Sejarah Kawasan Letak dan Luas

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 255Menhut-II2004 TNTN merupakan kawasan hutan dengan luas 38.576 ha, yang dulunya merupakan kawasan Hutan Produksi Terbatas bekas PT. Inhutani IV. Kawasan hutan tersebut berbatasan dengan PT. Nanjak Makmur, PT. Riau Andalan Pulp and Paper, PT. Inti Indosawit Subur, PT. Putri Lindung Bulan dan PT. Rimba Lazuardi. Kawasan TNTN merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai DAS Kampar dengan beberapa sungai dan anak sungai yang bermuara ke sungai Kampar RPTN Tesso Nilo 2006. Kabupaten Pelalawan terletak di pesisir Pantai Timur Sumatera dengan posisi 1.25 Lintang Utara sampai 0.20 Lintang Selatan dan 100.42 Bujur Timur sampai 103.28 Bujur Barat. Batas wilayah Kabupaten Pelalawan adalah sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Apit, Kecamatan Siak, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kateman, Kecamatan Mandah, Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir, Kecamatan Rengat, Kecamatan Pasir Penyu, Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Sebelah Barat berbatasan Gambar 3 Peta lokasi penelitian dengan Kabupaten Kampar Kiri, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, dan Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Riau. Hampir semua kawasan TNTN terletak di Kabupaten Pelalawan ± 60 km dari Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru. Akses darat dapat ditempuh dari Pekanbaru dengan beberapa jaringan jalan seperti: a. Jalan raya lintas Timur Sumatera – Ukui – Desa Lubuk Kembang Bunga b. Jalan raya lintas Timur Sumatera – Ukui – Dusun Bagan Limau c. Jalan raya Taluk Kuantan – Air Molek – Baserah – Simpang Inuman d. Jalan raya Taluk Kuantan – Air Molek – Simpang Lala – Desa Pontian Mekar e. Jalan raya Taluk Kuantan – Air Molek – Simpang Kelayang f. Jalan raya Taluk Kuantan – Air Molek – Simpang Selanjut g. Jalan raya Taluk Kuantan – Air Molek – Simpang Sentajo Jalur udara dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat yang mendarat di Bandara Sultan Syarif Qasim II SSQ II Pekanbaru, Riau RPTN Tesso Nilo 2006.

4.3 Kondisi Fisik

4.3.1 Topografi

Topografi kawasan TNTN berupa datar sampai berbukit. Ketinggian lokasi dari permukaan laut berkisar antara 50-175 m dpl. Kemiringan lereng dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu antara 15 – 25, 25 - 40, 45 – 90, dan 90. Daerah kawasan TNTN yang masih terdapat hutan alam yang memiliki diameter pohon 30 cm berada pada kemiringan lereng 45. Sedangkan untuk areal Hutan Produksi Terbatas umumnya berada pada kemiringan lereng 25 – 45, perkebunan kelapa sawit, perladangan penduduk dan pemukiman penduduk berada di areal kemiringan lereng tanah antara 15 – 25. Daerah ini merupakan dataran sedimen berbatu tufa yang berombak sampai bergelombang.

4.3.2 Tanah dan iklim

Kawasan-kawasan di bagian Barat dan Timur Pekanbaru digolongkan sebagai dataran rendah dan rawa dataran rendah bagian timur Verstappen 1973 diacu dalam RPTN Tesso Nilo 2006. Berdasarkan penggolongan jenis tanah oleh USDA United State Departmen Agrinomic jenis tanah yang mendominasi kawasan tersebut adalah Tropohemist sekarang Haplohemist dan Paleudult. Kawasan hutan ini sebagian besar bergambut, berawa sampai kawasan kering RPTN Tesso Nilo 2006. Secara umum pola iklim kawasan TNTN mengikuti pola iklim kawasan Sumatera Tengah yang digolongkan sangat lembab dengan curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000-3000 mm. Walaupun secara keseluruhan memiliki curah hujan sangat tinggi, curah hujan rata-rata per bulan dapat turun sampai di bawah 60 mm. Berdasarkan data klimatologi Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah 1 Stasiun Meteorologi Pekanbaru, rata-rata curah hujan tertinggi selama 10 tahun terkhir 1992-2001 jatuh pada bulan November yaitu sebesar 278,67 mm dan terendah pada bulan Juni 133,19 mm RPTN Tesso Nilo 2006.

4.4 Ekobiologi

4.4.1 Ekosistem

TNTN merupakan hutan hujan tropika dataran rendah lowland tropical rain forest yang tersisa di Sumatera saat ini. Kawasan TNTN merupakan perwakilan ekosistem transisi dataran tinggi dan dataran rendah yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Kawasan tersebut dikelilingi oleh Hutan Tanaman Industri milik PT. RAPP yang ditanami spesies akasia Acacia mangium dan Acacia cracaapa, perkebunan kelapa sawit, kebun karet serta pemukiman penduduk. Kawasan TNTN saat ini sudah banyak mengalami perubahan ekosistem akibat dari perambahan hutan dan illegal logging. Hal ini sangat mengancam sekali bagi kelangsungan hidup bagi makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kawasan TNTN merupakan daerah tangkapan air bagi beberapa sungai seperti Sungai Tesso di bagian barat, Sungai Segati di bagian utara dan Sungai Nilo di bagian timur. Sungai-sungai tersebut merupakan sub DAS Kampar.