20 Tahap 4. Model pengelolaan risiko
Model pengelolaan risiko terdapat beberapa macam diantaranya model pengelolaan risiko secara konvensional, penetapan model risiko struktur
organisasi pengelolaan dan lain-lain. Tahap 5. Monitor dan pengendalian
Monitor dan pengendalian penting karena : 1.
Manajemen perlu memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan risiko berjalan sesuai rencana.
2. Manajemen perlu memastikan pelaksanaan pengelolaan risiko cukup efektif
3. Monitor dan pengendalian bertujuan untuk memantau perkembangan terhadap
kecenderungan-kecenderungan berubahnya profil risiko perubahan ini berdampak pada pergeseran data risiko yang otomatis pada perubahan prioritas
risiko.
3.1.3. Pengukuran Risiko
Menurut Darmawi H 2005, sesudah risiko diidentifikasi, maka selanjutnya risiko itu harus diukur untuk menentukan derajat kepentingannya dan
untuk memperoleh informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen risiko yang cocok untuk menanganinya. Informasi yang
diperlukan berkenaan dengan dua dimensi risiko yang perlu diukur, yaitu : jumlah kerugian yang akan terjadi dan keparahan dari kerugian. Sementara itu, paling
sedikit untuk masing-masing dimensi itu yang ingin diketahui adalah rata-rata nilainya dalam periode anggaran, variasi nilai dari suatu periode ke periode
anggaran sebelumnya dan berikutnya dan dampak keseluruhan dari kerugian- kerugian itu jika seandainnya kerugian itu ditanggung sendiri.
Pengukuran risiko adalah untuk mengahasilkan apa yang disebut dengan status risiko dan peta risiko. Status risiko adalah ukuran yang menunjukkan
tingkatan risiko, sehingga dapat diketahui mana risiko yang lebih krusial dari risiko lainnya, sedangkan peta risiko adalah gambaran sebaran risiko dalam suatu
peta sehingga kita bisa mengetahui dimana posisi risiko terhadap peta. Berdasarkan peta risiko dan status risiko kemudian manajemen dapat dilakukan
penanganan risiko sesuai dengan posisi risiko yang telah terpetakan dalam peta
21 risiko, sehingga proses penanganan risiko dapat dilakukan dengan lebih tepat
sesuai dengan status risikonya Kountur, 2008.
3.1.4. Pemetaan Risiko
Setelah perusahaan selesai melakukan identifikasi risiko maka dilakukan pengukuran risiko. Kountur 2008 mengatakan terdapat dua tujuan utama dari
pengukuran risiko yaitu mencari status risiko dan mencari peta risiko. Status menunjukkan besarnya risiko sehingga manajemen bisa membuat pemisahan
antara kejadian yang berisiko dan tidak berisiko. Pemetaan risiko adalah meletakkan kejadian tersebut pada kuadran peta risiko.
Terdapat empat kuadran dengan dua sumbu pada peta risiko yaitu sumbu horizontal yang menggambarkan dampak dari kejadian tersebut dan sumbu
vertikal yang menggambarkan probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko. Kuadran 1 dan 2 merupakan kuadran dengan probabilitas yang besar sementara
kuadran 2 dan 4 merupakan kuadran dengan dampak yang besar. Peta risiko dapat dilihat pada Gambar 3.
Probabilitas Besar
Kecil
Kecil Besar
Gambar 3. Peta Risiko
Sumber: Kountur 2008
3.1.5. Konsep Penanganan Risiko