Aspek Finansial Kelayakan Adopsi Prototipe Usaha Home Industry Pineapple Soft Candy (Kasus pada Calon Pelaksana Potensial di Jalancagak- Subang, Jawa Barat)

145 Responden lainnya yang memiliki potensi yang sangat baik dalam adopsi ini adalah Ibu Kartika dan Bapak Ade Fatas dengan skor 21 dan 22. Responden lainnya pun memiliki potensi yang baik dalam adopsi prototipe ini, namun perlu dilakukan penilaian dan perbaikan serta peningkatan kualitas maupun kuantitas dalam hal-hal yang dibutuhkan dalam adopsi prototipe ini. Rincian mengenai jumlah skor hasil penilaian responden dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Penilaian Kelayakan Adopsi Prototipe Usaha Home Industry Pineapple Soft Candy pada Responden Pelaku Usaha Dodol Nenas di Subang No Responden Total Skor 1 Nanat 14 2 Ate 13 3 Tatin S. 20 4 Yani 12 5 Kayah 9 6 Warsiti 11 7 Lilis 19 8 Sukarni 15 9 Winarti 13 10 Imas 13 11 Widyaningsih 13 12 Nani 15 13 Entin 9 14 Anih 13 15 Idar 14 16 Ade Fatas 22 17 Kartika 21 18 Cucu Erviani 23

6.6. Aspek Finansial

Analisis aspek finansial meliputi biaya dan manfaat produksi, laporan laba rugi, dan analisis kelayakan usaha. Analisis finansial adopsi usaha pineapple soft candy ini dibuat dalam tiga sekenario, yaitu sekenario I analisis produksi pineapple soft candy, Sekenario II analisis produksi dodol nenas dan Sekenario III adalah analisis produksi pineapple soft candy dan dodol nenas. 146 6.6.1. Sekenario I Produksi Pineapple Soft Candy 6.6.1.1. Biaya dan Manfaat Produski Biaya yang dikeluarkan dalam usaha home industry pineapple soft candy ini diantaranya yaitu biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari usaha ini adalah penjualan pineapple soft candy dalam satu tahun. 1 Biaya Investasi Biaya investasi produksi pineapple soft candy adalah biaya yang dikeluarkan pada awal proyek sebelum proyek tersebut dijalankan. Biaya tanah dan bangunan adalah biaya pembangunan yang dibayarkan pada awal periode. Dalam analisis keuangan ini diasumsikan umur usaha adalah 10 tahun. Peralatan memiliki nilai ekonomis 1 tahun, sehingga setiap tahunnya dilakukan reinvestasi. Perhitungan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Penyusutan adalah nilai harga beli dikurangi nilai sisa dibagi dengan umur ekonomis. Jumlah biaya investasi dari usaha ini adalah sebesar Rp 80.300.000 dan nilai sisanya adalah Rp 6.860.000 dengan jumlah biaya penyusutan per tahunnya adalah Rp 7.166.000. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 9. 147 Tabel 9. Biaya Investasi usaha pineapple soft candy No Keterangan Jumlah Satuan Harga Rp Total Rp Umur ekonomis Nilai sisa Peyusutan Rp 1 Tanah 24 M2 400.000 9.600.000 - - - 2 Bangunan 24 m 2 850.000 20.400.000 15 2.040.000 1.224.000 3 Mixing 1 Unit 18.400.000 9.200.000 15 920.000 552.000 4 Oven 1 Unit 20.000.000 20.000.000 15 2.000.000 1.200.000 5 Chopper 1 Unit 6.000.000 6.000.000 10 - 600.000 6 Freezer 1 Unit 3.000.000 3.000.000 10 - 300.000 7 Cooler 1 Unit 3.000.000 3.000.000 10 - 300.000 8 Peralatan 1 paket 3.000.000 3.000.000 1 - 3.000.000 9 Meja 2 Unit 2.000.000 4.000.000 10 - 400.000 10 Timbangan 2 Buah 500.000 1.000.000 10 - 100.000 11 Sealer 2 Buah 500.000 1.000.000 10 - 100.000 12 Izin produk 1 Kali 1.100.000 1.100.000 13 Pemasangan listrik 1 Kali 1.000.000 1.000.000 Jumlah 80.300.000 4.940.000 7.576.000 2 Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang satuannya dibayarkan setiap satu periode secara tetap. Daintaranya yaitu biaya utilitas seperti listrik, air, pajak bumi dan bangunan PBB, tenaga kerja, dan biaya perawatan peralatan, serta biaya penyusutan peralatan. Biaya tetap dikeluarkan dalam satu bulan dapat dilihat pada Tabel 10. 148 Tabel 10. Biaya Tetap usaha pineapple soft candy No Keterangan Jumlah Satuan Harga Rp Total Rp 1 Listrik 1 Bulan 300.000 300.000 2 Air 1 Bulan 100.000 100.000 3 PBB 1 Tahun 200.000 16.667 4 Tenaga Kerja 3 Orang 500.000 1.500.000 6 Izin POM 1 per tahun 300.000 50.000 7 Penyusutan 631.333 631.333 8 Pemeliharaan peralatan 500.000 500.000 9 Biaya pemasaran 300.000 300.000 Jumlah 4.048.000 3 Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses produksi. Biaya yang dikeluarkan diantaranya yaitu bahan baku utama buah nenas, gula pasir, pengental karagenan, gula halus, kemasan, dan bahan bakar gas elpiji. Dalam satu hari memproduksi 15 kg pineapple soft candy dari jumlah bahan baku utama 110 kg nenas. Satu bulan memproduksi sebanyak 26 kali dengan jumlah produksi yang stabil. Produksi soft candy akan dikemas dalam kemasan alumunium foil dengan netto 50 gramkemasan. Perhitungan biaya variabel untuk satu bulan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Biaya Variabel Pineapple Soft Candy dalam Satu Bulan No Keterangan Jumlah Satuan Harga Total 1 Nenas 2860 Kg 1.000 2.860.000 2 Gula 260 Kg 11.000 2.860.000 3 Karagenan 31,2 Kg 125.000 3.900.000 4 Gula Halus 0,13 Kg 14.000 1.820 5 Kemasan 7.800 Buah 1.700 13.260.000 7 Elpiji 2 Buah 80.000 160.000 Jumlah 23.041.820 149 4 Perhitungan Harga Pokok Produksi HPP Perhitungan HPP menggunakan metode full costing, yaitu membebankan harga pokok produk dengan menjumlahkan biaya produksi dan biaya non produksi. Penetapan harga pokok produksi pineapple soft candy yaitu dengan menjumlahkan biaya bahan baku, baiya bahan penolong, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Sedangkan penetapan harga pokok produksi per unit diperoleh dengan cara membagi baiya produksi dengan jumlah produksi. Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam Tabel 12. Tabel 12. Perhitungan harga Pokok Produksi pineapple soft candy Item Satuan Harga Rp Jumlah Total Rp Bahan Baku : Buah Nenas Kg 1.000 2.860 2.860.000 Karagenan Kg 125.000 31,2 3.900.000 Gula Putih Kg 11.000 260 2.860.000 Gula Halus Kg 14.000 0,13 1.820 Sub Total 9.621.820 Biaya Overhead Listrik Kwh 400.000 Air 100.000 PBB Tahun 200.000 1 bulan 16.667 Tenaga Kerja Orang 500.000 3 1.500.000 Izin POM Bulan 300.000 2 kali 600.000 Penyusutan 631.633 Pemeliharaan peralatan 500.000 Biaya Pemasaran 300.000 Kemasan Buah 1.700 7.800 13.260.000 Elpiji Tabung 80.000 2 160.000 Sub total 17.468.300 Total Biaya A+B 27.090.120 Total produksi Kg 390 HPP kg 69.462 HPP50 gram Kemas 7.800 3.473 HPP + Laba 30 4.168 150 Dari hasil perhitungan tersebut dapat ditentukan bahwa harga jual soft candy dengan mark-up sebesar 30 adalah Rp 4.168,00kemasan 50 gram, dibulatkan menjadi Rp 4.000,0050 gram. Dimana selain itu, dapat diketahui pula bahwa persentase biaya terbesar adalah pada kemasan, yiatu mencapai Rp 13.260.000 atau 57,27 persen dari total biaya yang dikeluarkan per bulan. 5 Perhitungan Penerimaan Penjualan per Bulan Dari hasil perhitungan HPP ditambah dengan mark up sebesar 30 persen, maka ditetapkan harga jual pineapple soft candy kemasan 50 gram adalah Rp 4.000,00. Sehingga dapat dihitung penerimaan penjualan per bulan dari usaha ini dapat dilihat pada Tabel 13.: Tabel 13. Penerimaan penjualan pineapple soft candy dalam satu bulan Jumlah produksi per hari Produksi satu bulan Total Produksi Harga Jual Rp Penerimaan Per bulan Rp 15 Kg 26 hari 390 kg = 7.800 kemasan 4.000 31.200.000 Dalam satu bulan jumlah soft candy yang dihasilkan adalah 390 kg yang dikemas dalam kemasan 50 gram, sehingga menghasilkan 7.800 kemasan, penerimaan penjualan sebesar Rp 31.200.000 dari hasil produksi sebanyak 7.800 kemasan soft candy . 6 Perhitungan cicilan kredit Modal berasal dari pinjaman kredit ke Bank BRI dengan tingkat suku bunga yang berlaku pada bulan Juni 2011 yaitu 1,6 persen per bulan untuk jangka waktu pinjaman 24 bulan. Jumlah pinjaman yang digunakan yaitu sebesar jumlah investasi pada tahun pertama, yaitu Rp 80.300.000,00. Perhitungan cicilan kredit akan disajikan pada Tabel 14. 151 Tabel 14. Cicilan Kredit per bulan Jumlah Pinjaman Rp Cicilan Pokok per bulan 24 bulan Bunga per bulan 1,6 Total cicilan per bulan 80.300.000 3.345.833 1.284.800 4.630.633 6.6.1.2.Perhitungan laba rugi Perhitungan laba rugi per bulan digunakan untuk melihat pendapatan bersih setelah dikurangi nilai bunga dan pajak. Bunga didasarkan pada pinjaman kredit bank sebesar 1,6 persen per bulan dari jumlah pinjaman Rp 80.300.000,00 sedangkan hitungan pajak berdasarkan ketentuan undang-undang perpajakan yang mengenakan pajak sebesar 25 persen per tahun. Dalam satu tahun, usaha produksi pineapple soft candy ini dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2.766.527. Perhitungan laba rugi dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Perhitungan laba Rugi usaha pineapple soft candy untuk periode satu bulan Keterangan Total Rp Penerimaan penjualan 31.200.000 Biaya Tetap 4.048.000 Biaya variable 23.041.820 Laba sebelum bunga dan pajak 4.110.180 Bunga 1,6 1.284.800 Laba sebelum pajak 2.825.380 Pajak 2,083 58.853 Laba setelah pajak 2.766.527

6.6.1.3. Analisis Kelayakan Proyek

Usaha pineapple soft candy ini mendapatkan nilai keuntungan bersih sekarang sebesar Rp 89.944.144,70 dengan umur proyek 10 tahun yang menggunakan discount rate 20 persen berdasarkan nilai suku bunga kredit bank BRI yang berlaku bulan juni 2011. Nilai net BC dari usaha ini adalah 2,64 yang artinya setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan manfaat 152 bersih sebesar Rp 2,64. Nilai payback period adalah 0,92 tahun artinya tingkat pengembalian usaha ini adalah selama 11 Bulan 1 hari. Dan nilai IRR 27 persen, artinya, tingkat suku bunga maksimal yang dapat menyebabkan usaha ini tidak layak adalah 27 persen. Kriteria kelayakan usaha pineapple soft candy dapat dilihat pada tabel 16. Tabel 16. Kriteria Kelayakan Proyek Usaha Pineapple Soft Candy Kriteria Investasi Jumlah Keterangan NPV Rp 86.944.144,70 Layak Net BC 2,64 Layak Payback Period 0,92 Tahun Layak IRR 27 Layak Dari hasil analisis kelayakan investasi, maka dapat dikatakan bahwa usaha pineapple soft candy ini layak untuk dilakukan.

6.6.2 Sekenario II Analisis Kelayakan Usaha Dodol Nenas

Produksi dodol nenas yang dilakukan oleh calon pelaksana potensial di Jalancagak Subang memiliki kapasitas produksi yang berbeda-beda. Untuk dapat melihat peningkatan manfaat tambahan dari adopsi usaha produksi pineapple soft candy, penilaian usaha dodol nenas diasumsikan pada kapasitas produksi rata-rata yaitu 50 kg dodol nenas per hari.

6.6.2.1 Biaya dan Manfaat Produksi 1 Biaya Investasi

Biaya investasi produksi dodol nenas adalah biaya yang dikeluarkan pada awal proyek sebelum proyek tersebut dijalankan. Biaya tanah dan bangunan adalah biaya pembangunan yang dibayarkan pada awal periode. Dalam analisis keuangan ini diasumsikan umur usaha adalah 10 tahun. Peralatan memiliki nilai ekonomis 1 tahun, sehingga setiap tahunnya dilakukan reinvestasi. Perhitungan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Penyusutan adalah nilai harga beli dikurangi nilai sisa dibagi dengan umur ekonomis. Jumlah biaya investasi dari usaha dodol nenas adalah sebesar Rp 50.100.000 dan nilai sisanya adalah Rp 2.040.000 dengan jumlah biaya 153 penyusutan per tahunnya adalah Rp 4.544.000. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Lampiran 1. 2 Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang satuannya dibayarkan setiap satu periode secara tetap. Daintaranya yaitu biaya utilitas seperti listrik, air, pajak bumi dan bangunan PBB, dan biaya perawatan peralatan, biaya perizinan, serta biaya penyusutan peralatan. Biaya tetap dikeluarkan untuk produksi dodol nenas dalam satu bulan adalah Rp 1.677.000 dapat dilihat pada lampiran 2. 3 Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses produksi. Biaya yang dikeluarkan diantaranya yaitu bahan baku utama buah nenas, gula pasir, beras ketan, kelapa, kemasan dan tenaga kerja. Dalam satu hari memproduksi 50 kg dodol nenas dari jumlah bahan baku utama 100 kg nenas. Satu bulan memproduksi sebanyak 26 kali dengan jumlah produksi yang stabil. Produksi dodol nenas akan dikemas dalam kemasan kardus dengan netto 1 kgkemasan. Dalam satu bulan biaya variabel yang dikeluarkan untuk usaha dodol nenas adalah Rp 20.410.000,00 Perhitungan biaya variabel produksi dodol nenas untuk satu bulan dapat dilihat pada Lampiran 3. 4 Penerimaan Penjualan Hasil penerimaan penjualan dari dodol nenas dalam satu bulan adalah Rp 28.600.000,00. Dimana dalam satu harinya menghasilkan 50 kg dodol nenas dikalikan 26 hari kerja. Harga jual dodol nenas adalah Rp 22.000,00kemasan. Perhitungan penerimaan penjualan dodol nenas dalam satu bulan dapat dilihat pada Lampiran 4. 6 Cicilan Pinjaman Modal awal investasi usaha dodol nenas ini diasumsikan merupakan modal pinjaman dari bank BRI dengan suku bungan 1,6 persen per bulan dalam jangka waktu 24 bulan. Total investasi dari usaha ini adalah Rp 50.100.000,00 sehingga diperoleh total cicilan per bulannya adalah Rp 2.889.100,00 dengan bunga Rp 801.600,00. Rincian perhitungan pinjaman kredit dapat dilihat pada Lampiran 6. 154 6.6.2.2.Perhitungan Laba Rugi Perhitungan laba dari usaha dodol nenas yaitu dimulai dengan penerimaan penjualan sebesar Rp 28.600.000,00 dikurangi biaya tetap dan biaya variabel menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak Rp 6.513.000,00. Kemudian dikurangi bunga sebesar Rp 801.600 dan dikurangi pajak sebesar Rp 118.968 sehingga menghasilkan laba bersih setelah dikurangi pajak dan bunga adalah Rp 5.593.432,00. Perhitungan laba rugi dapat dilihat pada Lampiran 5.

6.6.2.3 Analisis Kelayakan Proyek Dodol Nenas

Usaha dodol nenas ini mendapatkan nilai keuntungan bersih sekarang sebesar Rp 70.168.852 dengan umur proyek 10 tahun yang menggunakan discount rate 20 persen berdasarkan nilai suku bunga kredit bank BRI yang berlaku bulan juni 2011. Nilai net BC dari usaha ini adalah 1,81 yang artinya setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan manfaat bersih sebesar Rp 1,81. Nilai payback period adalah 0,71 tahun artinya tingkat pengembalian usaha ini adalah selama 8 Bulan 15 hari. Dan nilai IRR 39 persen, artinya, tingkat suku bunga maksimal yang dapat menyebabkan usaha ini tidak layak adalah 39 persen. Kriteria kelayakan usaha pineapple soft candy dapat dilihat pada tabel 17. Dari hasil analisis kelayakan investasi, maka dapat dikatakan bahwa usaha dodol nenas ini layak untuk dilakukan. Tabel 17. Kriteria Kelayakan Proyek Usaha Dodol Nenas Kriteria Investasi Jumlah Keterangan NPV Rp 70.168.852 Layak Net BC 1,81 Layak Payback Period 0,71 Tahun Layak IRR 39 Layak 155

6.6.3 Sekenario III Analisis Kelayakan Usaha Dodol Nenas dan Pineapple Soft Candy

Untuk mengetahui tambahan manfaat bersih yang dapat dihasilkan dari adopsi prototipe usaha pineapple soft candy yang dilakukan oleh para adopter para pengusaha dodol nenas, maka perlu dilakukan analisis finansial bagi kedua produksi tersebut. Dalam sekenario ini, diasumsikan adopter melakukan investasi dalam menerima teknologi produksi pineapple soft candy dengan kapasitas produksinya berubah menjadi 50 persen dodol nenas dan 50 persen pineapple soft candy.

6.6.3.1 Biaya dan Manfaat Produksi 1 Biaya Investasi

Biaya investasi dari adopsi usaha ini adalah biaya yang dikeluarkan adopter dari penambahan biaya-biaya untuk dapat memproduksi pineapple soft candy. Diantaranya yaitu biaya tanah dan bangunan adalah biaya pembangunan yang dibayarkan pada awal periode. Dalam analisis keuangan ini diasumsikan umur usaha adalah 10 tahun. Peralatan memiliki nilai ekonomis 1 tahun, sehingga setiap tahunnya dilakukan reinvestasi. Perhitungan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Penyusutan adalah nilai harga beli dikurangi nilai sisa dibagi dengan umur ekonomis. Jumlah biaya investasi dari usaha ini adalah sebesar Rp 80.300.000 dan nilai sisanya adalah Rp 6.860.000 dengan jumlah biaya penyusutan per tahunnya adalah Rp 7.166.000. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 9. 2 Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang satuannya dibayarkan setiap satu periode secara tetap. Biaya tetap dari adopsi usaha ini adalah penjumlahan dari biaya tetap produksi dodol nenas dan biaya tetap produksi pineapple soft candy. Jumlah biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh adopter setiap bulannya adalah Rp 5.725.000 rincian biaya tetap adospi ini dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Biaya Tetap Produksi Dodol Nenas dan Pineapple Soft Candy 156 Keterangan Jumlah Biaya tetap dodol nenas Rp 1.677.000 Biaya tetap pineapple soft candy Rp 4.048.000 Total Rp 5.725.000 3 Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses produksi. Biaya variabel dari adopsi usaha ini adalah penjumlahan dari biaya variabel produksi dodol nenas dan biaya variabel produksi pineapple soft candy. Jumlah biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh adopter setiap bulannya adalah Rp 21.725.910,00 rincian biaya variabel adospi ini dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Biaya Variabel Produksi Dodol Nenas dan Pineapple Soft Candy Keterangan Jumlah Biaya variabel dodol nenas Rp 10.205.000 Biaya variabel pineapple soft candy Rp 11.520.910 Total biaya variabel Rp 21.725.910 4 Penerimaan Penjualan Hasil penerimaan penjualan dari dodol nenas dan pineapple soft candy dalam satu bulan adalah Rp 28.600.000,00. Dimana dalam satu harinya menghasilkan 25 kg dodol nenas dan 7,5 kg pineapple soft candy dikalikan 26 hari kerja. Harga jual dodol nenas adalah Rp 22.000,00kemasan dan harga jual pineapple soft candy adalah Rp 4.000,00kemasan. Perhitungan penerimaan penjualan dodol nenas dan pineapple soft candy dalam satu bulan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Penerimaan Penjualan Produksi Dodol Nenas dan Pineapple Soft Candy Keterangan Jumlah Penerimaan penjualan dodol nenas Rp 14.300.000 Penerimaan penjualan pineapple soft Rp 15.600.000 157 candy Total penerimaan penjualan Rp 29.900.000 5 Cicilan Pinjaman Modal awal investasi adopsi produksi pineapple soft candy ini diasumsikan merupakan modal pinjaman dari bank BRI dengan suku bungan 1,6 persen per bulan dalam jangka waktu 24 bulan. Total investasi dari adopsi usaha ini adalah Rp 80.300.000,00. Perhitungan cicilan kredit akan disajikan pada Tabel 14. 6.6.3.2.Perhitungan Laba Rugi Perhitungan laba dari adopsi produksi pineapple soft candy yaitu dimulai dengan penerimaan penjualan dari dodol nenas dan pineapple soft candy sebesar Rp 29.900.000,00 dikurangi biaya tetap dan biaya variabel menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak Rp 5.346.173,00. Kemudian dikurangi bunga sebesar Rp 1.284.800 dan dikurangi pajak sebesar Rp 84.598 sehingga menghasilkan laba bersih setelah dikurangi pajak dan bunga adalah Rp 3.976.775,00. Perhitungan laba rugi dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Perhitungan Laba Rugi Produksi Dodol Nenas dan Pineapple Soft Candy Keterangan Total Rp Penerimaan Penjualan 29.900.000 Biaya Tetap 2.827.917 Biaya variable 21.725.910 Laba sebelum bunga dan pajak EBIT 5.346.173 Bunga 1,6 1.284.800 Laba sebelum pajak EBT 4.061.373 Pajak 2,083 84.598 Laba setelah bunga dan pajak EAT 3.976.775 158

6.6.3.3 Analisis Kelayakan Proyek Dodol Nenas dan Pineapple Soft Candy

Adopsi usaha produksi pineapple soft candy ini mendapatkan nilai manfaat bersih sekarang sebesar Rp 75.556.627,36 dengan umur proyek 10 tahun yang menggunakan discount rate 20 persen berdasarkan nilai suku bunga kredit bank BRI yang berlaku bulan juni 2011. Nilai net BC dari usaha ini adalah 2,39 yang artinya setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan manfaat bersih sebesar Rp 2,39. Nilai payback period adalah 1,06 tahun artinya tingkat pengembalian usaha ini adalah selama 1 tahun 1 hari. Dan nilai IRR 24 persen, artinya, tingkat suku bunga maksimal yang dapat menyebabkan usaha ini tidak layak adalah 24 persen. Kriteria kelayakan adopsi usaha pineapple soft candy dapat dilihat pada tabel 22. Dari hasil analisis kelayakan investasi, maka dapat dikatakan bahwa adopsi usaha pineapple soft candy ini layak untuk dilakukan. Tabel 22. Kriteria Kelayakan Proyek Usaha Dodol Nenas dan Pineapple Soft Candy Kriteria Investasi Jumlah Keterangan NPV Rp 75.556.627,36 Layak Net BC 2,39 Layak Payback Period 1,06 Tahun Layak IRR 24 Layak Dari hasil analisis tersebut, maka dapat diketahui bahwa adopsi prototipe yang dilakukan oleh adopter pengusaha dodol nenas di Jalancagak Subang dapat meningkatkan manfaat bersih saat ini sebesar Rp 5.387.775,36 lebih besar jika mereka hanya memproduksi dodol nenas saja. Selain itu, perbandingan manfaat bersih tambahan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan pun meningkat dari 1,81 menjadi 2,39 atau meningkat sebesar 0,58 artinya setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan dapat meningkatkan manfaat bersih sebesar Rp 0,58.

6.6.4. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana persentasi kenaikan ataupun penurunan dari variabel biaya atau harga jual yang dapat 159 mempengaruhi kelayakan usaha dengan mempertimbangkan variabel lainnya tetap dan tidak berubah cateris paribus.

6.6.4.1 Penurunan Harga Jual

Usaha ini merupakan usaha yang baru dijalankan dan belum memiliki riwayat dalam perubahan jumlah biaya maupun harga dalam usahanya, maka analisis sensitivitas dilakukan berdasarkan pencarian perubahan-perubahan nilai yang memugkinkan terjadi. Namun sebagai bahan pertimbangan, dilakukan penyesuaian dengan merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Monang 2010 yang menganalisis mengenai zona fleksibilitas harga pada pineapple soft candy. Diperoleh rentang nilai harga jual untuk pineapple soft candy adalah 8.300 sampai 11.000 per kemasan atau rentang perubahan yang diizinkan yaitu 23 persen. Pada analisis sensitivitas dilakukan uji penurunan harga jual untuk melihat tingkat perubahan harga yang masih dapat ditoleransi dalam usaha produksi pineapple soft candy ini. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh penurunan harga yang diijinkan sehingga menghasilkan nilai net BC sama dengan satu yaitu sebesar 6,32477 persen. Jika harga jual turun sebesar 6,32477 persen atau menjadi Rp 3.787 maka usaha ini masih dapat dijalankan, karena nilai net BC sama dengan satu yakni biaya yang dikeluarkan sama dengan nilai manfaat bersih tambahan yang diperoleh. Cashflow analisis sensitivitas penurunan harga jual dapat dilihat pada Lampiran 11.

6.6.4.2. Kenaikan Harga Bahan Baku

Pada analisis sensitivitas dilakukan uji kenaikan harga bahan baku utama yaitu gula pasir dan buah nenas, tingkat kenaikan yang diijinkan untuk gula pasir yaitu sebesar 68,997 persen. Artinya jika harga bahan baku nenas dan gula naik hingga 68,997 persen maka usaha ini masih dapat dijalankan, karena nilai net BC sama dengan satu yakni biaya yang dikeluarkan sama dengan nilai manfaat bersih tambahan yang diperoleh. Jika harga bahan baku gula dan nenas naik melebihi 68,997 persen, maka usaha ini menjadi tidak layak untuk dilakukan. Cashflow analisis sensitivitas kenaikan harga bahan baku gula pasir dan nenas dapat dilihat pada Lampiran 12 dan Lampiran 13. 160

6.6.4.3 Penurunan Jumlah Penjualan

Pada analisis sensitivitas dilakukan uji penurunan jumlah penjualan, tingkat penurunan yang diijinkan yaitu sebesar 5,4305 persen. Artinya jika jumlah penjualan turun hingga 5,4305 persen maka usaha ini masih dapat dijalankan, karena nilai net BC sama dengan satu yakni biaya yang dikeluarkan sama dengan nilai manfaat bersih tambahan yang diperoleh. Jika jumlah penjualan turun melebihi 5,4305 persen, maka usaha ini menjadi tidak layak untuk dilakukan. Cashflow analisis sensitivitas penurunan jumlah penjualan dapat dilihat pada Lampiran 14. Dari keempat variabel yang telah diuji, ternyata variabel yang paling sensitif pada usaha pineapple soft candy ini adalah variabel jumlah penjualan Q yaitu sebesar 5,4305 persen. Dimana dalam tingkat tersebut, usaha dalam keadaan break even point BEP. Nilai manfaat bersih saat ini sama dengan nol, nilai net BC sama dengan satu dan nilai IRR sama dengan tingkat discount rate.

6.7 Implikasi Hasil Analisis Kelayakan