Rekapitulasi Penilaian Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam di TNGC Wilayah

61 Gambar 36 Hasil kerajinan tangan masyarakat. Kebudayaan masyarakat sekitar obyek wisata juga dapat menjadi salah satu obyek daya tarik wisata yang menarik untuk diikuti. Kebudayaan pada setiap lokasi obyek wisata mempunyai keunikan tersendiri, namun kebudayaan tersebut belum menjadi bagian dari sebuah atraksi wisata di obyek wisata tersebut. Kebudayan yang ada diantaranya upacara adat, musik tradisional dan tari-tarian. Saat ini kebudayaan tersebut sudah mengalami penurunan tergeserkan oleh kebudayaan asing. Beberapa jenis kebudayaan tersebut diantaranya babarit, sedekah sabumi, sagolongan hiji dan kawin cai. Upacara adat seperti sedekah bumi biasanya dilakukan oleh masyarakat dalam rangka mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang mereka peroleh dari hasil bumi panen, waktu pelaksanaan sedekah bumi tidak pasti karena upacara ini bentuknya hanya sukarela masyarakat saja.

5.3.2 Rekapitulasi Penilaian

Penilaian obyek dan daya tarik wisata dilakukan untuk menentukan potensi obyek wisata alam yang menjadi prioritas pengembangan pariwisata di TNGC wilayah SPTN I Kuningan. Hasil rekapitulasi penilaian tersebut diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menyusun program pengembangan wisata alam yang ada. Berdasarkan hasil dari rekapitulasi penilaian obyek wisata alam pada Tabel 9 mempunyai rentang nilai antara 1515-1800. Nilai tersebut dalam Tabel 4 klasifikasi penilaian termasuk pada kategori sedang 1184-1657 yaitu Telagaremis, Paniis, Buper Cibeureum, Buper Cibunar dan Buper Balongdalam. Obyek wisata tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan, namun bukan prioritas utama pengembangan suatu daerah operasi obyek daya tarik wisata pada 7 lokasi wisata di SPTN I Kuningan. Sedangkan obyek wisata yang termasuk 62 kategori baik 1658-2130 yaitu Lembah Cilengkrang dan Buper Palutungan yaitu obyek wisata yang mempunyai potensi untuk dilakukan pengembangan wisata alam yang lebih lanjut dan merupakan prioritas utama dalam pengembangan daerah operasi obyek daya tarik wisata. Tabel 9 Hasil rekapitulasi penilaian obyek dan daya tarik wisata di TNGC wilayah SPTN I Kuningan No. Obyek wisata alam Kriteria penilaian Nilai total Daya tarik Aksesibilitas Kondisi sosial, ekonomi masyarakat

1. Telagaremis

780 375 500 1655

2. Paniis

750 375 450 1575

3. Buper Cibeureum

750 375 400 1525

4. Buper Cibunar

720 400 450 1570

5. Buper Balongdalem

690 400 425 1515

6. Lembah Cilengkrang

900 375 525 1800

7. Buper Palutungan

750 425 500 1675 Obyek wisata Lembah Cilengkrang pada penilaian kriteria daya tarik mendapatkan nilai terbesar, obyek wisata ini mempunyai beberapa keunikan dan sumberdaya alam yang dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk berwisata diantaranya dua buah curug Sabuk dan Sawer, sumber air panas, koleksi tumbuhan dan pemandangan alam lembah pegunungan. Nilai terbesar juga diperoleh dari kriteria sosial ekonomi masyarakat, hal ini karena masyarakat sekitar lokasi wisata berperan aktif dalam pengelolaan obyek wisata Lembah Cilengkrang. Namun jika dilihat dari aksesibilitas obyek wisata ini justru mempunyai nilai yang cukup rendah dibadingkan yang lain. Oleh karena itu pengembangan obyek wisata alam ini hendaknya lebih memperhitungkan kemudahan akses yang ditempuh oleh pengunjung. Jauhnya jarak yang ditempuh dengan kondisi jalan berbatu dan menanjak menjadi pertimbangan untuk datang berkunjung terutama pengunjung usia anak-anak dan orang tua. Beberapa sampel pengunjung usia remaja dan dewasa dari Lembah Cilengkrang juga mengeluhkan kondisi jalan menuju obyek wisata ini, bahkan ada beberapa dari pengunjung yang datang berombongan memilih untuk menunggu rombongan di warung dekat perkebunan jambu biji milik warga yang berdekatan dengan tempat parkir sambil menikmati segarnya buah jambu biji merah khas Pajambon. Perbaikan jalan yang diinginkan pengunjung berdasarkan hasil wawancara yaitu dari lokasi parkir sampai loket obyek wisata, sedangkan jalan setapak tanah cukup diperbaiki 63 dengan penambahan bebatuan agar tidak licin saat hujan. Hal ini sesuai dengan rencana pengelola Kompepar yang berencana memperbaiki akses jalan setapak di dalam lokasi dengan bebatuan dengan tujuan kenyamanan pengunjung dan mempertahankan kesan alami. Berdasarkan Tabel 9 setiap lokasi obyek wisata memiliki kelebihan dari masing-masing kriteria. Telagaremis memiliki keunggulan pada nilai daya tarik 780. Buper Cibunar dan Balongdalam keunggulan obyek wisata ini pada aksesibilitas yang tinggi 400, letaknya yang dekat dengan akses jalan utama menuju kota Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu, setiap rencana pengembangan obyek wisata yang ada di TNGC wilayah SPTN I Kuningan mempunyai fokus pengembangan yang berbeda pada setiap lokasi wisata.

5.4 Sarana dan Prasarana