35
4.4 Metode Penentuan Sampel
Metode  pengambilan  sampel  yang  akan  dilakukan  adalah  metode  non- probability  sampling
.  Metode  ini  dipilih  karena  tidak  semua  anggota  populasi memiliki kesempatan yang sama menjadi responden Simamora, 2004. Selain itu
juga  teknik  ini  dipilih  karena  tidak  tersedia  sampling  frame.  Teknik  non- probability  sampling
adalah  convenience  sampling  yaitu  pengambilan  sampel dipilih  berdasarkan  kebersediaan  calon  responden  dan  kemudahan  untuk
mendapatkannya.  Informasi  akan  diperoleh  dari  responden  melalui  pengisian kuesioner.  Jumlah  responden  yang  diambil  adalah  40  orang  responden  didapat
berdasarkan jumlah minimal sampel yang diambil untuk penelitian deskriptif agar mendekati  kurva  distribusi  normal  adalah  sebanyak  30  sampel  Umar  2005.
Sedangkan untuk pengujian validitas dan realibilitas di ambil 10 responden.
4.5 Identifikasi Atribut
Atribut  produk  adalah  unsur  produk  yang  dianggap  penting  oleh pengunjung  dan  dijadikan  dasar  dalam  pengambilan  keputusan.  Suatu  produk
pada  dasarnya  adalah  kumpulan-kumpulan  atribut  dan  setiap  produk  atau  jasa dapat  dideskripsikan  dengan  menyebutkan  atributnya.  Penentuan  atribut  dalam
penelitian  ini  menggunan  metode  judgement  yaitu  peneliti  menentukan  atribut produk  berdasarkan  penelusuran  literatur,  review  penelitian  terdahulu  tentang
kepuasa wisata agro, pengamatan dan wawancara dengan pihak pengelola Agrifun dan  variabel  penelitian  didasarkan  pada  acuan  dimensi  kualitas  pelayanan
Zeithamal 1990. Variabel dan atribut yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.
36
Tabel 5.
Daftar Variabel dan Atribut yang Digunakan
Variabel Atribut yang  Dianalisis
Berwujud Tangible ▪ Harga tiket
▪  Paket  wisata  yang  ditawarkan  Wahana  klinik  hewan, Wahana  fun  farming,  Wahana  mini  lab,  Wahana  istana
kambing  dan  sapi,  Wahana  rumah  yoghurt,  Wahana outbound area
▪ Penataan wahana ▪ Kebersihan lokasi
▪ Kenyamanan lokasi ▪ Kerapian pemandu
▪ Fasilitas toilet ▪ Fasiltas areal parkir
Keandalan Reliability ▪ Promosi yang dilakukan internet, brosur dan leaflet
Daya Tanggap Responsiveness ▪ Kecepatan pemandu melayani penungjung
Jaminan Assurance ▪ Keamanan lokasi
▪ Sikap Pemandu ramah dan sopan Kepedulian Emphaty
▪ Respon terhadap keluhan pengunjung ▪ Kemudahan akses menuju lokasi
▪ Kemudahan menghubungi  Agrifun
4.6 Metode Pengolahan Data
Data  yang  telah  dikumpulkan  selanjutnya  diolah  lebih  lanjut  untuk memperoleh  hasil  yang  dijadikan  jawaban  dari  permasalahan  penelitian.    Data
diolah  secara  kualitatif  maupun  kuantitatif.    Data  secara  kualitatif  diolah  dengan menggunakan  analisis  deskriptif,  sedangkan  secara  kuantitatif  diolah  dengan
menggunakan  analisis  Importance  Performance  Analysis,  Customer  Satisfication Index
, dan analisis kesenjangan Gap. 4.6.1
Analisis Deskriftif
Menurut  Nazir  2003  metode  deskriptif  adalah  suatu  metode  dalam meneliti  status sekelompok  manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Informasi mengenai proses  pengambilan  keputusan  pengunjung  Agrifun  dapat  diperoleh  dari  hasil
analisis  deskriptif,  yang  meliputi  pengenalan  kebutuhan,  pencarian  informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan hasil.
37
4.6.2 Uji Validitas dan Realibitas
Validitas  menunjukkan  sejauh  mana suatu alat pengukur dapat  mengukur apa  yang  ingin diukur.  Jika periset  menggunakan kuisioner dalam pengumpulan
data,  kuisioner  yang  disusunnya  harus  mengukur  apa  yang  ingin  diukurnya Umar,  2003;  Wardiyanta,  2006.  Schiffman  LG  dan  Kanuk  L  2004
menyatakan,  kuisioner  dikatakan  valid  jika  pada  kenyataannya  data  yang terkumpul adalah data  yang sesuai untuk  menjawab pertanyaan atau tujuan  yang
dinyatakan pada awal proses penelitian. Uji  validitas ditujukan untuk  memperoleh konstruksi atau kerangka  suatu
konsep  yang  valid.  Apabila  terdapat  konsistensi  antara  variabel  satu  dengan variabel lainnya, maka konstruksi tersebut telah memiliki validitas.  Korelasi antar
pertanyaan  dengan  skor  total  dapat  diukur  dengan  menggunakan  rumus  teknik korelasi product moment, yaitu :
dengan: r  = Indeks validitas X = Skor pertanyaan
Y = Skor total pertanyaan n  = Banyaknya butir pertanyaan
Berdasarkan  uji  validitas  yang  dilakukan  terhadap  15  atribut  pertanyaan dalam kuisioner, diketahui  bahwa  semua atribut tersebut  memiliki  validitas  yang
baik.    Dinyatakan  valid  karena  nilai  r
hitung
setiap  atribut  lebih  besar  dari  r
tabel
product  moment 0,632.  Hasil  dari  perhitungan  validitas  dapat  dilihat  pada
Lampiran 2. Kuisioner  yang  telah  teruji  valid  harus  mengalami  pengujian  tahap
selanjutnya yang harus dilakukan sebelum kuisioner benar-benar disebarkan yaitu melakukan  uji  reliabilitas.    Umar  2003  dan  Wardiyanta  2006  mendefinisikan
reliabilitas  adalah  suatu  nilai  yang  menunjukkan  konsistensi  suatu  alat  pengukur di dalam mengukur gejala yang sama secara berulang dua kali atau lebih.  Setiap
alat  pengukur  yang  baik  seharusnya  memiliki  kemampuan  untuk  memberikan
38
hasil pengukuran yang konsisten.  Pada pengukuran gejala fisik yang sudah pasti alat  ukurnya,  konsistensi  akan  dapat  dengan  mudah  diperoleh.    Namun,  untuk
mengukur  permasalahan  bisnis  yang  mencakup  fenomena  sosial  seperti  sikap, opini,  persepsi,  dan  pengukuran  yang  konsisten  agak  sulit  dicapai.    Pengukuran
reliabilitas menggunakan rumus α
cronbach
yaitu:
dengan: r
11
= reliabilitas instrumen k  = banyak butir pertanyaan
σ
t 2
= varian total ∑σ
b 2
= jumlah varian butir Skor reliabilitas yang diperoleh kemudian diuji tingkat korelasinya.  Bila
diperoleh r
hitung
lebih besar dari r
tabel
product moment pada taraf nyata α = 0,05
maka pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner sudah reliabel. Berdasarkan  uji  reliabilitas  yang  dilakukan  terhadap  kuisioner  yang  akan
digunakan,  diketahui  bahwa  kuisioner  memiliki  tingkat  reliabilitas  yang  baik. Dinyatakan  reliabel  karena  nilai  r
hitung
0,964  lebih  besar  dari  r
tabel
product moment
0,632.  Dengan demikian, kuisioner yang digunakan akan  memberikan
hasil pengukuran yang konsisten. 4.6.3
Importance Performance Analysis IPA Menurut  Simamora  2004,  Importance  Performance  Analysis  IPA
adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengukur atribut-atribut atau dimensi- dimensi  dari  tingkat  kepentingan  dengan  tingkat  kinerja  yang  diharapkan
pengunjung dan sangat berguna bagi pengembangan strategi pemasaran. Terdapat dua  variabel  yang  digunakan  yaitu  X  yang  mewakili  tingkat  kinerja  yang  dapat
memberikan  kepuasan  pengunjung  dan  Y  yaitu  tingkat  kepentingan  pengunjung. Untuk  memenuhi  tujuan  tersebut,  maka  langkah-langkah  yang  harus  dikerjakan
sebagai berikut : 1
Sebagai  indikator  skala  ukuran  kuantitatif  untuk  kepentingan  menurut persepsi  pelanggan  dan  tingkat  kinerja  secara  nyata  dari  suatu  produk
dinyatakan dalam bentuk tanggapan pengunjung terhadap kepuasan berupa
39
skala  likert.  Skala  ini  memungkinkan  responden  untuk  dapat mengekspresikan identitas perasaan responden terhadap karakteristik suatu
produk  dengan  cara  menentukan  jumlah  skor  dari  setiap  indikator  dari variabel  X  dan  Y,  dengan  mengalikan  seluruh  frekuensi  data  dengan
bobotnya Simamora, 2004. Adapun penilaian tersebut dapat ditampilkan dengan skala penilaian sebagai berikut:
Tabel 6 .
Skor Tingkat Kepentingan dan Kinerja Skor Jawaban
Kepentingan Kinerja
5 Sangat penting
Sangat baik 4
Penting Baik
3 Cukup penting
Cukup baik 2
Tidak penting Tidak baik
1 Sangat tidak penting
Sangat tidak baik Sumber: Simamora, 2004
2 Selanjutnya  dilakukan  pembagian  jumlah  bobot  dengan  banyaknya
responden, hasilnya berupa rata-rata bobot
X
untuk kinerja dan rata-rata bobot
Y
untuk  kepentingan.  Dalam  penyederhaan  rumus,  maka  untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan dengan rumus :
n X
X
i
n Y
Y
i
Keterangan :
X
= skor rataan tingkat kinerja
Y
= skor rataan tingkat kepentingan n
= jumlah responden Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian
yang  dibatasi  oleh  dua  buah  baris  yang  berpotongan  tegak  lurus  dengan titik X,Y dimana X  merupakan rata-rata dari rataan skor tingkat kinerja
dari seluruh faktor kepuasan dan Y adalah rata-rata dari rataan skor tingkat kepentingan  dari  seluruh  faktor  kepentingan.  Selanjutnya  tingkat  unsur-
40
unsur akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian kedalam diagram kartesius.
Titik-titik tersebut diperoleh dari rumus.
dan
Gambar 5. Diagram Cartesius
Sumber : Supranto, 2001
Keterangan: Kuadran A
:  menunjukkan  bahwa  atribut-atribut  yang  sangat  penting  bagi pengunjung,  akan  tetapi  perusahaan  belum  melaksanakan  sesuai
dengan  keinginan  pengunjung,  sehingga  menimbulkan  rasa  tidak puas.
Kuadran B :  menunjukkan  bahwa atribut-atribut  yang dianggap penting oleh
pengunjung  telah  dilaksanakan  dengan  baik  dan  dapat memuaskan pelanggan.
Kuadran C : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang memang dianggap oleh
pengunjung  kurang  penting,  dimana  sebaiknya  perusahaan menjalankan secara sedang.
Kuadran D :  menunjukkan  bahwa  atribut-atribut  yang  dianggap  kurang
penting tetapi dijalankan dengan sangat baik oleh perusahaan atau sangat memuaskan.
4.6.4 Customer Satisfication Index CSI
A. Prioritas Utama C. Prioritas Rendah
B. Pertahankan D.
Berlebihan
Kinerja
X
Kepentingan
Y
41
Customer  Satisfication  Index CSI  digunakan  untuk  mengetahui  tingkat
kepuasan pengunjung secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut-atribut produk atau jasa. Mengetahui besarnya CSI, maka dapat dilakukan
langkah-langkah  sebagai  berikut  Massnick,  1997  dalam    Gerry  Gusta  Baskara 2008. Ada empat langkah dalam perhitungan Customer Satisfication Index, yaitu:
Langkah  pertama  menentukan  Mean  Imprtance  Score  MIS  dan  Mean Satisfication Score
MSS. Nilai ini didapat dari nilai rata-rata tingkat kepentingan dan nilai rata-rata kinerja tiap responden.
n Y
MIS
n i
i
 
 
 
1
dan
n X
MSS
n i
i
 
 
 
1
Keterangan : n    =  Jumlah responden
Yi  =  Nilai kepentingan atribut ke i Xi  =  Nilai kinerja atribut ke i
Langkah kedua membuat Weight Factors  WF. Bobot ini merupakan persentase nilai  MIS  per  atribut  terhadap  total  MIS  seluruh  atribut.  Dimana  p  =  atribut
kepentingan ke – p dan i = atribut ke – i
100
1
x MIS
MIS WF
p i
i i
i
Langkah  ketiga  membuat  Weight  Score  WS  bobot  ini  merupakan  perkalian antara WF dengan rata-rata  Mean Satisfication Score MSS
i i
i
xMSS WF
WS 
Langkah keempat menentukan Customer Satisfication Index CSI
100
1
x HS
WS CSI
p i
i
Keterangan :
42
P   : atribut  ke – p
HS : skala maksimum yang digunakan skala 5 Kriteria indeks kepuasan menggunakan rentang skala untuk menunjukkan tingkat
kepuasan  pelanggan  terhadap  produk  maupun  jasa.  Rentang  skala  kepuasan pelanggan  berkisar  antara  0
– 100 persen. Rumus rentang skala yang digunakan berdasarkan Simamora 2004 adalah sebagai berikut :
b n
m RS
 
Dimana : m = Skor tertingggi
n  = Skor terendah b  = Jumlah kelas atau kategori yang dibuat
Pada penelitian ini rentang skala yang digunakan adalah :
20 5
100 
 
RS
Berdasarkan  rentang  skala  diatas  maka  kriteria  kepuasan  yang  digunkan  pada penelitian ini adalah :
0     CSI   20  = Sangat tidak puas 20   CSI   40  =  Tidak puas
40   CSI   60  =  Cukup puas 60   CSI   80  =  Puas
80    CSI   100   =  Sangat puas
4.6.5 Perhitungan Tingkat Kesenjangan Analisis Gap
Skor  kepuasan  konsumen  adalah  gap  antara  tingkat  kinerja  dan  tingkat harapan.  Data  yang  digunakan  adalah  hasil  perhitungan  skor  tingkat  kinerja  dan
skor tingkat harapan. Rumus yang digunkan adalah : Yi
Harapan Xi
Kinerja RS
 
Untuk menghitung tingkat kesesuaian digunakan rumus :
100 X
tHarapan SkorTingka
tKinerja SkorTingka
esuain TingkatKes
43
4.7 Definisi Operasional
Suatu  kajian  atau  penelitian  mengandung  variabel-variabel  yang menggambarkan  suatu  fenomena.  Variabel  dalam  penelitian  bisnis  harus
diperjelas  arti  dan  kandungannya,  karena  variabel  ilmu  bisnis  umumnya  tidak dapat  diukur  langsung.  Definisi  operasional  diperlukan  guna  menggambarkan
variabel agar pandangan setiap pembaca menjadi sama. 1.
Responden Agrifun adalah pengunjung yang berusia 15 tahun keatas yang sedang melakukan kunjungan saat pengambilan data.
2. Harga  adalah  nilai  yang  harus  diberikan  oleh  konsumen  untuk  membeli
atas jasa yang diberikan oleh Agrifun. 3.
Tata  letak  lokasi  adalah  penataan  ruang  Agrifun  dalam  menempatkan segala fasilitasnya dengan suatu nilai estetika yang baik.
4. Kebersihan  adalah  kondisi  Agrifun  yang  rapi,  tidak  kotor,  dan  tidak
terlihat sampah berserakan di lokasi Agrifun. 5.
Kenyamanan adalah kondisi  Agrifun yang menimbulkan perasaan tenang, senang, dan tidak terganggu.
6. Paket  wisata  adalah  bundling  beberapa  wahana  yang  ditawarkan  oleh
Agrifun. 7.
Pemandu wisata adalah karyawan  yang  mendampingi pengunjung selama melakukan  kunjungan  dan  memberikan  penjelasan  terhadap  informasi
yang ingin diketahui oleh pengunjung mengenai kegiatan wisata yang ada di Agrifun.
8. Areal  parkir  adalah  tempat  kendaraan  pengunjung  sementara  selama
pengunjung melakukan kegiatan di agrowisata Agrifun. 9.
Pelayanan  karyawan  adalah  keterlibatan  karyawan  dalam  rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung selama di lokasi wisata.
10. Kesopanan  pemandu  adalah  sikap  yang  ditunjukan  oleh  pemandu  selama
membimbing pengunjung di Agrifun. 11.
Keamanan adalah tingkat risiko dari kunjungan dan kegiatan di Agrifun.
44
12. Respon  terhadap  keluhan  adalah  daya  tanggap  karyawan  dan  pemandu
dalam menindaklanjuti keluhan dari pengunjung. 13.
Kemudahan  mencapai  lokasi  adalah  akses  untuk  menuju  Agrifun dirasakan lancar tidak ada hambatan dan lokasi dapat ditemukann dengan
cepat. 14.
Manfaat  berkunjung  adalah  suatu  hal  positif  dan  bernilai  yang  dirasakan dan diterima oleh pengunjung karena melakukan kegiatan wisata.
45
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah Perusahaan
Agrifun  merupakan  unit  business  dari  PT  Bogor  Life  Sciens  and Teknologi
.  Agrifun  didirikan  pada  tanggal  16  Januari  2010.  Sebagai  unit  bisnis dari PT Bogor Life Sciens and Teknologi Agrifun mengembangankan usahanya di
bidang  wisata  pertanian  dengan  penerapan  prinsip  fun  farming.  Tujuan didirikannya  Agrifun  adalah  memberikan  pembelajaran  sederhana  dibidang
pertanian pada anak sejak usia dini melalui pendekatan  experiential learning dan sekaligus melatih kemandirian serta kreatifitas anak.
Agrifun  berlokasi  di  Jalan  Taman  Kencana  No.3,  berada  di  tengah  kota Bogor. Agrifun memiliki luas lahan sekitar 3.000 m
2
. Keberadaan lokasi  Agrifun berada  tepat  di  tengah  kota  dan  mudah  di  akses  oleh  kendaraan  umum  serta
didukung oleh jalur tol sehingga lokasinya sangat strategis sebagai tujuan wisata. Agrifun  sebagai  wisata  yang  tujuannya  ingin  memperkenalkan  dunia
pertanian pada anak usia dini memiliki beberapa paket wisata yaitu wahana klinik hewan,  wahana  fun  farming,  wahana  mini  lab,  wahana  istana  kambing  dan  sapi,
wahana rumah yoghurt, dan wahana outbound area. Wahana tersebut  menyajikan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan wisata agro lainnya.
5.2 Visi dan Misi Perusahaan
Agrifun  sebagai  unit  bisnis  dari  PT  Bogor  Life  Sciens  and  Teknologi memiliki visi yaitu menjadi salah satu tempat pilihan sekolah dan keluarga untuk
memperkenalkan dunia pertanian secara luas melalui kegiatan-kegiatan sederhana yang  melibatkan  peran  serta  aktif  anak  dengan  harga  yang  relatif  terjangkau.
Untuk mencapai visi tersebut, misi dari Agrifun adalah sebagai beikut : a.
Memberikan  penyampaian  informasi  edukatif  dengan  pendekatan  belajar sambil bermain.
b. Melibatkan  peran  serta  aktif  peserta  dalam  melakukan  berbagai  kegiatan
experiential  learning  yang  disesuaikan  dengan  usia  dan  daya  tangkap peserta.