9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Penelitian Terdahulu Mengenai Agrowisata
Eksistensi  suatu  objek  wisata  sangat  tergantung  kepada  pengunjung. Pengelola objek wisata harus melihat pengunjung sebagai faktor yang menentukan
dan menjadi prioritas utama. Mengetahui preferensi konsumen jasa wisata adalah salah  satu  cara  untuk  meningkatkan  kualitas  dan  memberikan  pelayanan  yang
baik.  Pokok  permasalahan  tersebut  menjadi  dasar  bagi  Ihshani  2005  dalam penelitiannya  yang  berjudul
“Analisis  Kepuasan  Pengunjung  Terhadap  Atribut Wisata  Cangkuang  Garut,  Jawa  Barat”  menggunakan  metode  penelitian
Importance  Performance  Analysis IPA  dan  CSI  Customer  Satisfaction  Index.
Penelitian  ini  dilakukan  dengan  tujuan  menganalisis  perilaku  dan  proses keputusan  pengunjung  serta  menganalisis  sejauh  mana    kepuasan  pengunjung
terhadap atribut objek wisata Cangkuang Garut. Atribut  yang  dianalisis  dalam  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Ihshani
sebanyak sepuluh atribut yaitu lokasi wisata, harga tiket yang berlaku, pelayanan wista  yang diberikan, keamanan, promosi,  manfaat yang diperoleh, kenyamanan,
pemandu  wisata,  kelengkapan  fasilitas,  dan  kebersihan.  Hasil  analisis  dengan menggunakan  analisis  IPA  diperoleh  atribut  yang  harus  diprioritaskan  adalah
pelayanan wisata , kelengkapan fasilitas , dan kebersihan. Sedangkan atribut yang harus  dipertahankan  kinerjanya  pada  saat  ini  lokasi  wisata  ,  keamanan  ,  dan
kenyamanan. Indeks  kepuasan  pelanggan  customer  satisfaction  index  yang  diperoleh
dalam  penelitian  terhadap  pengunjung  wisata  Cangkuang  adalah  sebesar  52,46 persen.  Indeks  ini  berada  pada  skala  pengunjung  belum  merasa  terpuasakan
kepuasan  pengunjung  belum  tercapai.  Hasil  analisis  yang  dilakukan  Ihshani menunjukkan  kemampuan  pengelola  wisata  dalam  menanggapi  keluhan
pelanggan  mengenai  atribut  kelengkapan  fasilitas,  pelayanan  wisata  dan kebersihan  masih  rendah  dan  belum  sesuai  dengan  apa  yang  diharapkan.  Dalam
hal ini pengunjung menginginkan pihak pengelola mengetahui dan merespon apa yang  menjadi  keluhan  atau  saran-saran  agar  kinerja  pengelola  wisata  dapat
diperbaiki atau ditingkatkan. Namun pada prakteknya pengelola wisata seringkali
10
tidak  menanggapi  dan  terkesan  lambat  untuk  menindak  lanjuti  keluhan-keluhan yang dilontarkan pengunjung.
Penelitian    selanjutnya  tentang  kepuasan  pengunjung  dilakukan  oleh Baskara  2008.  Penelitian  ini  dilakukan  di  Kampoeng  Wisata  Cinangneng.
Terdapat  19  atribut  yang  digunakan  oleh  peneliti  untuk  mengukur  tingkat kepuasan  pengunjung  yaitu  harga,  paket  wisata,  manfaat  kunjungan,  fasilitas,
areal  parkir,  kebersihan,  sarana  toilet,  kerapian  pemandu,  pelayanan  pemandu, kesopanan  pemandu,  keamanan  lokasi,  pengetahuan  pemandu,  ketanggapan
pemandu,  kecepatan  pemandu,  kemudahan  menghubungi  tempat,  promosi, kualitas  pemeliharan  fasilitas,  penataan  lokasi,  dan  fasilitas  penginapan.  Peneliti
mengunakan  alat  analisis  Importance  Performance  Analysis  IPA  dan  CSI Customer Satisfaction Index.
Berdasarkan  analisis  dengan  menggunakan  analisis  IPA  diperoleh  atribut utama  yang  harus  diprioritaskan  adalah  atribut  areal  parkir,  sarana  toilet  dan
promosi. Atribut  yang  harus dipertahankan kinerjanya pada saat ini adalah paket wisata  yang  ditawarkan,  kebersihan,  kerapihan,  kenyamanan  lokasi,  kerapihan
pemandu,  pelayanan  karyawan  atau  pemandu,  keamanan  lokasi,  pengetahuan pemandu,  ketanggapan  dan  kecepatan  pemandu,  kemudahan  prosedur  pelayanan
bagi  pengunjung,  kualitas  dan  pemeliharaan  berbagai  fasilitas  dan  sarana,  serta penataan lokasi atau lay out.
Indeks  kepuasan  pelanggan  customer  satisfaction  index  yang  diperoleh dalam  penelitian  terhadap  pengunjung  Kampoeng  Wisata  Cinangneng  adalah
sebesar  72, 56 persen. Indeks ini berada pada skala pengunjung merasa mencapai tingkat kepuasan.
Semakin  meningkatnya  minat  masyarakat  yang  berkunjung  ke  tempat agrowisata
stroberi menyebabkan
semakin banyaknya
petani yang
membudidayakan  stroberi  dan  menimbulkan  tingkat  persaingan  khususnya  di wilayah  tempat  penulis  melakukan  penelitian.  Untuk  mengetahui  keinginan  dan
kebutuhan konsumennya, maka perlu survei konsumen. Melalui survei konsumen para pengusaha agrowisata stroberi akan memperoleh informasi bagaimana proses
keputusan  konsumen  berkunjung  ke  agrowisata  stroberi  dan  informasi  sejauh mana  tingkat  kepentingan  serta  ketidakpuasan  konsumen  terhadap  atribut
11
agrowisata  stroberi  yang  telah  diusahakan  oleh  pengusaha  stroberi.  Permasalah tersebut  merupakan  permasalah  yang  akan  di  temui  oleh  semua  pelaku  bisnis  di
bidang  agrowisata  selain  wisata  stoberi.  Atas  tersebut  telah  dilakukan  penelitian oleh  Hadian  pada  tahun  2005  dengan  mengangkat  judul  “Analisis  Proses
Keputusan  Konsumen  Berkunjung  ke  Agrowisata  Stroberi  Di  Desa  Alam  Endah Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung
” . Penelitian  yang  dilakukan  Deden  Hadian  bertujuan  untuk  menganalisis
proses  keputusan  konsumen  dalam  berkunjung  ke  agrowisata  stroberi,  kemudian menganalisis  tingkat  kepentingan  dan  ketidakpuasan  konsumen  terhadap  atribut-
atribut agrowisata stroberi. Peneliti mengunakan alat analisis Model Angka Ideal. Proses keputusan responden dimulai dengan tahap pengenalan kebutuhan,
diawali  dengan  motivasi  berkunjung  hanya  ingin  rekreasi  dengan  manfaat  untuk hiburan dan  merasa  ada  yang kurang kalau tidak  mencoba  berkunjung.  Keluarga
menjadi  sumber  informasi  yang  utama  bagi  responden  pada  tahap  pencarian informasi, kemudian dari  informasi tersebut kualitas adalah  hal  yang utama  bagi
responden.  Alat  transportasi  yang  di  gunakan  umumnya  menggunakan  mobil pribadi,  karena  kunjungan  umumnya  bersama  keluarga.  Jumlah  pembelian  buah
stroberi  sebagian  besar  setengah  sampai  satu  kilogram  dan  umumnya  kunjungan yang pertama kali. Pada tahap evaluasi pasca berkunjung konsumen merasa puas
terhadap  kunjungannya  dan  berniat  melakukan  kunjungan  ulang,  tapi  konsumen cenderung  tidak  akan  kembali  bila  harga  stroberi  naik.  Fasilitas  tambahan  yang
diinginkan konsumen adalah adanya tempat istirahat. Atribut  yang  dianggap  sangat  penting  adalah  fasilitas  penunjang,
pelayanan, kualitas buah stroberi, kenyamanan dan kebersihan. Sedangkan atribut yang  dianggap  cukup  penting  adalah  kemudahan  mencapai  lokasi.  Atribut
kemudahan  mencapai  lokasi  dari  lokasi  A  merupakan  atribut  yang  memberikan kepuasan  terbesar,  sedangkan  atribut  fasilitas  penunjang  merupakan  atribut  yang
memberikan  ketidakpuasan  terbesar.  Dari  lokasi  B,  kenyamanan  memberikan kepuasan terbesar  sedangkan  harga  buah stroberi  memberikan kepuasan terkecil.
Pada lokasi terakhir yaitu lokasi C, atribut kemudahan memetik buah memberikan kepuasan terbesar sedangkan harga buah stroberi memberikan kepuasan terkecil.
12
2.2 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu