Perencanaan : usahanya akan berskala berapa, apa yang disahakannya Pengorganisasian : Menyusun rencana secara mendetail sehingga dapat Pelaksanaan : Menginterpretasikan seluruh rencana dengan baik dan Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingku

136 6.3.3. Deskripsi jabatan 1. Pemilik yang merangkap sebagai manajer utama bertugas sebagai pokok dari seluruh kegiatan produksi, yaitu :

a. Perencanaan : usahanya akan berskala berapa, apa yang disahakannya

dan apakah memiliki prospek yang baik, dimana bisnis pengolahan buah nenas akan dijalankan, siapa saja yang akan ikut dalam proses produksi, pasar mana yang akan dituju, perencanaan sumber modal dan besarnya, merencanakan kegiatan operasional dari proses pemasaran, dan merencanakan teknologi apa yang akan dipilih.

b. Pengorganisasian : Menyusun rencana secara mendetail sehingga dapat

dijalankan dengan mudah, terstruktur, dan menghasilkan keuntungan yang optimal.

c. Pelaksanaan : Menginterpretasikan seluruh rencana dengan baik dan

sesuai dengan prosedur.

d. Pengontrolan : Melakukan evaluasi dari hasil kerja selama satu periode.

Dilakukan di pertengahan atau di akhir periode. Menilai apakah sudah sesuai dengan harapan dan tujuan atau tidak. Jika terjadi penyimpangan, maka dilakukan perbaikan dengan tepat dan segera.

2. Bagian Keuangan Fungsi : Kepala Bagian Keuangan memegang peranan yang penting dalam

pengeluaran dan penerimaan yang diperoleh perusahaan. Tugas-tugas : kepala bagian keuangan bertugas mengatur keuangan dalam perusahaan baik pengeluaran maupun penerimaan yang diperoleh oleh perusahaan. Tanggung jawab : Kepala Bagian keuangan bertanggungjawab dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Kondisi Kerja : Kepala bagian keuangan berusaha menciptakan suasana yang kondusif, nyaman, menyenangkan antar pekerja, kepala bagian keuangan dengan pemilik sehingga pelayanan kepada pelanggan tetap optimal. 137

3. Bagian Produksi

Fungsi: kepala bagian produksi ini memegang peranan yang penting karena membantu pemilik usaha dalam mengawasi jalannya kegiatan operasional produksi pineapple soft candy. Tugas-tugas: Kepala bagian produksi memiliki tugas menentukan penggunaan sarana produksi input yang optimum seperti jumlah bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan dalam berbagai kondisi usaha pengolahan buah nenas. Dan juga Kepala bagian produksi juga bertugas untuk menanggulangi limbah yang dihasilkan oleh pengolahan nenas agar tidak merugikan berbagai pihak khususnys lingkungan masyarkat sekitar. Bagian produksi akan membawahi karyawan-karyawan yang bertugas langsung dalam proses produksi. Wewenang: Kepala bagian produksi memiliki wewenang seperti : menentukan jumlah penggunaan bahan baku, proses produksi mulai dari penanganan bahan baku utama yaitu buah nenas, gula, dan karagenan,proses pengolahan hingga menjadi pineapple soft candy yang siap dipasarkan baik dalam bentuk curah maupun dalam kemasan, mencari alternatif seandainya terjadi penurunan produksi, mengolah limbah yang dihasilkan dari pengolahan pineapple soft candy tersebut dan lainnya yang berhubungan dengan hal produksi. Tanggung Jawab: Kepala Bagian ini memiliki tanggung jawab pada biaya- biaya yang telah dikeluarkan oleh bagian produksi. Kondisi Kerja: Kepala bagian produksi berusaha menciptakan suasana yang kondusif, nyaman, menyenangkan antar pekerja, kepala bagian dengan direktur sehingga pelayanan kepada pelanggan tetap optimal.

4. Kepala Bagian Pemasaran

Fungsi: kepala bagian pemasaran ini memegang peranan yang penting karena membantu pemilik usaha dalam mengawasi jalannya kegiatan operasional dari pemasaran pineapple soft candy. Seperti memasarkan produknya ke konsumen lokal ataupun luar daerah melalui toko pemilik maupun distributor yang telah menjadi mitra kerja. 138 Tugas-tugas: Kepala bagian pemasaran memiliki tugas seperti menentukan siapa saja yang akan membeli produk pineapple soft candy, jalur pemasaran dan distribusi menentukan harga yang pas untuk produk dari perusahaan, menentukan siapa saja yang akan menjadi pelanggan tetap dari pineapple soft candy yang diproduksi oleh perusahaan. Wewenang: Kepala bagian pemasaran memiliki wewenang seperti : memutuskan hubungan kerja dengan konsumennya jika tidak sesuai dengan keinginan perusahaan. Tanggung Jawab: Kepala Bagian ini memiliki tanggung jawab ketika pelanggan atau konsumennya tidak membayar tetap waktu dan tidak merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh bagian pemasaran ini dan bertanggung jawab terhadap uang yang telah di terima dari konsumen. Kondisi Kerja: Kepala bagian pemasaran berusaha menciptakan suasana yang kondusif, nyaman, menyenangkan antar pekerja, kepala bagian dengan direktur sehingga pelayanan kepada pelanggan tetap optimal.

5. Tenaga kerja pekerja

Fungsi: tenaga kerja juga memegang peranan yang penting karena membantu pemilik usaha dan kepala bagian dalam menjalannya semua kegiatan operasional produksi pineapple soft candy. Tugas-tugas: tenaga kerja bertugas membantu setiap kegiatan operasional setiap kepala bagian terutama dalam hal penanganan lebih lanjut dari pineapple soft candy yang diproduksi. Tanggung Jawab: Tenaga kerja bertanggung jawab pada setiap kegiatan operasional dari produksi pineapple soft candy. Kondisi Kerja: Tenaga Kerja berusaha menciptakan suasana yang kondusif, nyaman, menyenangkan antar karyawan, karyawan dengan kepala bagian, dan karyawan dengan pemilik sehingga pelayanan kepada pelanggan tetap optimal.

6.4. Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan

Analisis sosial-ekonomi memiliki cakupan yang luas, yaitu kesejahteraan masyarakat keseluruhan sebagai satu kesatuan. Analisis sosial-ekonomi usaha 139 pengolahan buah nenas menjadi pineapple soft candy pada hakekatnya merupakan analisis yang ingin melihat bagaimana pengaruh usaha tersebut terhadap masyarakat keseluruhan, yaitu: rumah tangga, swasta perusahaan, pemerintah dan aktivitas luar negeri ekspor-impor. Usaha yang telah dijalankan oleh para kelompok usaha pengolahan buah nenas yang ada di Jalancagak Subang telah memberikan kontribusi yang cukup baik bagi ekonomi lingkungan sekitarnya. Diantranya yaitu sebagai penyerapan tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat di lingkungan sekitar pabrik. Usaha produksi pineapple soft candy diharapkan dapat menambah penyerapan tenaga kerja di sekitar lingkungan pabrik. Dengan adanya penambahan penyerapan tenaga kerja diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangganya. Selain itu, dengan adanya adposi prototipe produksi pineapple soft candy sebagai bentuk tambahan pengetahuan bagi para pelaku usaha yang saat ini baru memproduksi olahan buah nenas dalam bentuk dodol, kerupuk, wajit dan keripik. Adanya produksi pineapple soft candy ini dapat menjadikan daerah Jalancagak Subang sebagai pusat pengolahan buah nenas di Jawa Barat sehingga dapat meningkatkan daya jual dari daerahnya. Subang sebagai daerah sentra produksi olahan buah nenas, dengan adanya penambahan produksi jenis olahan baru yaitu pineapple soft candy dapat dijadikan sebagai suatu produk baru yang dapat meningkatkan daya tarik produk olahan buah nenas sebagai makanan khas buah tangan dari daerah Subang sehingga dapat meningkatkan kualitas agrowisata daerah Subang. Sebagai usaha yang memiliki prospek yang sangat baik, diharapkan produksi pineapple soft candy tidak hanya memasuki pasar lokal, namun dapat memasuki pasar nasional atau bahkan menjadi salah satu produk ekspor untuk memenuhi kebutuhan buah olahan dunia, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan devisa bagi negara. Limbah buah nenas dari produksi pineapple soft candy yang cukup banyak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos yang digunakan untuk pemupukan lahan kebun milik masyarakat. Adapun saat ini, penangan limbah dari buah nenas digunakan juga untuk pengolahan bahan pakan ternak yang dijual ke para peternak di daerah Subang maupun luar daerah Subang seperti Bogor. Daun nenas 140 juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pengolahan serat kain yang diekspor ke Jepang dan Malaysia. Jadi, dari adanya usaha produksi pengolahan buah nenas menjadi pineapple soft candy ini tidak merusak dan mencemari lingkungan, justru dapat dimanfaatkan untuk dapat diolah lebih lanjut dan menambah pendapatan bagi pelaku usaha.

6.5. Kelayakan Adopsi Prototipe Responden