Sumber Daya Teknis dan Teknologi Produksi

35 Struktur Organisasi kelompok tani Dewa Family terdiri dari seorang ketua kelompok tani, sekertaris, bendahara, divisi produksi, divisi saprodi dan divisi pasca panen. Manajemen pengelolaan usaha dan pengadaan input diserahkan sepenuhnya kepada ketua kelompok tani. Ketua kelompok tani Dewa Family selaku pengontrol seluruh kegiatan, telah melakukan pembagian kewenangan yang dibagi menjadi tiga tugas pokok pengontrolan kepada beberapa pekerja tetapnya.

5.5. Sumber Daya

Perusahaan memiliki sumerdaya fisik dan sumberdaya finansial dalam menjalankan usahanya. Sumberdaya fisik berupa lahan, peralatan serta kualitas tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Sumberdaya finansial merupakan modal yang dimiliki oleh kelompok tani Dewa Family dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dalam menjalankan sebuah usaha, aspek sumberdaya manusia memegang peranan yang sangat penting agar tujuan untuk mencapai keberhasilan dapat diperoleh. Karyawan atau tenaga kerja di kelompok tani Dewa Family terdiri dari tenaga kerja laki-laki dan perempuan, saat ini kelompok tani Dewa Family memiliki tenaga kerja berjumlah 31 orang. Jumlah pekerja tetap yang bertanggung jawab dalam greenhouse yaitu 18 orang dengan pekerja harian 8 orang, sedangkan pekerja tetap di gudang berjumlah 5 orang. Jumlah ini sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kepentingan di lapangan. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usaha budidaya dengan sistem hidroponik irigasi tetes di kelompok tani Dewa Family relatif tidak banyak, akan tetapi memerlukan persyaratan tingkat keterampilan khusus. Diasumsikan budidaya cabai paprika seluas 1.000 m 2 dengan populasi tanaman sebanyak 4.000 tanaman membutuhkan tenaga kerja hanya sebanyak dua orang untuk melaksanakan seluruh proses budidaya dari pembibitan sampai pemanenan yang terdiri dari pekerja tetap dan pekerja harian.

5.6. Teknis dan Teknologi Produksi

Kegiatan usaha cabai paprika di kelompok tani Dewa Family dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan wilayahnya yang cocok untuk kegiatan budidaya sayuran. Keadaan iklim di Desa Pasirlangu cenderung dingin, 36 karena ketinggian lokasi 1500 m di atas permukaan laut dengan suhu udara rata- rata 22°C dan curah hujan rata-rata pertahunnya sebesar 250 mm dengan topografi bergelombang dan terbukti Monografi Desa Pasirlangu, 2008. Kelompok tani Dewa Family dalam menjaga kontinuitas bahan baku, maka perusahaan bekerjasama dengan toko pertanian dan produsen yang ada di daerah Bandung. Sistem pembelian yang dilakuka adalah sistem beli putus, jadi tidak ada kontrak yang mengikat perusahaan dengan organisasi pengadaan input. Meskipun tidak ada kontrak, tetapi kelompok tani Dewa Family memiliki hubungan yang sangat baik dengan organisasi pengadaan input tersebut. Peralatan yang dimiliki oleh kelompok tani Dewa Family merupakan barang inventaris yang memiliki umur ekonomis dan dapat digunakan lebih dari satu tahun. Selain peralatan inventaris juga memerlukan input berupa peralatan pengemasan yang berupa input peralatan secara kontinu seperti plastik untuk wrapping, plastik sayur dan sebagainya. Untuk memperoleh peralatan tersebut biasanya kelompok tani Dewa Family membelinya di pasar atau tempat penjualan sarana pertanian lain yang berada di daerah Lembang. Proses produksi yang terdapat di lahan kelompok tani Dewa Family menggunakan sistem pertanian hidproponik greenhouse. Kelompok tani Dewa Family memiliki greenhouse GH sebanyak 18 buah. Luas greenhouse pada umumnya yaitu 1000 m 2 , namun luas greenhouse ini ditentukan dari keadaan modal yang dimiliki. Greenhouse tempat penanaman cabai paprika kelompok tani Dewa Family sebagian besar masih menggunakan kontruksi dari bambu, hanya satu greenhouse yang telah menggunakan kontruksi kayu besi. Bagian atap greenhouse terbuat dari bahan plastik UV. Plastik UV ini berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam greenhouse. Bagian dinding bangunan greenhouse menggunakan plastik UV dan sebagian lagi ada yang menggunakan kasa polynet. Kasa polynet berfungsi sebagai saringan udara dan tempat terjadinya pertukaran udara di dalam dan di luar greenhouse. Proses budidaya di dalam greenhouse dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan sistem irigasi drip dan manual. Pemupukan dengan cara fertigasi pencampuran pupuk dan air penyiraman dalam sistem hidroponik meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan waktu. Efisiensi ini dimungkinkan karena dengan irigasi 37 tetes pemberian pupuk dan air dilakukan pada waktu yang bersamaan untuk seluruh tanaman cabai paprika. Produksi cabai paprika ditentukan oleh varietas cabai paprika yang ditanam dan teknologi budidaya. Greenhouse dengan luas 1000 m 2 dapat ditanami sekitar 4.000 pohon. Tanaman cabai paprika pada umumnya memiliki periode berkisar 8-10 bulan. Produksi tanaman paprika 2-3 kgtanaman dengan jumlah buah sebanyak lebih dari 17 buah per tanaman. Sebenarnya tanaman cabai paprika dapat dipanen sampai berumur satu tahun, namun ketinggian tanaman menyebabkan timbulnya kesulitan dalam penyerapan zat-zat makanan dan teknik pemeliharaan. Selain itu kendala yang muncul adalah semakin berat buah akan menyusut. Kelompok tani Dewa Family merupakan penghasil dan juga pengumpul dari beberapa petani mitranya yang akan melakukan penjualan khususnya untuk ekspor. Setiap pelaku usaha memiliki aktivitas-aktivitas yang menunjang keberhasilan proses pengelolaan mutu cabai paprika dimulai dari tahapan budidaya, panen hingga pasca panen. Alur proses aktivitas produksi cabai paprika di kelompok tani Dewa Family ditunjukkan Gambar 8. Gambar 8 . Proses Aktivitas Produksi Cabai Paprika a. Penyemaian Penyemaian benih di kelompok tani Dewa Family dilakukan setiap 15 hari sekali. Benih cabai paprika disemai secara terpisah dari greenhouse penanaman untuk melindungi benih dari serangan hama sehingga benih dapat tumbuh dengan baik. Pekerja yang bertugas pada tahap penyemaian sekaligus penanggung jawab hanya satu orang pekerja tetap, namun pekerja tetap tersebut dibantu oleh pekerja harian lainnya. Sebelum Budidaya  Penyemaian  Persiapan GH  Persiapan tanam  Penanaman  Pemeliharaan fertigasi dan pewiwilan Panen  Sortasi  Pemanenan Pasca Panen  Penimbangan dan pencatatan awal  Sortasi dan grading  Pengepakan  Penimbangan dan pencatatan akhir 38 melakukan penyemaian, terlebih dahulu benih direndam di air yang telah dicampur dengan previcur 200 cc air dan 1 cc previcur selama satu jam. Tahap awal penyemaian adalah melakukan sterilisasi terhadap tempat semai antara lain menyemprotkan larutan buldok sesuai dengan kondisi tempat semai dan mencuci alas tempat semai. Tahap selanjutnya yaitu menyiapkan media untuk pembibitan berupa arang sekam di dalam plastik yang berukuran 8x5 cm dengan lubang di atas dan di bawahnnya, lalu dicuci. Apabila persiapan sudah selesai, maka benih ditanam dengan kedalaman 1cm menggunakan lidi kemudian langsung disiram air menggunakan embrat. Media tersebut ditutup mulsa hitam perak bawah dengan bagian perak menghadap ke atas selama 9 hari dan selama itu benih disiram secara rutin tiap harinya. Setelah 9 hari, mulsa perak dibuka dimana bibit pun mulai tumbuh, sedangkan mulsa atas baru dibuka setelah 14 hari. Setelah 14 hari, bibit diberi nutrisi dengan komposisi 200 liter air : 1 liter nutrisi. Penutrisian dilakukan secara rutin dua kali sehari dengan konsentrat nutrisi yang digunakan adalah 1,5 EC. Setelah 30 hari di tempat penyemaian, bibit sudah dapat dipindahkan ke greenhouse. Apabila setelah 30 hari bibit belum dimasukkan ke greenhouse karena tidak ada tempat, maka bibit hanya dapat disimpan maksimal 40 hari di tempat penyemaian. Bilamana lebih dari 40 hari bibit masih belum dipindahkan juga, maka bibit tersebut sudah terlalu besar dan tidak akan tumbuh dengan normal karena polybag yang digunakannya berukuran kecil. Akibatnya bibit tersebut tidak dapat digunakan. Penyemprotan pestisida pada masa penyemaian dapat dilakukan maksimal dua kali. Bibit tidak boleh sering disemprot karena akan lemah pengaruh panas dari pestisida. Setelah proses penyemaian selesai, proses penanaman dapat dimulai dan bibit dipindahkan ke greenhouse menggunakan mobil bak pick up. b. Persiapan Greenhouse Pekerja melakukan sterilisasi greenhouse untuk mempersiapkan penanaman selanjutnya. Sterilisasi ini biasanya dilakukan sekitar dua 39 minggu sebelum tanam. Sisa tanaman cabai paprika yang masih ada dicabut dan ditumpukkan di satu tempat terpisah untuk diolah menjadi pupuk. Setelah itu, mulsa dinding dan atap greenhouse dicuci dan disemprot dengan lisol dengan takaran yang disesuaikan dengan luas greenhouse. Apabila telah tiga kali musim tanam, baru lah greenhouse ditaburkan kapur untuk mengusir siput. Greenhouse dikatakan siap untuk ditanam. c. Persiapan Tanam Saat persiapan tanam, proses pengajiran sudah mulai dilakukan untuk menghindari keterlambatan pemasaran karena prosesnya cukup memakan waktu yang lama. Ajir terbuat dari tali tambang plastik dengan ukuran sekitar 2 m. persiapan tanam meliputi persiapan polybag yang telah diberi lubang sebanyak 12 lubang baik yang masih baru atau sudah dipakai tapi telah dicuci sebelumnya, lalu pengisian dengan arang sekam sampai penuh. Polybag yang telah terisi arang sekam tersebut ditempatkan di atas guludan yang telah ditutupi mulsa dengan jarak tanaman 30 cm untuk greenhouse manual dan 60 cm untuk greenhouse drip. Sedangkan jarak tanaman antar barisan yaitu sekitar 90-100 cm. Media yang telah siap tanam disiram air terlebih dahulu, kemudian diberi pestisida. d. Penanaman Penanaman biasanya dilakukan pagi sampai siang atau sore hari disesuaikan dengan kondisi. Biasanya pada saat penanaman jumlah pekerja yang dibutuhkan lebih banyak dari jumlah pekerja pada aktivitas lainnya. Media tanam dilubangi dengan kedalaman 5 - 7cm. polybag berisi arang sekam yang telah tersusun di dalam greenhouse, ditanami satu per satu bibit cabai paprika siap tanam. Plastik tempat bibit dilepas dengan hati-hati. Setelah bibit selesai dipindahkan biasanya dalam satu baris, maka harus segera dilakukan penyiraman karena apabila tidak langsung disiram dengan larutan nutrisi, bibit akan layu. e. Penyiraman dan Pemupukan Fertigasi Kegiatan yang selalu rutin dilakukan setiap hari oleh para pekerja tersebut adalah penyiraman media tanam dan penyiraman yang dilakukan dari atas 40 tanaman agar seluruh daun basah. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari untuk greenhouse yang masih melakukan penyiraman manual. Greenhouse yang sudah menggunakan drip, penyiraman dilakukan otomatis 10 kalihari selama 3 menit dengan selang waktu1 jam. Air yang disiram pada media tanaman sebelumnya sudah dicampur dengan AB mix. Perbandingannya yaitu 5 liter A: 5 liter B kr dalam 1000 liter air atau pupuk racikan dengna komposisi yang sudah ditakar yaitu 15 kg pupuk racikan dicampurkan ke dalam 100 liter air. Khusunya penyiraman drip hanya menggunakan larutan AB mix, karena bila menggunakan pupuk racikan, maka ampasnya akan menggumpal di drip. f. Pewiwilan Pewiwilan dilakukan saat tanaman cabai paprika belum menghasilkan buah, sekitar 1 bulan setelah tanam. Kegiatan pewiwilan ditujukan agar pertumbuhan tanaman dan buah optimal. Pewiwilan terdiri dari pembuangan cabang, daun, buah atau bunga yang berpotensi menghambat pertumbuhan tanaman lain yang tumbuh dengan lebih baik. Apabila tanaman cabai paprika tumbuh dengan dua cabang utama, maka cabang yang terlihat lebih kecil akan dicabut. Apabila terdapat bunga di percabangan utama, maka bunga yang tumbuh dipetik dan disisakan satu bunga. Daun muda dan tunas air yang tumbuh pun dipetik hingga hanya meninggalkan 2-3 daun per ruas. Pewiwilan daun dilakukan setiap daun muda terlihat tumbuh yaitu sekitar seminggu sekali. g. Pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan Setiap greenhouse maupun tempat semai dilengkapi dengan perangkap lewat warna kuning yang ditempel pada kerangka bambu greenhouse dan tempat semai. Saat malam hari, alat pengasapan dinyalakan dengan menggunakan belerang. Pemasangan alat perangkap dan pengasapan dilakukan sebagi upaya pencegahan Organisme Penganggu Tumbuhan OPT. Apabila hama, penyakit dan virus sudah muncul, maka pekerja menyemprotan pestisida sesuai dengan gejala serangan agar obat yang diberikan sesuai dengan kegunaannya. Pestisida diencerkan ke dalam air dengan takaran yang diinginkan. Biasanya kelompok tani Dewa Family 41 melakukan penyemprotan setiap 1 minggu atau 2 minggu sekali dengan dosis 0,5ccliter sebanyak 100 liter. Penyemprotan dilakukan dengan dua cara, manual yaitu menggunakan sprayer dan otomatis menggunakan pompa air. Pompa air digunakan untuk menyemprot larutan tersebut yang kemudian mengalir ke dalam selang sehingga bisa disemprotkan kepada tanaman. h. Penyotiran dan Panen Penyortiran dan panen dilakukan pada saat cabai paprika telah terbuka. Sortir disini dimaksudkan untuk membuang buah yang tumbuh kurang baik. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik. Penyortiran yang dilakukan di greenhouse terbagi menjadi dua bagian, yaitu cabai paprika yang berkualitas rendah tetapi lebih menguntungkan untuk dipanen saat itu dan cabai paprika yang telah memasuki masa panen panen warna. Cabai paprika yang lebih baik dipanen pada saat itu meskipun berkualitas rendah, yaitu cabai paprika yang dianggap sudah tua namun berukuran kecil dan memiliki goresan, baik akibat trip maupun akibat kelebihan nutrisi dan biasanya masih berwarna hijau. Untuk mendapatkan cabai paprika hijau matang, panen biasanya dilakukan saat tanaman berumur tiga bulan, sedangkan untuk paprika warna, panen baru dapat dilakukan 100 hari setelah tanam atau lebih. Biasanya saat panen paprika hijau, buah disisakan 1 – 3 buah agar dapat menghasilkan panen cabai paprika warna, tergantung pada kondisi buah dan tanaman. Cabai paprika yang telah disortasi dan dipanen di lahan disimpan di dalam kantong plastik benih berukuran 18 kg disesuaikan dengan warnanya masing-masin. Lalu di sisi samping plastik akan ditandai dengan menuliskan nama asal greenhouse sebagai tanda atau input data untuk pencatatan sehingga masing-masing greenhouse telah memiliki nama untuk memudahkan pencatatan hasil produksi dari tiap greenhouse. Hasil panen diangkut ke gudang dengan mobil bak pick up. Penimbangan dan Pencatatan Awal Sesampainya cabai paprika di gudang, para pekerja langsung menimbang dan mencatatnya. Isi dari catatan tersebut antara lain asal greenhouse, 42 warna cabai paprika dan berat cabai paprika. Kegiatan pencatatan ini biasanya dilakukan oleh satu pekerja, namun apabila pekerja tersebut masih memiliki pekerjaan lain yang belum selesai, maka akan digantikan oleh pekerja lainnya. Jumlah dari pekerja di gudang sendiri berjumlah tujuh orang dan buku yang digunakan untuk pencatatan awal ini merupakan buku khusus yang disebut sebagai buku kantor harian. i. Sortasi, Grading dan Pengepakan Setelah proses pencatatan selesai, cabai paprika tersebut tidak mendapatkan pembersihan terlebih dahulu, namun langsung disortir oleh para pekerja sortir. Ketua kelompok tani berpikir bahwa pihaknya tidak memerlukan tahap pembersihan karena di PT. Alamanda Sejati Utama cabai paprika tersebut juga akan dibersihkan. Pekerja sortir ini sudah terspesialisasi berdasarkan warna cabai paprika, sehingga tidak akan terjadi percampuran pekerja pada saat penyortiran. Selain dibedakan berdasarkan warna cabai paprika, para pekerja juga dibedakan berdasarkan pasar tujuan dari penjualan cabai paprika. Tiga pekerja untuk cabai paprika hijau dan dua orang pekerja untuk cabai paprika warna selain hijau. Cabai paprika yang dijual oleh kelompok tani Dewa Family memiliki karakteristik yang berbeda antara pasar lokal dan pasar ekspor. Perbedaan karakteristik dipengaruhi oleh pasar yang dituju dan standar permintaan dari pihak pembeli. Cabai paprika untuk pasar lokal merupakan barang reject dari pasar ekspor. Berikut Tabel 8. menunjukkan perbedaan antara karakteristik cabai paprika ekspor dan cabai paprika lokal. 43 Tabel 5. Perbedaan Karakteristik Cabai Paprika Ekspor dan Lokal Karakteristik Paprika Pasar Ekspor Pasar Lokal Tangkai buah Lengkap tidak rusak Tidak adarusak Kulit buah Mulus Tidak mulus ada goresan hama trips, kelebihan nutrisi atau memar Bentuk buah Sempurna segiempat atau segitiga Tidak sempurna tanpa lekukan atau bulat tidak jelas Ukuran Sedang 300 gram Besar 300 gram Tingkat kematangan Matang sempurna masih muda tapi tekstur padat dan keras Kerdil atau belum matang Kandungan residu Minimal tidak berbahan aktif dophos dan prefenofos Maksimal Warna Merah, kuning dan hijau Merah, kuning dan hijau Pengemasan Keranjang kret berwarna hijau ukuran 70 x 50 x 30 cm dengan tumpukan cabai paprika maksimal lima tingkat, dilapisi dengan dua helai kertas koran Kantong plastik bening beriukuran 18 kg untuk semua tujuan pasarSemarang menggunakan plastik 3 kg Label Diberi tulisan mengenai warna cabai paprika, kualitas, nama pengirim Dewa Family dan berat kg Diberi tulisan nama pembeli, kualitas, warna dan berat cabai paprika j. Penimbangan, Pencatatan Akhir dan Pengukuran Pada saat penimbangan akhir ini para pekerja menyebutkan jumlah berat cabai paprika, warna, kualitas dan pasar tujuan kepada pekerja yang bertugas mencatat pada saat itu. Cabai paprika yang berlebih akan disimpan di gudang dengan menggunakan kantong plastik bening cabai paprika yang sudah disortir atau kardus paprika yang belum disortir. Sementara cabai paprika lain siap untuk diangkut ke mobil. Jadwal pengiriman paprika dalam seminggu yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Saat akan dilakukan pengiriman, tumpukkan kret diberi terpal dan diikatkan tali untuk mencegah cabai paprika terkontaminasi udara luar dan 44 lebih aman. Pengiriman biasanya dilakukan pada sore hari, namun untuk hari rabu pengiriman diusahakan agar dilakukan pada siang hari.

5.7. Pemasaran Cabai Paprika di Kelompok Tani Dewa Family