, penggarap atau buruh tani, komoditas yang dihasilkan berupa sayur -sayuran, padi dan buah- buahan. Secara umum pola pengunaan lahan masyarakat di sekitar TNGC terdiri dari tanah sawah dan bukan sawah kebun, hutan rakyat, perkebunan, perumahan, dan tanah pekarangan BTNGC 2006. Berdasarkan data pusat statistik tahun 2003 Kabupaten Kuningan masyarakat dari ke tujuh kecamatan tiga kecamatan yaitu Mandirancan dan Pasawahan semua pemeluk agama Islam. Kecamatan Darma 68 orang, Cilimus 24 orang, Jalaksana 18 orang dan Kramatmulya 12 menganut agama Katolik dan selebihnya menganut agama Islam. Sedangkan untuk Kecamatan Cigugur dari 39.320 orang pemeluk agama Islam 35.054 orang, Katolik 4.186 orang dan Protestan 80 orang. Hal ini berbeda dengan masyarakat Kabupaten Majalengka berdasarkan data BPS tahun 2005, sebagian besar penduduk di 7 kecamatan sekitar kawasan TNGC wilayah Kabupaten Majalengka umumnya memeluk agama Islam, sedangkan sebagian kecil beragama Katolik BTNGC 2006.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengelolaan Obyek Wisata di Taman Nasional Gunung Ciremai

Wilayah SPTN I Kuningan Taman Nasional Gunung Ciremai TNGC merupakan taman nasional dengan gunung tertinggi di Jawa Barat. TNGC juga memiliki obyek-obyek wisata alam yang berpotensi untuk dilakukan pengembangan pariwisatanya. Namun lokasi obyek wisata tersebut sebagian besar berada di luar hamparan kawasan TNGC khususnya yang termasuk pada wilayah SPTN I Kuningan seperti yang terlihat pada Gambar 4. Keberadaan obyek wisata tersebut memberikan ketertarikan pada pemerintah daerah dan swasta untuk ikut serta dalam pengelolaan obyek wisata di TNGC yang berada di luar hamparan kawasan. Pemerintah Kabupaten Kuningan melakukan nota kesepahaman dengan pihak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai BTNGC dalam pengelolaan obyek wisata yang berada di wilayah administrasinya. Tujuan dari kesepahaman tersebut untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya untuk kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan keseimbangan aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Sebagai tindak lanjut dari kesepahaman tersebut maka dilakukan perjanjian kerjasama antara pemerintah Kabupaten Kuningan yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Disparbud dengan BTNGC mengenai pengelolaan obyek dan daya tarik wisata di kawasan TNGC Kabupaten Kuningan dalam surat perjanjian kerjasama Nomor PKS 02BTNGC2009 dan Nomor 55649Disparbud2009. Pada Bab III Obyek dan ruang Lingkup, Pasal 3 menyatakan bahwa obyek wisata yang berada di Kawasan TNGC Kabupaten Kuningan yaitu diantaranya Telagaremis, Paniis, Bumi Perkemahan Cibeureum, Bumi Perkemahan Cibunar, Bumi Perkemahan Balongdalem, Lembah Cilengkrang dan Bumi Perkemahan Palutungan akan dikelola oleh pemerintah daerah melalui Disparbud.