22 dengan beberapa cara, diantaranya : membuat atau memperbaiki sistem dan
prosedur, mengembangkan sumber daya manusia, dan memasang atau memperbaiki fasilitas fisik.
2. Mitigasi Strategi penanganan risiko yang dimaksudkan untuk memperkecil dampak
yang ditimbulkan dari risiko. Strategi mitigasi dilakukan untuk menangani risiko yang memiliki dampak yang sangat besar. Adapun beberapa cara yang termasuk
ke dalam strategi mitigasi adalah sebagai berikut : a Diversifikasi
Diversifikasi adalah cara menempatkan komoditi atau harta di beberapa tempat sehingga jika salah satu terkena musibah maka tidak akan menghabiskan
semua komoditi yang dimiliki. Diversifikasi merupakan salah satu cara pengalihan risiko yang paling efektif dalam mengurangi dampak risiko.
b Penggabungan Penggabungan merupakan salah satu cara penanganan risiko yang
dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan kegiatan penggabungan dengan pihak perusahaan lain. Contoh strategi ini adalah perusahaan yang melakukan
merger atau dengan melakukan akuisisi. c Pengalihan risiko
Pengalihan risiko transfer of risk merupakan cara penanganan risiko dengan mengalihkan dampak risiko ke pihak lain. Cara ini bertujuan untuk
mengurangi kerugian yang dihadapi oleh perusahaan. Cara ini dapat dilakukan melalui aruransi, leasing, autsourcing, dan hedging.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Kelompok Tani Dewa Family dalam menjalankan usaha budidaya cabai paprika menghadapi kendala yang dihadapi yaitu risiko produksi. Risiko produksi
tersebut bisa dilihat dari fluktuasinya produktivitas hasil panen cabai paprika. Penyebab dari terjadinya risiko produksi dalam budidaya cabai paprika
diantaranya serangan hama, penyakit, kondisi cuaca, iklim yang tidak menentu dan keterbatasan kemampuan tenaga kerja. Dampak dari risiko produksi yaitu
hasil produksi yang tidak sesuai dengan target, sehingga petani mengalami kerugian.
23 Dalam penelitian ini akan melakukan identifikasi sumber-sumber risiko
produksi yang dihadapi oleh Kelompok Tani Dewa Family. Setelah mengetahui sumber-sumber risiko produksi kemudian mengidentifikasi upaya penanganan
risiko produksi yang dilakukan oleh Kelompok Tani Dewa Family. Analisis ini dilakukan dengan analisis deskriptif dengan cara pengamatan langsung tempat
penelitian, pencatatan, wawancara dan pngeisian kuisioner dengan ketua kelompok tani. Kemudian melakukan analisis kemungkinan terjadinya risiko
probabilitas dan dampak risiko produksi cabai paprika yang diakibatkan oleh sumber risiko. Pengukuran kemungkinan terjadi risiko dengan menggunakan
analisis nilai standar Z-score, sedangkan untuk pengukuran dampak dengan menggunakan analisis Value at Risk VaR. Analisis dilakukan dengan
menggunakan data produksi cabai paprika 30 greenhouse pada satu siklus dan harga jual cabai paprika. Hasil dari analisis kemungkinan terjadinya risiko dan
dampak risiko produksi selanjutnya dipetakan ke dalam peta risiko yang akan menunjukkan letak dari setiap sumber risiko produksi. Setelah dilakukan peta
risiko maka ditemukan alternatif strategi penangan risiko produksi yang tepat untuk mengendalikan dari setiap sumber risiko produksi. Alur dari kerangka
pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.
24
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional.
Pemetaan risiko dari hasil perhitungan identifikasi probabilitas dan identifikasi dampak
Fluktuasi produksi pada Budidaya Cabai paprika di kelompok Tani Dewa Family Desa
Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat
Identifikasi sumber-sumber risiko produksi dengan menggunakan analisis
deskriptif pada aspek produksi
Identifikasi dampak dari sumber- sumber risiko produksi terhadap
produktivitasMetode Value at Risk
Identifikasi probabilitas dari sumber-sumber risiko produksi
terhadap produktivitas menggunakan metode nilai
standar
Strategi penanganan risiko produksi yang dapat dilakukan di Kelompok Tani Dewa Family di Desa
Pasirlangu, Kebupaten Bandung Barat
25
IV. METODE PENELITIAN
4.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dipilih secara sengaja purposive di kelompok tani Dewa Family dengan pertimbangan kelompok tani Dewa Family ini adalah salah
satu sentral produksi cabai paprika di Kabupaten Bandung Barat. Usaha ini bergerak dalam bidang budidaya cabai paprika dengan jumlah greenhouse 18.
Kelompok tani Dewa Family beralamat di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Hal lain yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi
adalah ketersediaan data dan kesedian pihak anggota kelompok tani Dewa Family. Waktu pra penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2012 yaitu terhitung sejak
pembuatan proposal penelitian. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan April hingga Desember 2012.
4.2. Jenis dan Sumber Data