16
memiliki  nilai  kepuasan  tersendiri.  Sebagai  tempat  rekreasi,  pengelola agrowisata perlu membuat atau menyediakan fasilitas-fasilitas atau paket-
paket acara yang dapt menimbulkan kegembiraan di tengah alam. 4
Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan Kunjungan  para  wisatawan  ke  lokasi  agrowisata  tidak  hanya  sebagai
sarana  hiburan  semata,  tetapi  juga  dapat  bernilai  ilmiah.  Kekayaan  flora dan  fauna  dan  seluruh  ekosistem  didalam  kawasan  agrowisata  tentunya
sangat  mengundang  rasa  ingin  tahu  para  peneliti,  ilmuwan  atau  kalangan pelajar.  Dengan  demikian,  kehadiran  agrowisata  akan  sangat  membantu
mereka yang senantiasa haus dengan ilmu pengetahuan. 5
Mendapatkan keuntungan ekonomi Selain  memberikan  nilai-nilai  yang  sulit diukur secara  materi seperti rasa
nyaman, kegembiraan, nilai ilmu pengetahuan, dan kelestarian lingkungan, agrowisata  juga  memberikan  keuntungan  ekonomi.  Keuntungan  ekonomi
ini  tentu  sangat  erat  kaitanya  dengan  tujuan  pengelolaan  agrowisata. Keuntungan  tersebut  tidak  hanya  bagi  pengelola  agrowisata  tetapi  juga
bagi  masyarakat  sekitar,  pemerintah,  dan  negara.  Keuntungan  bagi masyarakat  dan  daerah  sekitar  agrowisata  yaitu  membuka  lapangan
pekerjaan, meningkatkan
pendapatan masyarakat,
meningkatkan popularitas daerah, dan meningkatkan produksi.
3.1.3 Definisi Konsumen
Menurut  Sumarwan  2003  pengunjung  terdiri  dari  dua  yaitu  konsumen individu dan  konsumen organisasi.  Konsumen  individu  membeli  barang dan  jasa
untuk  digunakan  sendiri.  Konsumen  organisasi  meliputi  organisasi  bisnis, yayasan,  lembaga  sosial,  kantor  pemerintahan  dan  lembaga  lainnya  sekolah,
perguruan  tinggi,  rumah  sakit.  Organisasi-organisasi  yang  harus  membeli peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.
Konsumen  pelanggan  adalah  orang  yang  mampu  mengakses  informasi objektif  mengenai  merek-merek  bersaing,  termasuk  soal  biaya,  harga,  fitur,  dan
mutu  tanpa  bergantung  pada  masing-masing  usaha  manufaktur  atau  pengecer Kotler, 2000. Konsumen dalam banyak hal akan mampu menentukan harga yang
17
ingin  mereka  bayar dan  menantikan tanggapan dari penjual  yang paling  menarik bagi mereka untuk memuaskan sebagian kebutuhannya.
3.1.4 Perilaku Konsumen
Menurut  Engel  dkk  1994  perilaku  konsumen  didefinisikan  sebagai tindakan  yang  langsung  terlibat  dalam  mendapatkan,  mengkonsumsi,  dan
menghabiskan produk dan  jasa termasuk proses keputusan  yang  mendahului dan menyusuli tindakan ini. Pada Gambar 1 dapat dilihat model perilaku konsumen.
Gambar 1.
Model Perilaku Konsumen Sumber : Engel dkk, 1994
1. Pengaruh lingkungan
Salah  faktor  yang  mempengaruhi  dalam  proses  pengambilan  keputusan konsumen  adalah  pengaruh  lingkungan.  Pengaruh  lingkungan  dapat
meliputi faktor – faktor berikut:
a Budaya
Budaya  dalam  studi  perilaku  konsumen  mengacu  pada  nilai, gagasan,  sikap  dan  simbol  lain  yang  membantu  manusia  untuk
berkomunikasi,  menafsirkan  dan  mengevaluasi  dirinya  sebagai anggota  masyarakat.  Tiga  pengaruh  utama  dari  budaya  adalah
pengaruh  terhadap  struktur  konsumsi  dan  pengambilan  keputusan. Budaya  merupakan  variabel  utama  dalam  penciptaan  dan
komunikasi makna di dalam produk.
PENGARUH LINGKUNGAN
PERBEDAAN INDIVIDU
PROSES KEPUTUSAN
PROSES PSIKOLOGI
STRATEGI PEMASARAN
18
b Kelas sosial
Kelas  sosial  adalah  pembagian  di  masyarakat  yang  terdiri  dari individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama.
Mereka dibedakan atas perbedaan status sosial ekonomi yang berurut yang  terendah  hingga  tertinggi.  Status  sosial  terkadang  sering
menghasilkan  bentuk-bentuk  perilaku  konsumen  yang  berbeda. Perbedaan  kelas  sosial  sering  dijadikan  sebagai  variabel  utama
dalam  menjelaskan  perbedaan  konsumen  dalam  studi  mengenai perilaku konsumen.
c Pengaruh pribadi
Konsumen sering dipengaruhi oleh pribadi konsumen sendiri. Hal ini ditunjukkan baik melalui kelompok acuan maupun komunikasi lisan.
Kelompok  acuan  terdiri  dari  kelompok  primer  yang  merupakan agresi sosial  yang cukup kecil  seperti  keluarga, tetangga dan teman
dimana  pribadi  konsumen  terus  menerus  berinteraksi  dan  sifatnya cenderung  non  formal.    Kelompok  sekunder  yaitu  kelompok  yang
sifatnya lebih formal dan tidak ada kegiatan interaksi rutin sehingga tidak  membentuk  ide  dan  perilaku,  yang  termasuk  kelompok  ini
seperti asosiasi professional atau organisasi komunikasi. d
Keluarga Keluarga  terdiri  dari  dua  orang  atau  lebih  yang  mempunyai
hubungan  darah,  perkawinan,  atau  adopsi  dan  tinggal  bersama. Dibandingkan kelompok lain, keluarga mempunyai peranan terbesar
dan terlama dalam membentuk sikap dan perilaku individu. e
Situasi Perilaku  individu  akan  berubah  apabila  situasi  berubah,  yang
terkadang  perubahannya  tidak  dapat  diramalkan,  sehingga  situasi memberikan  pengaruh  yang  cukup  kuat  dalam  perilaku  konsumen.
Perubahan  lingkungan  fisik  lokasi,  tata  ruang  dan  warna, lingkungan  sosial,  kemudahan  akses  informasi,  waktu  ,  tujuan  dan
sasaran pembelian serta keadaan suasana hati dan kondisi konsumen sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen.
19
2. Perbedaan Individu
Perbedaan  individu  merupakan  faktor  intern  yang  menggerakkan  dan mempengaruhi perilaku individu. Ada lima determinan yang membedakan
individu konsumen yaitu : a
Sumberdaya konsumen Tiga  sumberdaya  utama  yang  dimiliki  konsumen  yaitu  ekonomi,
temporan  dan  kognitif  yang  berarti  para  pemasar  harus  berusaha mendapatkan  uang,  waktu  dan  perhatian.  Persepsi  konsumen
mengenai  sumberdaya  yang  tersedia,  penting  dalam  keputusan pembelian.  Hal  ini  disebabkan  oleh  pengaruh  kesediaan  untuk
menggunakan. b
Motivasi dan keterlibatan Kebutuhan  dapat  diartikan  sebagai  perbedaan  antara  keadaan  ideal
dan  keadaan  yang  sebenarnya  yang  dapat  mengaktifkan  perilaku. Munculnya kebutuhan, akan menimbulkan suatu motivasi dalam diri
seseorang  untuk  memenuhi  kebutuhan  dan  keinginannya  yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan.
c Pengetahuan
Pengetahuan  didefinisikan  sebagai  kumpulan  informasi  dalam ingatan konsumen  yang dibagi atas  pengetahuan  produk, pembelian
dan  pemakaian.  Pengetahuan  produk  mencakup  kesadaran  terhadap kategori  dan  merek  produk,  terminologi  produk,  atribut  atau  ciri
produk serta kepercayaan tentang kategori produk secara umum dan mengenai merek spesifik.
Pengetahuan  pembelian  meliputi  informasi  yang  dimiliki  konsumen yang  berhubungan  dengan  perolehan  produk.  Pengetahuan  ini
melibatkan  informasi  yang  dimiliki  konsumen  yang  berhubungan dengan  keputusan  tentang  dimana  produk  harus  dibeli  dan  kapan
pembelian terjadi. Pengetahuan pemakaian meliputi informasi yang terekam di ingatan
mengenai  bagaimana  suatu  produk  digunakan  dan  apa  yang dibutuhkan  untuk  dapat  menggunakannya.  Apabila  konsumen
20
memiliki  pengetahuan  pemakaian  dengan  jelas,  besar  kemungkinan konsumen akan memilih produk tersebut.
d Sikap
Sikap  memainkan  peran  utama  dalam  membentuk  perilaku,  karena dipandang  sebagai  keseluruhan  evaluasi  yang  memungkinkan
terpengaruh  untuk  memberi  rangsangan  lingkungan  yang  dapat membimbing tingkah laku orang tersebut. Sifat terpenting dari sikap
ialah  kepercayaan,  dan  sikap  yang  bersifat  dinamis  lebih  baik dibanding sikap statis, maksudnya sikap berubah bersamaan dengan
waktu,  sikap  yang  dinamis  sebagian  besar  bertanggungjawab terhadap perubahan dalam gaya hidup konsumen.
e Kepribadian, Gaya hidup dan Demografi
Karakteristik  masing-masing  individu  salah  satu variabelnya  adalah kepribadian  yang  diartikan  sebagai  respon  konsisten  terhadap
stimulus  lingkungan. Gaya  hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan  menghabiskan waktu serta uang. Gaya  hidup  ialah
fungsi  motivasi  konsumen  dan  pembelajaran  sebelumnya,  kelas sosial dan demografi.
3 Proses Psikologi
Proses  psikologi  diperlukan  untuk  memahami  perilaku  konsumen.  Proses ini mencakup proses pengolahan informasi, pembelajaran serta perubahan
sikap atau perilaku konsumen. a
Pengolahan Informasi Menurut  Engel,dkk  1994  pemrosesan  informasi  mengacu  pada
proses  yang  dengannya  suatu  stimulus  diterima,  ditafsirkan, disimpan  dalam  ingatan,  dan  belakangan  diambil  kembali.
Pemrosesan informasi dapat dirinci menjadi lima tahap dasar, yaitu : i.
Pemaparan  exposure,  pencapaian  kedekatan  terhadap  suatu stimulus
sedemikian rupa
sehingga muncul
peluang diaktifkannya satu atau lebih dari kelima indera manusia.
ii. Perhatian,  alokasi  kapasitas  pemrosesan  untuk  stimulus  yang
baru masuk
21
iii. Pemahaman, tafsiran atau stimulus.
iv. Penerimaan  ,  tingkat  sejauh  mana  stimulus  mempengaruhi
pengetahuan dan atau sikap orang bersangkutan. v.
Retensi, pemindahan tafsiran stimulus ke dalam ingatan jangka panjang.
b.   Pembelajaran Pembelajaran  dapat  dipandang  sebagai  proses  dimana  pengalaman
dapat  menyebabkan  perubahan  dalam  pengetahuan,  sikap  atau perilaku.  Proses  pembelajaran  ini  sangat  penting  agar  perilaku
konsumen  dapat  dimengerti  dan  dipengaruhi.  Menurut  Engel  dkk 1994,  pembelajaran  dikenal  dalam  dua  perspektif  yaitu
pembelajaran  sebagai pendekatan kognitif cognitive approach dan pendekatan  behaviorisme  behaviorist  approach.  Pembelajaran
dengan  pendekatan  kognitif  dicerminkan  melalui  perubahan pengetahuan yang memfokuskan pada pengertian akan proses mental
yang  menentukan  bagaimana  orang  mempelajari  informasi  dimana informasi  diteruskan  ke  ingatan  jangka  panjang.  Sedangkan
pembelajaran  dengan  pendekatan  behaviorisme,  pembelajaran  lebih diperlihatkan  melalui  perubahan  perilaku  yang  dapat  diamati    yang
disebabkan  oleh  berkembangnya  asosiasi  antara  stimulus  dan respons.
c.   Perubahan Sikap Perilaku Untuk  dapat  mempengaruhi  sikap  dan  perilaku  konsumen,  pemasar
harus  dapat  menggunakan  komunikasi  persuasif  yang  efektif  dalam penyampaian  pesannya.  Karakteristik  konsumen  pun  harus
diperhitungkan  dalam  pengembangan  strategi  komunikasi.  Motivasi konsumen,  pengetahuan,  ketergugahan,  susasana
hati,  ciri kepribadian,  dan  sikap  yang  sudah  ada  dapat  mempengaruhi  secara
kuat dampak komunikasi persuasif.
4 Proses Keputusan Konsumen
Pada  umumnya  konsumen  sangat  rasional  dan  memanfaatkan  secara sistematis  informasi  yang  tersedia  untuk  mereka  dan  dijadikan  sebagai
22
pertimbangan untuk melibatkan atau tidak  melibatkan diri dalam perilaku tertentu
1
.  Menurut  Engel,dkk  1994  proses  pengambilan  keputusan pembelian  yang  dilakukan  oleh  konsumen  terdiri  dari  lima  tahap  yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil. Tahapan proses keputusan pembelian dapat dilihat pada Gambar
2.
Gambar 2. Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan
Sumber : Engel dkk, 1994
1 Pengenalan Kebutuhan
Perilaku  proses  keputusan  konsumen  selalu  dimulai  dengan  pengenalan kebutuhan  yang  didefinisikan  sebagai  persepsi  atas  perbedaan  antara
keadaan  yang  diinginkan  dan  situasi  aktual  yang  memadai  untuk menggugah  dan  mengaktifkan  proses  keputusan.  Pengenalan  kebutuhan
pada hakekatnya bergantung pada berapa banyak ketidaksesuaian yang ada diantara  keadaan  aktual  situasi  konsumen  sekarang  dan  keadaan  yang
diinginkan    konsumen.  Jika  ketidaksesuaian  ini  melebihi  tingkat  atau ambang tertentu, kebutuhan akan diketahui.
2 Pencarian Informasi
Pencarian merupakan tahap kedua dari proses pengambilan keputusan dan dapat  didefinisikan  sebagai  aktivasi  termotivasi  dari  pengetahuan  yang
1
Icek ajzen dan martin fishbein  dalam engel dkk, understanding attitudes and predicting social behavior
Engeleood Cliffs, N.J: Prentice-Hall, 1980. PENGENALAN KEBUTUHAN
PENCARIAN INFORMASI EVALUASI ALTERNATIF
PEMBELIAN HASIL
23
tersimpan  di  dalam  ingatan  atau  pemerolehan  informasi  dari  lingkungan. Pencarian  dapat  bersifat  internal  atau  eksternal.  Pencarian  internal
melibatkan  pemerolehan  kembali  pengetahuan  dari  ingatan,  sementara pencarian  eksternal  terdiri  atas  pengumpulan  informasi  dari  pasar.
Pencarian  konsumen  dapat  dicirikan  sepanjang  tiga  dimensi  utama  yaitu kadar,  arah  dan  urutan.  Kadar  menggambarkan  jumlah  total  pencarian.
Kadar  pencarian  dicerminkan  oleh  banyaknya  merek,  toko,  atribut,  dan sumber informasi yang dipertimbangkan selama pencarian dan juga waktu
yang  digunakan  untuk  melakukannya.  Arah  menggambarkan  isi  spesifik dari pencarian. Penekanan disini adalah pada merek dan toko tertentu yang
terlibat  selama  pencarian  dan  bukan  sekedar  jumlahnya.  Dimensi  ketiga, urutan, menggambarkan urutan dimana aktivitas pencarian terjadi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencarian informasi, determinan tersebut antara lain :
a Determinan situasi
Situasi  sangat  mempengaruhi  dalam  proses  pengambilan  keputusan konsumen.  Situasi  tersebut  dapat  meliputi  situasi  komunikasi,
pembelian dan pemakaian. Keefektifan pesan pemasaran bergantung pada latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi
atau  non  pribadi.  Situasi  pembelian  dapat  memiliki  pengaruh  yang kuat  pada  perilaku  konsumen.  Sifat  lingkungan  informasi  seperti
ketersediaan,  jumlah  ,  format  dan  bentuk  informasi  dapat mempengaruhi  pengambilan  keputusan.  Situasi  dimana  konsumsi
produk  terjadi  dapat  menjadi  pengaruh  utama  pada  perilaku konsumen.  Konsumen  dapat  mengubah  pola  pembelian  mereka
bergantung pada situasi pemakaian. b
Determinan produk Dalam  hal  ini  ciri-ciri  yang  terdapat  dalam  produk  dapat
mempengaruhi  pencarian  konsumen  sehingga  tingkat  diferensiasi produk  sangatlah  penting.  Selain  itu  faktor  harga  juga  sangat
mempengaruhi  keputusan.  Harga  yang  lebih  tinggi  akan menimbulkan  kekhawatiran  yang  lebih  besar  mengenai  risiko
24
keuangan  yang  terlibat  dalam  pembelian.  Faktor  lain  yang  juga mempengaruhi  pencarian  adalah  stabilitas  kategori  produk  dimana
konsumen  yang  sudah  berpengalaman  dapat  sangat  mengandalkan pengetahuan  mereka  untuk  kategori  yang  berubah  relatif  sedikit
sepanjang waktu. c
Determinan eceran Lingkungan  eceran  akan  mempengaruhi  pencarian  oleh  konsumen.
Jarak  di  antara  pesaing  eceran  dapat  menentukan  banyaknya  toko yang  menjadi  tempat  belanja  konsumen  selama  pengambilan
keputusan.  Lebih  sedikit  toko  yang  dikunjungi  jika  jaraknya bertambah.  Kesamaan  di  antara  pengecer  adalah  sumber  pengaruh
yang lain. Pencarian lebih mungkin terjadi ketika  konsumen melihat perbedaan yang penting di antara pengecer.
d Determinan Konsumen
Karakteristik konsumen secara kuat menentukan perilaku pencarian. Karakteristik  tersebut  dapat  dilihat  dari  pengetahuan,  keterlibatan,
kepercayaan dan sikap serta karakteristik demografi konsumen. 3
Evaluasi Alternatif Evaluasi  alternatif  didefinisikan  sebagai  proses  dimana  suatu  alternatif
pilihan  dievaluasi  dan  dipilih  untuk  memenuhi  kebutuhan  konsumen. Selama  tahap  ini  konsumen  harus  1  menentukan  kriteria  evaluasi  yang
akan  digunakan  untuk  menilai  alternatif,  2  memutuskan  alternatif  mana yang  akan  dipertimbangkan,  3  menilai  kinerja  dari  alternatif  yang
dipertimbangkan dan 4 memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.
4 Pembelian
Tindakan  pembelian  adalah  tahap  besar  terakhir  di  dalam  model  perilaku konsumen dimana konsumen harus mengambil tiga keputusan yaitu kapan
membeli,  dimana  membeli  dan  bagaimana  mambayar.  Dengan menggunakan  model  perilaku  konsumen  ditunjukkan  bahwa  pembelian
merupakan  fungsi  dua  faktor  yaitu  1  niat  pembelian  dan  2  pengaruh lingkungan dan atau perbedaan individual.
25
5 Hasil
Perilaku  proses  keputusan  tidak  berhenti  begitu  pembelian  dilaksanakan. Evaluasi lebih jauh terjadi dalam bentuk perbandingan kinerja produk atau
jasa  berdasarkan  harapan.  Hasilnya  adalah  kepuasan  atau  ketidakpuasan. Kepuasan  berfungsi  mengukuhkan  loyalitas  pembeli,  sementara
ketidakpuasan dapat menyebabkan keluhan, komunikasi lisan yang negatif dan  upaya  untuk  menuntut  ganti  rugi  melalui  sarana  hukum.  Ini  berarti
upaya  mempertahankan  pelanggan  menjadi  bagian  yang  penting  sekali dalam  strategi  pemasaran.  Oleh  karena  itu,  harus  diciptakan  harapan-
harapan  yang realistis kepada  konsumen,  memastikan  bahwa kualitas dan jasa  memenuhi  harapan,  memonitor  kepuasan  dan  tingkat  upaya
mempertahankan  pelanggan,  menawarkan  garansi,  dan  menghadapi ketidakpuasan secara langsung dengan respons yang cepat dan tepat.
3.1.5 Kepuasan Konsumen