28 Keterangan : S = Standar deviasi risiko produksi
x = Nilai rata-rata produksi cabai paprika
xi = Data produksi kelompok tani tahun 2012 n = Jumlah greenhouse 30
3. Menghitung z-score
Keterangan : Z = Peluang risiko produksi cabai paprika X =
Batas kegagalan produksi dari kelompok tani x
= Nilai rata-rata produksi cabai paprika S = Standar deviasi risiko produksi cabai paprika
Jika hasil z-score yang diperoleh bernilai negatif, maka nilai tersebut berada di sebelah kiri nilai rata-rata pada kurva distribusi normal dan sebaliknya
jika nilai z-score positif, maka nilai tersebut berada di sebelah kanan kurva distribusi normal z.
4. Nilai Probabilitas terjadinya risiko produksi.
Setelah nilai z-score didapat dari produksi cabai paprika, selanjutnya dapat dicari probabilitas terjadinya risiko produksi yang diperoleh dari tabel distribusi z
normal sehingga diketahui persen kemungkinan terjadinya keadaan dimana produksi cabai paprika mendatangkan kerugian.
4.4.3. Analisis Dampak Risiko
Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengukur dampak risiko adalah VaR Value at Risk. VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi
dalam rentang waktu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Penggunaan VaR dalam mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan apabila
terdapat data historis sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan produksi budidaya cabai paprika di kelompok tani Dewa
Family Desa Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat. Kejadian yang dianggap merugikan merupakan penurunan produksi sebagai akibat dari kejadian sumber-
sumber risiko. Menurut Kountur 2008 vakue at risk VaR, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
29 Keterangan : VaR = Dampak kerugian yang ditimbulkan dari sumber risiko
x = Nilai rata-rata kerugian dari tiap sumber risiko Z = Nilai Z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa
5 persen s = Standar deviasi kerugian sumber risiko
n = Jumlah greenhouse 30 Pengukuran dampak dilakukan untuk mengukur berapa besar kerugian
dalam rupiah risiko pada kegiatan produksi cabai paprika. Apabila ada data tentang kerugian yang terjadi di waktu lalu, besarnya kerugian yang terjadi dapat
dihitung. Besarnya kerugian yang diperkirakan ini tidak persis sama dengan yang sesungguhnya terjadi, namun besarnya kerugian dapat ditetapkan dengan suatu
tingkat keyakinan.
4.4.4. Pemetaan Risiko
Menurut Kountur 2008, peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu, yaitu sumbu vertikal yang menggambarkan
probabilitas dan sumbu horizontal yang menggambarkan dampak risiko. Peta risiko dibagi ke dalam empat kuadran. Risiko yang memiliki probabilitas kecil
dengan dampak besar berada pada kuadran IV. Risiko yang memiliki probabilitas besar dengan dampak yang besar berada pada kuadran II. Risiko yang memiliki
probabilitas besar dengan dampak yang kecil berada pada kuadran I dan risiko yang memiliki probabilitas kecil dengan dampak yang kecil berada pada kuadran
III dan Peta risiko dapat dilihat pada Gambar 3. Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dibagi dalam dua bagian,
yaitu kemungkinan besar dan kemungkinan kecil. Demikian juga dampak risiko pun dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu dampak besar dan dampak kecil
Djohanputro 2008. Dikatakan berdampak kecil apabila dampak tersebut tidak mengganggu proses bisnis di perusahaan. Sedangkan dikatakan berdampak besar
apabila dampak tersebut sangat berpengaruh dalam usaha tersebut. Batas antara besar dan kecilnya probabilitas risiko ditentukan oleh pihak perusahaan.
30 Penempatan risiko pada peta risiko didasarkan atas pemikiran proporsinya
berada dimana dari hasil penghitungan probabilitas dan damapak. Posisi suatu risiko dalam peta risiko disebut status risiko, dimana status risiko didapat dari
perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan status risiko ini, maka akan diketahui mana risiko yang paling besar sampai yang paling kecil. Status risiko hanya
menggambarkan urutan risiko dari yang paling besar risikonya sampai yang paling tidak berisiko.
4.4.5. Penanganan Risiko